Share

Bab 44 : Perasaan Ghea

Begitu sampai di rumah sakit aku menemukan Jalu dan Ghea sedang duduk bersama. Begitu kami tiba di hadapan kedua orang itu, keduanya langsung berdiri.

"Maaf Pak Haris tadi saya minta bantuan Jalu untuk ganti berjaga karena harus pulang sebentar."

"Tidak apa-apa."

"Seharusnya kamu bilang Mbak, Ghe. Mbak jadi tidak enak."

"Gak apa-apa Mbak, sudah tugas kami," ucap Jalu pelan sembari tersenyum. Aku balas tersenyum menatapnya. Pertemuan kami yang hanya sebentar membuatku tak terlalu mengenal Jalu walau ia adalah tangan kanan Mas Haris.

Aku kini mengalihkan pandangan pada Ghea. Menurutku ini juga karena gender kami. Aku lebih dekat dengan Ghea yang notabenenya sama-sama perempuan.

"Di mana Ibu Mbak, Ghe? Kenapa tidak menjaganya di ruangan?"

"Ah, tadi setelah Ibu Mbak sadar. Saya dan Jalu segera memanggil dokter untuk melihat perkembangan kesehatan Ibu, Mbak. Sekarang sedang diperiksa. Oh, sudah selesai sepertinya."

Ucapan Ghea beriringan dengan pintu ruangan kamar rawat inap Ibu terbuka. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status