Share

Awal liburan semalam

Penulis: Saga
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-16 14:23:16

Aku menoleh ke jendela mobil dan menyaksikan pemandangan yang melaju kencang.

Tidak. Sebenarnya, tidak ada yang menarik perhatianku. Aku hanya mengabaikan Hades. Aku tidak sanggup melihat pria yang duduk di kursi pengemudi di sampingku. Sementara itu, Hades sedang bersenandung, dia sepertinya sedang dalam suasana hati yang baik. Lalu, dia menghancurkan pertahananku dengan sapaan paginya.

"Pagi, Ji-an. Apa kamu tidur nyenyak?"

Berkat itu, aku duduk disana dengan rasa malu yang membara mengingat mimpiku dari malam sebelumnya. Aku sudah pasti kehilangan akal sehatku. Bagaimana aku bisa memimpikan hal seperti itu?

Itu semua karena Hades. Aku merasa dia sedang mempermainkanku. Aku adalah satu-satunya orang di perjalanan ini yang paranoid.

"Ms. Ji-an."

On-dam yang duduk di kursi belakang tiba-tiba mencondongkan tubuh ke depan. Ya, On-dam ikut bersama kami. Kupikir perjalanan ini hanya ada aku dan Hades, jadi bayangkan saja rasa maluku pagi itu ketika aku menyadari On-dam mengikutiku ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • TERJEBAK MANISNYA PSIKOPAT GILA   Masa lalu masing-masing

    Tapi ini... Ini terlalu berlebihan, bukan...?Tapi tetap saja, berkat Hades, tidak ada waktu untuk merasa bosan. Kami bermain bulutangkis, dua lawan satu, di tanah kosong depan penginapan. Hasilnya On-dam dan aku kalah dari Hades. Setelah bermain kita kembali ke kabin, ganti permainan. Kita bertiga memainkan Halli Galli, lalu kita menyantap jajanan kesukaan kita sembari bermain go-stop dan poker. Hades menang setiap saat. “Oppa, kamu seorang penjudi, ya?!” On-dam akhirnya meledak dengan amarah yang mencurigakan. On-dam benar. Hades sangat ahli dalam bermain kartu. Ada adegan di Night Series dimana Hades merayu penjahat yang suka berjudi. “Apa maksudmu? Aku hanya beruntung.” Setelah ledakan On-dam, Hades mulai kalah dengan sengaja. Tapi On-dam pintar dan terus memberikan tatapan curiga pada Hades. Setelah bermain ini dan itu, hari pun berlalu dan malam pun tiba. Tapi kapan kita mencoba mengadakan barbekyu, kita tidak menemukan ada arang. Biasanya itu disediakan, namun penjaga p

  • TERJEBAK MANISNYA PSIKOPAT GILA   Awal liburan semalam

    Aku menoleh ke jendela mobil dan menyaksikan pemandangan yang melaju kencang.Tidak. Sebenarnya, tidak ada yang menarik perhatianku. Aku hanya mengabaikan Hades. Aku tidak sanggup melihat pria yang duduk di kursi pengemudi di sampingku. Sementara itu, Hades sedang bersenandung, dia sepertinya sedang dalam suasana hati yang baik. Lalu, dia menghancurkan pertahananku dengan sapaan paginya. "Pagi, Ji-an. Apa kamu tidur nyenyak?" Berkat itu, aku duduk disana dengan rasa malu yang membara mengingat mimpiku dari malam sebelumnya. Aku sudah pasti kehilangan akal sehatku. Bagaimana aku bisa memimpikan hal seperti itu? Itu semua karena Hades. Aku merasa dia sedang mempermainkanku. Aku adalah satu-satunya orang di perjalanan ini yang paranoid. "Ms. Ji-an." On-dam yang duduk di kursi belakang tiba-tiba mencondongkan tubuh ke depan. Ya, On-dam ikut bersama kami. Kupikir perjalanan ini hanya ada aku dan Hades, jadi bayangkan saja rasa maluku pagi itu ketika aku menyadari On-dam mengikutiku ke

  • TERJEBAK MANISNYA PSIKOPAT GILA   Surga yang terbuka

    Orang baik masuk surga, tapi orang jahat membawa surga kepadamu. Aku berada di surga. surga Hades. Bibir basah. Nafas panas yang terengah-engah. Tidak ada yang lebih manis dari ini. Panasnya dua tubuh saling menekan. Mata lapar. Sentuhan halus. Inilah bagian dari surga yang ku maksud. Miliaran langit kecil meledak dari ujung Lidah Hades dan ujung jarinya. Sambil memegang ujung jaket lembut dengan kedua tanganku, aku berpegangan erat pada punggung Hades. Aku merasa seperti aku akan terbang jika aku tidak berpegangan. Atau aku akan jatuh ke dasar Bumi. Saat dia menciumku, Hades berbisik bahwa dia mencintaiku berulang kali. Kata-kata "Aku mencintaimu" mengalir seperti hujan deras ke dahi, pipi, hidung, bibir, dagu, telinga, leher, dan tulang selangka. Dimanapun bibirnya bersentuhan, hatiku terasa kesemutan. Aku merasa ingin tertawa. Aku seharusnya tidak tertawa. Tapi aku tidak bisa memikirkan alasan kenapa aku ingin tertawa. Aku juga merasa ingin menangis. Aku tidak tahu kenapa. S

  • TERJEBAK MANISNYA PSIKOPAT GILA   Kecurigaan detektif Ji

    Untuk sesaat, pikiranku menjadi kosong. Apa yang bisa aku katakan? Bahwa aku pergi untuk menghentikan aksi pacar ku yang akan membunuh seorang pria? Wajah Detektif Ji yang tersenyum terasa seperti topeng. Topeng winnie the pooh yang lembut dan tidak berbahaya. Tapi di balik topeng itu, ada seekor beruang coklat raksasa dengan mulut berlumuran darah yang sedang mendecakkan bibirnya saat dia menatapku. Tiba-tiba, aku sadar. Dia mencurigai ku. Semakin banyak waktu yang aku ambil untuk menjawab, keraguannya akan semakin bertambah. Aku sudah memakan waktu terlalu lama. "Hanya urusan pribadi..." "Jadi begitu.. Mengapa kamu tidak melaporkan apa yang kamu lihat?" Sekali lagi, aku terdiam. Mengapa aku tidak melaporkannya? Karena tidak ada cara untuk menjelaskan mengapa aku ada di sana. Sebuah manuskrip terkutuk memberitahuku bahwa karakter fiksi yang aku buat sedang dalam perjalanan untuk membunuh seseorang. Aku tidak bisa bilang begitu untuk mencegah pembunuhan. "Kupikir semuanya akan m

  • TERJEBAK MANISNYA PSIKOPAT GILA   Interogasi

    Mau tak mau aku terkejut dengan perubahan sikap pria itu. Rasanya seolah-olah aku sedang melihat beruang pemakan manusia yang entah bagaimana mencuri kaos merah dan sekarang berpura-pura menjadi Winnie the Pooh. Namun, dia tetap menakutkan. Setelah dia baru saja berdebat dengan seseorang. Karena ketakutan, aku dengan gugup menjawab, "Saya mendapat telepon kemarin.. Dari Detektif Eun-So Ji?" Mata beruang yang besar dan cerah itu melebar saat dia menunjuk ke arahku. "Ms. Ji-an Ha?" "Ya." "Saya Detektif Ji. Silakan lewat sini." Detektif Ji memberi isyarat dengan ramah. Tapi aku tidak bisa melangkahkan kakiku lebih jauh. Pria bertato yang duduk di lantai menghalangi jalanku. Saat ini, dia marah karena dia diabaikan dan dia mengumpat dengan kejam pada Detektif Ji, memanggilnya dengan berbagai macam nama. Mengikuti arah pandanganku, Detektif Ji memandang pria bertato itu dan mengeluarkan satu suara, "Ah." Kemudian, mengerutkan kening dan mengorek telinganya dengan jari kelingking, d

  • TERJEBAK MANISNYA PSIKOPAT GILA   Masa lalu Ji-an

    Tapi rupanya aku salah. Hades sudah memarkir mobilnya di depan apartemen dan sedang menunggu kami. Sambil tersenyum, dia menurunkan kaca jendela mobil dan melambaikan tangan. Aku tidak perlu bertanya kenapa dia ada di sini. Dia ada di sini untuk memberi kita tumpangan. Aku naik ke kursi penumpang, menggelengkan kepala tetapi tersenyum. On-dam ikut masuk ke kursi belakang sembari berkata dengan suara main-main, "aku kira kalian berdua sudah berbaikan kemarin." "Mungkin," jawab Hades licik sebelum mengedipkan mata padaku. Aku tidak takut lagi padanya. *** Setelah pekerjaan ku selesai, aku pergi ke tempat parkir dan menemukan Hades tengah menunggu lagi. Aku tidak bisa menyembunyikan ekspresi masamku. Apakah dia akan mengikutiku ke kuburku? Melihat raut wajahku, Hades berkata sambil tersenyum masam, “Jangan seperti itu, aku hanya akan menurunkanmu di depan kantor polisi. Bukankah kamu akan merasa lebih baik jika aku menunggu di luar daripada pergi sendirian?" Dia tidak mengerti.

  • TERJEBAK MANISNYA PSIKOPAT GILA   Mungkin aku terlalu mencintaimu

    "Oh, tidak apa-apa... Sepertinya ada yang di-bully di sekolah. Mereka ingin menanyaiku di kantor polisi besok." "Tapi kamu bahkan bukan wali kelas." Hades membalas dengan tenang. Hatiku mencelos. Aku tidak bisa menarik kembali apa yang sudah kukatakan. Karena dengan begitu aku hanya akan terlihat mencurigakan. Aku tidak punya pilihan selain berpura-pura. "Hah? Oh iya. Aneh ya? Entahlah. Aku tidak tahu, tapi sepertinya beberapa kejadian terjadi di kelasku." "Serius?" Hades memiringkan kepalanya ke samping. Tampaknya dia meragukan apa yang kukatakan. Namun tak lama kemudian, dia bertanya dengan hangat, "Apakah kamu ingin aku pergi bersamamu?" Mengapa kamu ikut pergi? Kaulah alasanku pergi ke sana. “Tidak, tidak apa-apa. Kamu tidak perlu melakukan itu.” "Apakah kamu akan baik-baik saja sendirian?" “Tentu saja. Aku bukan anak kecil.” "Tapi

  • TERJEBAK MANISNYA PSIKOPAT GILA   Kedatangan polisi

    Saat aku mengikuti Hades ke kafe, kami disambut oleh pencahayaan redup dan nuansa yang tenang, juga musik yang mengalir. Hades pergi ke kasir dan tanpa bertanya memesan Americano dan coklat panas. Aku memandangnya terkejut. "Bagaimana kamu tahu?" Biasanya, aku menyukai Americanos. Tapi ketika aku merasa stres atau tidak enak badan, aku lebih memilih meminum sesuatu yang manis dan hangat. Bagaimana Hades mengetahui hal ini? "Apa yang tidak aku ketahui tentangmu?" dia menjawab sambil tersenyum ringan. Tentu saja. Apa yang tidak kamu ketahui tentang aku? Bagaimanapun juga, kamu adalah pacarku. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pesanan kita selesai dan setelah itu kita mencari tempat duduk. "Bagaimana perasaanmu?" "Apa?" "Kamu merasa sakit kemarin." "Oh, benar. Aku merasa jauh lebih baik sekarang." “Itu melegakan.”

  • TERJEBAK MANISNYA PSIKOPAT GILA   Kecurigaan Hades

    Mengapa? Hades terus penasaran dengan ekspresi itu tapi Hades tidak bertanya. Sebaliknya, Hades ikut membantu Ji-an berdiri dan mendudukkannya di sofa. Tangan Ji-an tampak pucat, seperti aliran darah yang berhenti saat dia membungkuk dan menekan perutnya. Hades mengingat ruang gawat darurat yang pernah dia kunjungi sembari menggendong Ji-an dalam pelukannya. "Aku menderita kram perut akut.” Persis seperti hari itu. Ingatan itu memperdalam kecurigaan Hades. Mengapa Ji-an tiba-tiba merasa sangat stres?] Jantungku berdebar sangat kencang, sakit. Rasanya seperti akan berhenti. Aku memegang dadak yang sesak, nafasku terengah-engah. Aku tahu ini akan terjadi. Aku tahu suatu saat Hades pasti akan menyadarinya. Yang lebih penting lagi, Hades mulai memahami semua kejadian lain yang kupikir sudah aman dan tak lagi dipikirkannya. ["Aku baik-baik saja. Kamu pergi saja!" Ji-an berteriak keras.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status