"Assalamualaikum Mas.. tadi Alia ke rumah katanya disuruh sama Mas, untuk mengantarkan gamis untuk dipakai di acara sebentar malam , Alia juga bilang katanya Mas sore ini tidak pulang nanti ketemu langsung di sana memang nya ada acara apa ya Mas"
"Waallaikum salam Bunda.. oh itu kebetulan tadi Mas mampir di butik nya Alia, Mas lihat ada gamis model terbaru dan kayaknya cocok deh sama bunda ,Mas langsung beli saja sekalian minta tolong di antara ke rumah,iya.. sekali sekali dong Bunda kita dinner berdua selama ini Mas kurang memberikan ruang waktu untuk Bunda,Mas terlalu sibuk dengan pekerjaan kantor,nanti dandan yang cantik ya Bunda"
" Iya Mas...senang sekali kalau mas mau mengajak aku dinner,makasih juga Mas sudah mau meluangkan waktu untuk Bunda, sudah dulu ya ini sdh waktunya shalat Maghrib bunda mau shalat dulu sekalian mau siap siap,Mas juga jangan lupa shalat , Assalamualaikum."
"Waallaikum salam,sama sama."Aku langsung tutup obrolan dengan Mas Brian ini sudah waktunya shalat Maghrib, begitu selesai shalat Maghrib aku langsung siap siap karena sopirnya Mas Brian sebentar lagi sampai.
Lho rumah kok sepi sekali pada kemana semua coba aku cek kamarnya anak anak.
Tok tok tok.
" Almeera kamu di dalam nak?"sambil membuka pintu eh tidak ada juga ,coba aku cek ke kamarnya Aljazair siapa tau mereka berdua ada di sana.
Toko tok tok .
"Aljazair ada kakak di dalam Nak?"begitu buka pintu eh kosong juga ,kemana ini anak-anak apa mereka sama Bu Jumi ya. sambil berlalu ke ruang belakang bersebelahan dengan dapur ke kamarnya Bi Jumi.
Tok tok tok.
"Bi Jumi ada anak anak di dalam,ini aku sudah cek kamar mereka tapi kok kosong" sambil buka pintu kamar Bi Jumi yah ini juga kosong pada kemana semua ini, untuk menghilangkan ras khawatir yang membuncah di dada aku coba menghubungi Almeera siapa tau Al Jazair ikut bersamanya.
"Assalamualaikum kakak lagi dimana."aku memburu Almeera dengan pertanyaan.
"Waallaikum salam Bunda.. maaf tadi tidak sempat pamit sama Bunda kami lagi di toko buku,ini cari perlengkapan untuk menggambar, tadi di sekolah Pak guru menyampaikan akan ada lomba menggambar minggu depan ,ini di antara sama Bi Jumi,adik juga ikut."
" Yah sudahlah...kalau sudah selesai beli perlengkapan untuk menggambar nya langsung pulang ya, hati hati di jalan, oh ya... Bunda mau keluar sudah di di jemput sama sopirnya Ayah ,Assalamualaikum."
"Waallaikum salam Bunda...hati hati Bunda" aku langsung keluar karna sudah di tunggu sama sopirnya Mas Brian.
Mobil yang membawa Papi Yuda, Mommy Meta, Abah Malik dan Ummi Salamah sudah berhenti di dalam area parkiran sekolah bersebelahan dengan mobilnya Humairah.Mereka semua sudah turun dari mobil.Secara bersamaan juga mobil orang tuanya Mas Sony, Pak Candra Sanjaya juga parkir tidak jauh dari mobilnya Papi Yuda. Dengan setengah berlari Sony menghampiri sang ayah,dia takut jangan sampai ayahnya mencari cari keberadaannya. "Selamat pagi Daddy...."sapa Mas Sony. "Selamat pagi juga Sony....mana Mommy kamu..."jawab Pak Candra sambil mencari keberadaan sang istri. "Itu Mommy...."jari tangan Mas Sony menunjuk ke arah Mommy Shinta yang sedang berdiri tidak jauh dari Papi Yuda dan Abahnya Humairah. Pak Candra menghampiri sang istri, secara tidak sengaja matanya bersitatap dengan Papi Yuda.Dengan langkah tidak sungkan dia memanggil Papi Yuda. "Selamat pagi Yuda....apa kabar...."sapa Pak Candra tanpa embel-embel Pak di depannya. "Selamat pagi juga Candra.... Alhamdulillah baik, setelah sekian p
Mommy Shinta yang sedang kesal karena sang putra tiba tiba meninggalkan dirinya dalam mobil,menyeret langkah kakinya dengan cepat setelah melihat Sony yang sedang berdiri mematung melihat Humairah dan Kendrick ngobrol. "Sony....kamu tuh ya... keterlaluan masa Mama di tinggal sendiri dalam mobil...mana di sini banyak sekali mobil yang sedang parkir, Mama itu kesulitan mencari kamu, terus lari kemana lagi itu Kendrick...."Mommy Shinta sangat kesal dengan kelakuan sang putra,karena meninggalkan dirinya sendiri dalam mobil. "Maaf mom....tadi Sony kejar Kendrick yang lagi ngambek karena Sony tidak membawakan Mommy untuk menyaksikan penampilannya di acara pentas sebentar...."jawab Sony tanpa mengalihkan perhatiannya dari sang putra. "Oh gitu....kamu liatin apa sih,terus Kendrick lari kemana, kenapa kamu berhenti di sini dan tidak mencari Kendrick... Mama takut jangan sampai dia kenapa-napa,mana banyak sekali mobil yang sedang berseliweran....ayo cepat kita cari dia..."Mommy Shinta dengan
Mobil yang di kendarai oleh Humairah sudah memasuki gerbang sekolah.Petugas keamanan yang kerja di sekolahnya Almeera dan Al Jazair ini berhubungan baik dengan Humairah dan almarhum Brian semasa hidupnya.Brian adalah salah satu orang yang menjadi donatur tetap sekolah ini dan dia juga sering berbagi rezeki dengan para petugas keamanan di sekolah ini. Jadi tidak heran lagi begitu melihat mobil yang di gunakan oleh Humairah petugas itu langsung berlari menghampirinya dan mengarahkan Humairah agar memarkirkan mobilnya di dalam area sekolah persis di tempat parkir mobil kepala sekolah.Tadinya Humaira sudah bingung mau parkir di mana karena didalam halaman sekolah maupun lahan kosong yang berada di luar pagar sekolah sudah penuh dengan mobil mobil orang tua wali murid yang datang menyaksikan acara pentas seni hari ini. Humairah melangkah dengan anggun keluar dari mobil dan menghampiri pintu yang ada di sebelahnya, dengan sekali hentakan dia sudah membukakan pintu untuk sang ibu mertua
Bang Rendi langsung memasukkan handphonenya kedalam saku jas yang dia kenakan,dan kembali masuk menemui para dewan direksi yang sedang menunggu dirinya di dalam ruangan khusus untuk melakukan rapat rapat penting yang berhubungan dengan perusahaannya. Bang Rendi langsung memutuskan untuk mengakhiri rapat kali ini, karena masih ada hal penting lainnya yang harus di kerjakan,dia harus ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair,dia sudah berjanji akan menyaksikan penampilan kedua anak sambungnya itu. "Saya kira pertemuan kita kali ini cukup sampai di sini, nanti kita lanjutkan lagi di kesempatan berikutnya,apa yang telah kita bahas tadi... semua laporannya tolong serahkan kepada sektretaris saya Pak Wira.... terimakasih sudah mau memenuhi undangan saya untuk ikut rapat hari ini."Bang Rendi menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh dewan direksi yang hadir pada rapat hari ini. Dengan langkah terburu buru Bang Rendi kembali ke ruangannya di ikuti oleh Pak Wira sekretaris pribadinya. "Maa
Dalam perjalanan Mama Inda langsung sibuk dengan handphonenya.Aku hanya memperhatikan lewat lirikan ekor mata saja,karena kedua netraku fokus kedepan, takut jangan sampai aku menabrak kendaraan orang lain, semua orang yang berada di dalam mobil yang aku kemudikan saat ini adalah tanggung jawabku. Bibir Mama Inda tidak pernah lepas dari senyum manisnya,pada saat menatap layar handphonenya yang sedang berada di dalam genggaman tangannya.Karena Al Keenan sudah tertidur kembali, Mama Inda langsung menyerahkannya kepada Bi Jumi untuk di gendong. Mama Inda sangat sibuk mengirimkan pesan singkat kepada orang lain,aku sendiri tidak tau dengan siapa di berkirim pesan singkat,aku diam saja ,karena untuk menanyakannya secara langsung sepertinya tidak mungkin,itu sama saja aku mencampuri urusan orang lain, Mama Inda juga butuh privasi. 'Mama kerjain aja itu anak nakal...gimana ya reaksinya setelah melihat foto Humairah ini,mama mau lihat apakah dia diam saja atau langsung menghubungi Humairah
Setelah merasa cukup bersih,aku langsung keluar dan segera masuk kedalam walk in closet untuk segera berpakaian, semua aku lakukan dengan cepat karena waktu sudah menunjukkan jam 9.30,kami harus segera ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair.Terakhir tinggal aku memulaskan makeup secara tipis agar kelihatan natural dan juga hijabku, dengan segera aku hampiri Bi Jumi,aku mengatakan agar beliau siap siap juga."Bi.... silahkan bersiap siap,aku sudah selesai hanya tinggal memulaskan makeup dan mengenakan hijab saja, Al Keenan di tinggal saja.... nanti aku yang jagain..."segera aku suruh bi Jumi untuk bersiap-siap."Iya Bu....bibi tinggal dulu ya...."jawab Bi Jumi."Iya Bi.... silahkan...."Setelah Bi Jumi berlalu menuju kamarnya meninggalkan aku dan Al Keenan.Segera aku memulaskan makeup yang telah tersedia di atas meja rias yang di siapkan oleh Bang Rendi untuk meletakkan semua peralatan makeup milikku.Aku hanya memulaskan makeup secara tipis agar kelihatan natural dan tidak menor,ini aku