Share

Bab 45 : Sandera

Aku senyum-senyum sendiri saat tahu pemikiranku ternyata benar. Ghea salah tingkah, begitu Mas Haris dan Jalu datang setelah pulang dari kantor ia sama sekali tak mau melihatku bahkan Jalu sekalipun. Cenderung cuek tapi aku tahu dia benar-benar suka.

"Kenapa?"

Aku menoleh, masih tersenyum, kini aku bersama Mas Haris berada dalam mobil hendak pulang ke rumah. Ibu tertidur cukup lama dan aku meminta Jalu serta Ghea untuk pulang dan beristitahat. Meminta salah satu perawat untuk sesekali melihat kondisi ibu.

Kasihan juga dengan keduanya yang terus-terusan menunggu Ibu padahal aku tahu keduanya cukup sibuk dengan kerjaan masing-masing.

"Apanya yang kenapa, Mas?" Balik kutanya, tidak jelas apa yang Mas Haris tanyakan padaku.

"Senyum-senyum sendiri?" tanya Mas Haris lagi sembari menoleh sekilas, setelahnya ia fokus pada jalanan di depan sana.

"Oh, teringat Ghea, lucu dia."

"Lucu kenapa?"

Aku terdiam sesaat, setelahnya merubah posisi sedikit miring menghadap Mas Haris.

"Mas selama ini kerja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status