Suamimu Juga Kekasihku

Suamimu Juga Kekasihku

By:  Butiran_Debu  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
13 ratings
74Chapters
8.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

“Aku... aku mengandung anak Albi, sudah tiga bulan.” Kalimat itu meluncur dari bibir Shera, menjelaskan hubungannya dengan Albi. Berharap gadis di depannya mungkin akan mengerti dengan kondisinya saat ini. Shera sangat mencintai Albi, tak pernah ada keraguan di dalam cintanya. “Lantas, apa urusannya denganku?” Gadis bergaun pengantin itu menatap sinis pada Shera. “Kau yang mengandung, kenapa aku harus tahu?” ucapnya enteng. Hal itu membuat Shera seperti ingin mati detik itu juga. Namun, hinaan itu tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan apa yang harus dia pertahankan. Shera tidak keberatan menjatuhkan harga dirinya di depan gadis yang dia ketahui adalah calon istri dari kekasihnya. Shera menyatukan kedua tangan, bersimpuh di atas lututnya dan memohon di belas kasihan sang gadis. “Sebagai sesama perempuan, aku mohon... tolong batalkan pernikahan kalian, demi anak di dalam rahimku,” pinta Shera penuh permohonan. Rahang Vivi mengetat. Kedua tangan saling mencengkeram menunjukkan betapa tidak senang dia mendengar kabar kehamilan Shera. Matanya melotot penuh amarah, seperti akan keluar dari rongganya. “Siapa suruh kau tidur dengannya? Siapa suruh kau mengandung anaknya? Aku tidak peduli, dan jangan bermimpi aku akan membatalkan pernikahanku!” sahut Vivi. “Ayahku akan mati jika aku tidak menikah sekarang. Aku mohon... tolong kembalikan Albi padaku. Kami saling mencintai, kami sudah berjanji akan menikah begitu Albi lulus kepolisian,” isak Shera dalam keputusasaan. Tanpa perasaan gadis itu mengibas gaun pengantinnya dan berkata dengan tajam! “Gugurkan! Ayahmu tidak akan mati jika kau menggugurkan bayi itu!” Kenangan yang menyakitkan itu tidak bisa Shera lupakan. Setelah tujuh tahun berlalu, waktu mempertemukan lagi dirinya dengan Vivia dan Albi. Kesempatan itu Shera manfaatkan untuk membalaskan dendamnya yang sudah berkarat. Lantas, bagaimana kelanjutan kisah mereka? *** Selamat datang di novel ke 5 aku, semoga kakak semua suka. Silakan follow akun sosmed aku untuk mendapatkan info novel lainnya. IG butiran_debu.m dan FB ame mey/Butiran Debu. Terima kasih.

View More
Suamimu Juga Kekasihku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Zuroidaa
Novel bagus dan kakak penulisnya ramah
2023-09-17 20:55:16
1
user avatar
Chaihusni
mana up nya lagi thor...... ngak sabar mau tau keputusan albi akan pilih siapa.. perempuan nya sama ngak waras...
2023-01-09 08:19:16
3
user avatar
icher
mana lanjutannya lagi kak author?
2023-01-06 00:31:58
1
user avatar
Winarsih_wina
shera mungkin pernah bersalah tapi tak ada hak seseorang menghakiminya setelah menghancurkannya. Albi harus mendapat hukuman juga, shera jangan kembali pada pria pengecut itu.
2022-12-02 11:59:06
2
user avatar
Youe
ceritanya keren banget, shera kuatkan dirimu. Balas Vivi dan Abi yang sudah menghianati kamu. Rasanya tidak pantas Abi kembali lagi
2022-11-25 01:08:57
0
user avatar
icher
Albi oh Albi ....
2022-11-08 22:56:04
0
user avatar
Chaihusni
masih bigung mau berpihak pada vivi atau serah.. sama jahat dan sama kasiahn
2022-10-11 03:19:35
0
user avatar
Handira Rezza
duh ini sangat viral di dunia nyata juga
2022-10-09 19:55:53
0
user avatar
Selfie Hurtness
tolong gamparin si Vivi ...
2022-10-06 23:14:38
0
user avatar
KarRa
pengen santet si Albi, She jangan lemah ya, jangan kalah sama Vivia, mari tegar dan kuat wlaau sebenarnya pura-pura bahagia. Cipok dulu buat authornya biar makin semangat up date
2022-10-06 11:00:15
0
user avatar
Sabrina Angelitta
sadis banget. satu minta gugurkan, satu lagi minta batalkan pernikahan. aku rasa, buwungnya Albi luar biasa .........
2022-10-06 10:46:38
1
user avatar
A_W
"Gugurkan! Ayahmu tidak akan mati jika kau menggugurkan bayi itu!" Pinter juga, wkwk...
2022-10-06 10:39:13
3
user avatar
Butiran_Debu
Halo kakak semua, selamat datang di novel terbaru aku. Selamat mencoba dan semoga kakak semua suka. Tidak lupa aku minta review (komentar) dari kakak buat novel ke 5 ini, ya. Terima kasih....
2022-10-05 12:04:40
2
74 Chapters
1. Kau Tidak Penting Bagiku!
“Aku... hamil.” Kalimat itu terucap setelah Shera bersusah paya menahannya sejak tadi. Esok Albi harus kembali ke luar kota untuk mengikuti test kepolisian, seperti yang diinginkan keluarganya. Shera tidak bisa hanya diam dan menunggu Albi kembali, untuk memberitahu kehamilannya. Saat itu pun senyum Albi merekah menatap Shera, seakan tidak ada rasa takut seperti yang Shera rasakan. Albi membingkai kedua pipi Shera dengan tangannya, sementara mata lelaki itu berbinar sangat senang. “Kau serius, She? Kau tidak sedang berbohong?” Bagaimana Shera bisa berbohong dengan keadaan yang sangat serius seperti itu? Dia memang mengandung setelah mereka melakukannya sebulan yang lalu, saat Albian pulang dari sekolah yang diikutinya. Dan karena itu pula Shera meminta Albi mengambil libur agar bisa berbicara empat mata dengan lelaki yang sudah tiga tahun menjadi kekasihnya. “Aku takut, Bi. Jika ayahku mendengar ini... aku pasti mati,” ungkap Shera, mengingatkan Albi sekeras apa hati ayahnya. Tidak
Read more
2. Siapa Suruh Kau Hamil?
“Aku... aku mengandung anak Albi, sudah tiga bulan.”Kalimat itu meluncur dari bibir Shera, menjelaskan hubungannya dengan Albi. Berharap gadis di depannya mungkin akan mengerti dengan kondisinya saat ini. Shera sangat mencintai Albi, tak pernah ada keraguan di dalam cintanya.“Lantas, apa urusannya denganku?” Gadis bergaun pengantin itu menatap sinis pada Shera. “Kau yang mengandung, kenapa aku harus tahu?” ucapnya enteng. Hal itu membuat Shera seperti ingin mati detik itu juga.Namun, hinaan itu tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan apa yang harus dia pertahankan. Shera tidak keberatan menjatuhkan harga dirinya di depan gadis yang dia ketahui adalah calon istri dari kekasihnya.Shera menyatukan kedua tangan, bersimpuh di atas lututnya dan memohon di belas kasihan sang gadis.“Sebagai sesama perempuan, aku mohon... tolong batalkan pernikahan kalian, demi anak di dalam rahimku,” pinta Shera penuh permohonan.Rahang Vivi mengetat. Kedua tangan saling mencengkeram menunjukkan betap
Read more
3. Aku Membencimu, Albi!
Shera termenung menatap wine di depannya. Matanya memang tertuju pada gelas itu tapi pikiran sudah sejak tadi mengembara ke tempat lain. Segala pertanyaan di dalam benaknya tak satu pun mendapat jawaban atas apa yang baru saja dia alami.“Apa yang mereka inginkan? Bukannya mereka sudah hidup bahagia? Kenapa harus menggangguku di saat aku sudah berusaha keras melupakan segalanya?” bisik Shera, tangannya meraih gelas wine yang sudah diisi.Selama hidup di Australia, Shera sudah terbiasa dengan minuman yang mengandung alkohol. Dia sangat berubah, tidak seperti Shera yang dikenal lugu sebagai gadis Indonesia pada umumnya– yang tabu dengan hal-hal seperti ini. Bahkan terkadang dia sendiri tidak mengenali dirinya, sangat berbanding terbalik dengan keinginan sang ayah. Teringat dengan ayahnya, Shera seakan dibawa ke masa lalu. Saat sang ayah mendengar kabar kehamilan Shera, kala itu ayahnya tidak mau mendengar alasan apa pun dan menyuruh Shera mendesak Albi menikahinya. Tapi saat Shera dat
Read more
4. Tak Bisa Hidup Tanpamu.
Pelukannya masih sama seperti dulu–hangat dan memberikan rasa nyaman. Shera sampai terlena oleh dekapan Albi yang begitu erat memeluknya dari belakang. Matanya terpejam menikmati sentuhan yang sudah lama tak dirasakan, bahkan Shera tak sadar bening hangat sudah meleleh dari sudut mata yang terkunci rapat.“Albi?” panggil Shera berbisik. Tak kuasa dia menahan rasa rindu yang sekian lama mengekang diri. Tapi di detik berikutnya, Shera tersadar bahwa lelaki itu sekarang bukan lagi miliknya.Segera Shera menepis tangan Albian dari lehernya, dengan cepat dia berdiri menatap lelaki itu.“Apa yang kau lakukan?!” sentak Shera, nada suaranya bergetar.Albian mematung. Dari sorot matanya terlihat jelas kerinduan mendalam, seperti tak ingin menjauh dari Shera.“Aku mohon, tolong maafkan aku. Aku akan menebus semua kesalahanku padamu.”“Kau gila!” Shera meraih tasnya dari atas meja dan bersiap akan meninggalkan Albi. Tapi tangan Albian lebih sigap mencengkeram lengan Shera.“Jangan pergi, kumohon
Read more
5. Menjadi Saksi Keharmonisan Kami.
Pertemuannya dengan Albian sangat mengganggu Shera sejak tadi malam. Keberanian lelaki itu sudah di luar batas, bahkan tidak segan memeluk Shera di kafe umum yang bisa didatangi siapa saja. Shera takut andaikan Vivia mengetahuinya, akan membawa masalah yang akan menyudutkan Shera ke depan nanti.Bagaimana pun, Vivi adalah istri Albian, sedangkan Shera masa lalu yang tak sepatutnya berada di sekitar mereka. Bukan tak mungkin Albian akan mengulang lagi kejadian tadi malam, yang akan membuat namanya buruk atas tuduhan tak berdasar. Shera tidak ingin sekali lagi mengulang kisah lama, yang akan menghancurkan dirinya lebih banyak lagi.“Apa maksudmu, Shera? Sudah aku katakan, Ibu Vivia adalah orang yang sangat berpengaruh di kota ini. Kau sudah menyanggupinya, jadi jangan pernah mundur!” peringat laki-laki bertubuh bongsor itu memperingatkan.Shera tahu hal itu. Selain istri polisi yang sudah berpangkat tinggi, Vivia adalah putri dari keluarga terhormat di kota tempat mereka tinggal. Ayahny
Read more
6. Kau Membunuh Ayahmu!
Shera membantu Vivia mengenakan gaun hasil desainnya. Sangat sempurna, sesuai dengan gambar sketsa yang Vivia lihat hari itu. Bahkan ukurannya sangat pas di tubuh Vivi, tidak terlihat sedikit pun cela. Padahal, Shera tidak melakukan fitting padanya, kenapa bisa sangat sempurna?Namun, bukan berarti Vivi akan melepaskan Shera. Akan selalu ada alasan untuknya menyindirnya.“Aku pikir, setelah semua yang terjadi tujuh tahun yang lalu, seharusnya kau malu kembali ke kota ini. Tapi tampaknya kau baik-baik saja, Shera.” Vivia berbicara sambil memperhatikan Shera memasangkan aksesoris di gaunnya.“Kenapa harus malu? Aku tidak mencuri milik orang lain,” sahut Shera, masih terus dengan pekerjaannya. Meski di dalam hati dia sesak ketika Vivi mengingatkan kenangan masa lalunya, dia cukup cerdas membalas Vivia tepat sasaran.Lihat saja wajah Vivia, terlihat memerah kala Shera menyebutkan ‘mencuri milik orang lain.’ Dia merasa dituduh sudah mencuri Albian.“Ya... kau tidak mencuri. Tapi, apa kau t
Read more
7. Datanglah Jika Kau Peduli.
“Selamat ulang tahun pernikahan, Ibu Vivi, semoga pernikahanmu selalu bahagia.”Para undangan dan rekan menyalami Vivia, mengucapkan selamat berbahagia untuk wanita yang dikenal sebagai pejuang hak perempuan itu. Malam ini adalah hari ulang tahun ketujuh pernikahannya dan Albi, yang dirayakan sangat mewah di sebuah hotel ternama.Vivia dengan balutan gaun panjang berwarna hijau muda terlihat sangat cantik. Rambut panjangnya disanggul tinggi ke atas, hingga menonjolkan lekuk leher jenjang yang putih bersih. Selain karena namanya yang tercium wangi di hadapan para wanita, penampilan Vivia yang selalu anggun juga membuat semua orang sangat kagum padanya.“Terima kasih, doa yang sama buat kalian. Semoga rumah tangga kita semua selalu bahagia,” sahut Vivi memamerkan senyum manis yang tak pernah lekang dari bibirnya.“Ibu Vivi sangat cantik, Pak Albian pasti sangat bersyukur memiliki istri seperti ibu.”“Tentu saja. Pak Albian selalu ada di mana pun Ibu Vivi berada, sudah pasti mereka sali
Read more
8. Selamanya Mencintaimu.
Vivia menatap Shera tajam. Jantungnya terasa diremas mendengar ucapan selamat dari Shera, yang tentu saja itu adalah sebuah penghinaan. Tak akan dia biarkan perempuan mantan kekasih suaminya itu tertawa melihat pesta ini tidak berjalan dengan lancar, sebab tujuan Vivi adalah untuk membuat Shera sadar diri, bahwa pernikahannya bahagia dan baik-baik saja. Benar. Tujuan Vivi mempertemukan Albi dengan gadis masa lalu ini, untuk memperingatkan semua orang, bahwa Albian sekarang hanya miliknya.“Oh, terima kasih untuk ucapannya. Tentu saja, suamiku pasti segera datang. Dia mencintaiku sangat banyak dan akan terus seperti itu. Tak ada kesempatan untuk perempuan mana pun di matanya, apalagi di hatinya. Tidak terkecuali dengan masa lalu seperti dirimu!” sahut Vivia geram, gigi-giginya saling mengatup ketika menegaskan agar Shera tidak berharap.Sedangkan Shera, dia tertawa kecil menyaksikan kepergian perempuan itu. “Benarkah?” bisiknya sendiri. Kembali dia ketik sesuatu di layar ponselnya dan
Read more
9. Hanya Dua Pilihan.
“Kau mencintaiku seperti dulu?” kata Shera.Albi mengangguk, mengeratkan pelukannya di tubuh Shera. “Ya, selamanya akan seperti itu.”“Maka jadikan aku satu-satunya orang yang kau cintai. Aku tidak peduli dengan status pernikahanmu, yang aku mau, kita memulainya dari awal.”Tubuh Albian terlonjak ke atas. Albi terkejut, itu yang Shera tangkap dari sikapnya. Shera menampar dirinya ke bawah untuk tidak terbawa perasaan pada lelaki yang kini menatap manik matanya.“She....”“Aku tidak akan memaksa secepat itu. Aku tahu, pernikahan yang sudah berjalan tujuh tahun ini tidak akan mudah kau lepaskan begitu saja. Tapi, jika benar kau mencintaiku dan peduli pada anak kita, tolong yakinkan aku dengan kata-katamu,” potong Shera, sebelum Albi meneruskan kalimatnya.Meletakkan kepercayaan pada Albian adalah hal yang tidak akan pernah Shera lakukan. Sudah cukup satu kali dia terasa seperti akan mati, ketika mempercayai semua janji-janji lelaki ini. Semua ini dia lakukan untuk membuat Albi melupaka
Read more
10. Albi Bersama Shera?
"Vi, di mana Albi? Orang-orang semakin ramai, pesta harus segera dimulai."Suara ibunya datang dari sisi kiri. Vivia yang tengah berusaha menghubungi suaminya, segera melirik."Mungkin sebentar lagi, Bu," sahut Vivi sedikit gugup, memeluk layar ponselnya ke dada. Ibunya tidak harus tahu Vivi tengah berusaha menghubungi Albi yang tidak juga mengangkat telepon.Wanita paruh baya itu mengamati perubahan wajah Vivi, tahu ada sesuatu yang tidak beres di sana."Jangan berbohong. Di mana Albi? Jangan bilang dia tidak menghadiri pesta ulang tahun pernikahannya sendiri," selidik ibu Vivi lagi.Vivi tersenyum, dia usap lengan ibunya untuk menenangkan wanita yang melahirkannya itu."Ibu jangan berpikir yang bukan-bukan. Albi tidak mungkin tidak datang," ucap Vivia, padahal di dalam hatinya juga ragu Albi mungkin tidak akan datang. "Dan kalau pun Albi tidak datang, itu... pasti ada sesuatu yang tidak bisa dia tinggalkan," lanjut Vivi, hatinya tidak rela mengucapkannya.Ervina menghela napas. Seba
Read more
DMCA.com Protection Status