Suamiku, Brian beralasan ada urusan di kantor dan membatalkan janji ikut kegiatan studi wisata anak kami. Dia bahkan menyuruh kami untuk tidak ikut. Melihat putriku kecewa, aku memutuskan untuk tetap menemaninya pergi. Baru saja masuk sekolah, aku langsung melihat Brian bersama cinta pertamanya, si Enny dan putranya sedang duduk di sofa panggung utama. Mereka tampak begitu akrab, persis seperti keluarga kecil yang harmonis. Brian memegang mikrofon, berbicara panjang lebar tentang bagaimana dia bisa meraih kesuksesan dalam karir, sekaligus menjaga keharmonisan rumah tangga. Di sela ucapannya, dia beberapa kali bertukar senyuman dengan Enny. Orang-orang di bawah panggung bertepuk tangan meriah. Wajah Brian terlihat puas, bahkan bocah di sampingnya pun ikut tampak angkuh. Tak lama kemudian, masuk sesi tanya jawab. Aku langsung merebut mikrofon dan bertanya, “Aku ingin bertanya sejak kapan Pak Brian punya seorang putra? Apa istrimu tahu soal ini?”
View MoreMendengar perkataanku, para penjilat itu langsung merangkak dan berlutut di kakiku.Dengan wajah ketakutan, mereka memohon, “Bu Yuky, tolong maafkan kami! Tolong berikan kami jalan hidup!”Aku mendengus dingin, “Kalian sudah lupa betapa sombongnya kalian tadi? Bagaimana Kalian menghakimi aku dan putriku?”“Ini salah kami, kami yang buta! Kami terima kalau kamu mau memukul atau memarahi kami, tapi tolong beri kami jalan hidup!”Usai bicara, mereka langsung bersujud dan mengetukkan kepala berulang kali di lantai.Namun bagiku, itu hanyalah karena aku memiliki kekuasaan lebih daripada mereka. Sikap mereka hanyalah bentuk kepatuhan semata karena mempertimbangkan kepentingan.Aku memberi isyarat pada asisten. Dia segera memutar rekaman CCTV sekolah yang sudah disalin.Video itu langsung menyebar di seluruh internet.Dalam rekaman, mereka membuka mulut lebar-lebar dengan tampang munafik, seolah tidak mendengar penjelasan dan melihat penderitaan Yuky. Mereka hanya tahu menjilat Brian dan Enny
Seketika, wajah Brian menjadi kaku. Perlahan, dia mengangkat tangan dan meremas surat perjanjian cerainya. Baru melihatnya sekilas, dia langsung berteriak padaku, “Apa? Keluar tanpa membawa sepeser pun?! Nggak mungkin!”Aku tak banyak bicara. Penasihat hukum di sampingku langsung berbicara dengan profesional, “Kalau ada keberatan, aku siap berhadapan di pengadilan. Tapi sampai sekarang, belum ada yang pernah mengalahkanku di persidangan.”Aku mengangguk setuju, lalu mengambil mikrofon lagi dan berkata, “Kedua, hari ini di depan semua orang, aku akan mencabut jabatan Brian sebagai manajer umum dan Enny sebagai asistennya! Mulai hari ini, Grup Soi nggak akan mempekerjakan mereka lagi!”Siaran langsung ini disiarkan serentak di semua layar besar gedung dan banyak lalu lintas. Saat aku berbicara, para pejalan kaki di seluruh kota pun berhenti dan menonton.“Seluruh kota bisa menyaksikan siaran langsung Brian ditendang keluar. Yuky memang pantas jadi direktur Grup Soi! Benar-benar totali
Brian menatapku dengan tatapan tajam, tangannya sudah mengepal tanpa sadar. Sementara itu, Enny sama sekali tidak menyadarinya. Dengan semangat, dia menarik Brian dan buru-buru merapikan rambutnya.“Brian, cepat kenalkan aku pada mereka!”Brian ditarik oleh Enny menuju sekelompok orang-orang hebat itu. Brian berusaha keras menampilkan senyuman paling sopan dan bertanya, “Kok kalian ada waktu untuk datang berkeliling ke sini hari ini?”Sekelompok orang hebat itu bahkan tidak memedulikan mereka, meninggalkan Brian dan Enny dengan ekspresi antusias yang langsung berubah menjadi canggung.Orang-orang itu langsung berjalan ke arahku dan berkata, “Bu direktur, ini semua dokumen yang kamu minta.”Kata direktur itu bagaikan petir di siang bolong, membuat para orang tua dan guru yang menyaksikan tercengang.“Direktur? Siapa direkturnya?!”“Aku nggak salah dengar? Tokoh-tokoh besar yang biasanya hanya terlihat di TV ini memanggil wanita gila ini direktur?”Ekspresi mereka semakin sulit diartika
Keterkejutan muncul sekilas di wajah Brian, tatapan matanya bergejolak dan suaranya terdengar seolah keluar dari sela-sela giginya, “Kamu yang memanggil mereka? Haruskah membuat masalah jadi serumit ini?”Aku mengangkat alis, tatapanku berubah dingin, tapi belum sempat aku bicara, Enny sudah mengangkat kepalanya dengan bangga dan berkata pada semua orang, “Yuky, lihat itu! Itu tim legal Grup Soi yang nggak pernah kalah. Kamu dan anakmu nggak hanya menyebarkan rumor, tapi juga mengaku-ngaku sebagai bagian perusahaan. Hari ini, kalian hanya bisa merangkak keluar dari ini!”Kemudian, dengan sombong dia berkata, “Aku yang panggil mereka!”Aku benar-benar tak bisa menahan tawa, tadi bagian HRD dan legal sudah melapor soal ini padaku.Brian menatap Enny dengan tidak percaya.Sementara, Enny sengaja mengedipkan mata genit padanya. Enny sama sekali tidak sadar wajah Brian yang begitu kaku. Bagaimanapun, Brian masih khawatir dengan kekuatanku. “Kak Brian, aku tahu kamu sudah ingin memberi pel
Mendengar ucapan Stefani, Brian pun mengernyit. Lalu, dia berbalik melemparkan tatapan penuh keluhan padaku.Aku mengalihkan pandangan darinya, menatap orang-orang yang sedang menjilat, sambil melontarkan kata-kata paling keji untuk mengutuk aku dan putriku.Aku menatap mereka dan menyebut satu per satu, “Keluarga Zakri yang berbisnis aluminium, Keluarga Liam yang berbisnis semen, Keluarga Salim yang berbisnis produk kedelai….”Saat aku menyebutkan nama mereka dengan tepat dan tenang, orang-orang itu langsung terdiam, karena semuanya benar.Grup Soi memang bergerak di banyak bidang dan mereka semua menggantungkan hidup pada naungan Grup Soi.Kemudian, aku pun dengan tegas mengumumkan, “Mulai hari ini, Grup Soi akan menghentikan kerja sama dengan kalian.”Mereka sempat terkejut, lalu tertawa terbahak-bahak, berdesakan mendekati Brian.“Semuanya lihat, perempuan ini benar-benar sudah gila! Barusan mengaku sebagai istri sah Pak Brian, sekarang lebih parah lagi, sok-sokan mengatasnamakan
Brian menatapku sambil mengernyit, beberapa saat kemudian, dia pun berkata dengan dingin, “Bu, aku nggak mengenalmu. Aku memang beretika, tapi bukan berarti aku bisa menerima kamu terus-menerus menyebarkan fitnah tentang istri dan anakku. Jangan lupa, bagian legal perusahaan kami bukan untuk main-main!”Stefani sangat marah hingga wajahnya memerah, dia berkata dengan tak percaya, “Ayah, apa yang kamu katakan?! Kamu nggak mengenal aku dan ibu?”Tawa orang sekeliling langsung meledak, “Adik kecil, kamu keasikan berakting, ya? Sebelum Pak Brian benar-benar marah, cepat bawah ibumu pergi. Grup Soi bukan perusahaan yang bisa disinggung oleh rakyat biasa seperti kalian seenaknya!”Bahkan teman sekelas Stefani pun merasa jijik, “Stefani, kok kamu begitu menjijikkan? Biasanya terlihat begitu sopan, ternyata aslinya sekotor itu?!”Stefani buru-buru meraih baju Brian dan memohon, “Ayah, ada apa denganmu? Kenapa bilang nggak mengenal kami?! Cepat jelaskan pada mereka! Ayah nggak dengar? Merek
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments