Inicio / Romansa / Mendadak Dinikahi Direktur Syar'i / Bab 48. Sesuatu di Balik Kertas Kusut

Compartir

Bab 48. Sesuatu di Balik Kertas Kusut

Autor: Dwi Maula
last update Última actualización: 2025-08-13 16:33:12
"Tulisan ini, kan ….” Nilna membeku di jok mobil. Ia membuka mata bulat-bulat, menatap deretan huruf yang terangkai indah di sebuah kertas yang mulai kusut, bahkan hampir sobek. Diam-diam, tangannya mencengkeram ujung jilbab yang menjuntai panjang di pangkuan.

Wanita muda itu melirik Bagas sekilas. Gurat bahagia telah terpampang di wajah tampannya. Kedua sudut bibir pria itu terangkat, membentuk lengkungan yang indah dan sayang untuk diganggu.

Nilna menahan suatu hal sesaat, sebelum akhirnya ia mampu menghela napas dengan teratur. Tak ada yang bisa ia lakukan. Kali ini, Nilna harus ikut bahagia, beriring dengan tawa Bagas yang mengembang.

Nilna menatap lurus ke depan, seirama dengan pandangan Bagas yang menyorot papan besar bertuliskan Dusun Kemloko. “Dek, udah hampir sampek, kita …,” kata pria itu, cepat. Lirikan matanya memotong lamunan Nilna yang tak berujung.

Sementara langit sore mulai menebarkan coretan jingga yang lembut, memikat mata siapa pun untuk memandangnya lebih
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Mendadak Dinikahi Direktur Syar'i   Bab 16. Harapan Buruk

    Bagas menghentikan langkah sejenak, menundukkan kepala untuk menatap Nilna yang kembali bersikap uring-uringan. Ia mengatupkan bibir dengan pasrah, lalu sedikit mendorong tubuh dalam dekapannya untuk melanjutkan langkah.Merasa tidak ditanggapi, Nilna mendongak sejenak untuk memandang sang suami yang lebih tinggi satu kepala di atasnya. Kemudian, ia kembali tertunduk dengan bibir mungil yang mengerucut. Setibanya di rumah, Nilna segera menghambur ke dalam, dan berlari ke kamarnya.Bagas mengernyitkan kening melihat pemandangan ini. Sebelum Nilna benar-benar hilang dari pandangannya, Bagas sempat meneriaki, “Jangan berlari begitu, Dek. Pelan-pelan jalannya.” Akan tetapi, tak ada jawaban yang terdengar, hanya embusan angin yang kebetulan menerpa tubuh Bagas dengan kuat. Ia memutuskan untuk segera menutup pintu, lalu ikut berlari mengikuti istrinya.Di dalam kamar, Nilna telah melepas jilbabnya, mengganti sepatu sportnya dengan sandal rumahan, dan pergi ke kamar mandi untuk membersihk

  • Mendadak Dinikahi Direktur Syar'i   Bab 115. Berkilau Dingin

    Nilna tahu, gadis dewasa di depannya bukan orang sembarangan. Namun, wanita yang tampil di dekat layar presentasi adalah wanita yang nyaris sempurna dalam segi apa pun. Qaila adalah gadis dewasa yang cantik dan sukses. Di usia yang ke 29, ia dapat meraih gelar sebagai dokter muda yang cemerlang dan berpengaruh besar dalam industri pengobatan medis, terutama herbal dan farmasi halal.Dokter muda itu juga sangat rupawan dan manis. Kepribadiannya pun tak bisa dikatakan lagi. Ia amat supel, humble, tekun, dan tulus.Nilna hampir menggigit lidahnya ketika memikirkan hal ini. “Kalau boleh,” tambah Qaila. “Saya ingin berkunjung secara langsung ke perusahaan Abah Rasyid ini minggu depan. Saya perlu memastikan prosesnya sesuai dengan standar produksi di negeri ini.”“Baiklah, saya mengerti,” jawab Bagas dengan bijak dan tetap tenang.Akan tetapi, nada bicara lelaki itu berubah lembut ketika melirik Nilna dan berujar, “Sayang, nanti bantu catatkan jadwal dan tuliskan check list semua kegiatan

  • Mendadak Dinikahi Direktur Syar'i   Bab 114. Binar tak Diundang

    “Ya Allah, Dek, kamu benaran hamil anak kita,” bisik Bagas, di sela-sela kecupan yang terus-menerus mendarat di atas permukaan perut.“Maafkan Mas, ya …. Perbuatanku ini memang sangat konyol, tapi ….” Bagas tak lagi bisa meneruskan kalimat itu. Ia tak lagi memedulikan kalimat yang belum selesai, dan kembali meraba dan mencium perut Nilna tanpa berkata apa pun.Pria itu benar-benar tak bisa menghentikan aktivitasnya. Rasa puas yang dinanti-nanti sepertinya tak pernah benar-benar datang. Atau, malah Bagas yang menghadangnya agar rasa itu tak bisa hadir!Hingga pada akhirnya, kesadaran Nilna mulai datang, karena merasa terusik dengan apa yang Bagas lakukan.Wanita muda itu seperti merasakan kulit perut yang tergesek dengan banyak jarum lembut.Untungnya, Bagas menyadari hal itu, jadi ia segera menyudahi aktivitasnya dan buru-buru mengembalikan selimut hingga terbentang seperti semula. “Adek, kamu teruskan istirahatnya, ya. Aku mau ke musala dulu.”Nilna sedikit mengerjap ketika Bagas m

  • Mendadak Dinikahi Direktur Syar'i   Bab 113. Cahaya yang Melembut

    Nilna mengangkat wajah untuk menatap sang suami. Suaranya pelan dan lirih saat menjawab, “Aku nggak tahu, Mas.” Ia mengedikkan bahu, dan kembali berujar, “Aku cuma bosan saja di rumah sendiri. Ini akhir pekan, jadi nggak ada jadwal kuliah. Sedangkan kamu, bisa pergi bebas tanpa merasa apa pun.” Nilna membuang muka dengan ekspresi wajah acuh tak acuh.Ketika melihat mulut Bagas yang masih tekatup rapat, Nilna menambahkan, “Sementara aku, hanya bisa diam di rumah dengan perasaan yang masih bingung.”Bagas tercenung begitu mendengar pemaparan istrinya. Kepala pria itu sedikit menunduk, dengan kedua tangan yang bertaut erat di atas ranjang Nilna.Bagas kembali menegakkan kepala, memandangnya dengan mata jernih yang dalam, hingga dapat menembus relung hati Nilna. “Adek, aku keluar rumah itu untuk bekerja, bukan buat main-main.” Bagas menjelaskan dengan nada bicara yang rendah.Nilna mendesah pasrah, lalu berujar dengan malas, “Aku tahu itu, Mas. Tapi, entah kenapa hati aku tetap nggak m

  • Mendadak Dinikahi Direktur Syar'i   Bab 112. Antara Senang dan Bersalah

    Mata jernih Nilna berkedip dua kali, sebelum akhirnya kembali menatap sang suami. Bagas balik menatapnya, senyum tipis tercetak di bibir yang tipis, kemudian mengangguk samar seolah berkata dalam diam, “Tenang, ya. Semua akan baik-baik saja.”Melihat reaksi Bagas, Nilna menghela napas berat dan merapatkan kedua bibirnya tanpa berkata apa pun.Saat ini, terdengar suara rendah dari Bagas saat ia berkata, “Baiklah, Dokter. Silakan lakukan pemeriksaan dan penanganan yang terbaik untuk istri saya.” Ekspresi wajah Bagas sangat serius.Sang dokter mengangguk setuju. “Tentu, Pak,” ucapnya sungguh-sungguh, menatap mata hitam Bagas dengan pandangan ketenangan, lalu kembali melanjutkan, “Kalau begitu, kami akan cek menggunakan alat sensor atau probe, ya, untuk memastikan semuanya aman.”Bagas sedikit tercengang ketika mendengar alat itu. “Jadi, maksud Dokter, pemeriksaan dilakukan dengan USG transvaginal?”Sang dokter menanggapi pertanyaan Bagas yang penuh ketegangan dengan senyuman tenang. “Be

  • Mendadak Dinikahi Direktur Syar'i   Bab 111. Mengiris Hati

    “Apa? Ada tetesan darah?” Suara Bu Hana nyaris tersangkut di tenggorokan. Bu Hana tercengang seketika, tetapi beruntungnya ia segera menenangkan diri dan buru-buru mengambil kain bersih seperti yang Bagas minta. Wanita itu sedikit berlari kala menuju ke arah kamar.Begitu Bu Hana telah membawa sehelai kain bersih, Bagas segera meraihnya dan kembali membungkuk untuk menyumbat tetesan darah yang terlihat dengan sentuhan yang lembut.Bagas kembali menjulurkan kepala ke arah Bu Hana, lalu berujar, “Bu, saya titip rumah. Doakan yang terbaik untuk kami, ya …. Assalamualaikum.”“Waalaikumussalam,” jawab Bu Hana lirih, dengan kening yang berkerut dalam. Mata merahnya sudah berkaca-kaca.Tubuh Bu Hana yang gempal kini hanya bisa mematung tak bergerak. Ia melihat punggung Bagas yang kembali membungkuk untuk menyelinap di balik kemudi.Mobil hitam pun melaju perlahan-lahan, meninggalkan kepulan asap dan deru mesin yang mengiris hati. Mobil berangsur menghilang di antara teriknya siang.Panas m

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status