Share

Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku
Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku
Penulis: Quin Attariz

Laporan Sang Anak

"Maaa... Dede pernah lihat Mbak Maya ciumin Papah sewaktu Papah lagi tidur di kamar aku!" ucap anak balitaku yang masih berusia empat tahun.

"Apaaaa ....!!" Sontak aku merasa terkejut tidak mungkin gadis lugu itu berani berbuat hina seperti itu.

Dadaku terasa sesak anak balitaku bisa berkata demikian, Apa benar yang dikatakan anakku, apa mungkin saja dia sedang bermimpi lalu dia ucapkan begitu saja.

"Dede gak salah lihat? Masa sih Mbak Maya kayak gitu?" tanyaku meyakinkan kalau Tita tidak salah lihat.

"Tapi waktu itu Dede memang lagi bobo di kamar, yah gak tahu juga sih Ma ... hehehe ..." ucapnya sambil tertawa.

******

Mudah-mudahan Tita memang salah lihat, karena aku gak pernah tahu apa yang dilakukan baby sitterku yang baru bekerja di rumahku sekitar tiga bulan ini.

Aku terkadang pergi mengontrol restoran ayam gorengku yang sudah ada beberapa cabang di beberapa kota.

Tapi semenjak ucapan anakku aku menjadi was-was meninggalkan rumah.

'Mungkinkah gadis polos dan lugu itu melakukan hal serendah itu ... Aaaarrggh!'

Tapi buru-buru kutepis pikiran negatifku pada Maya, babysitterku itu.

******

"Maya ... Sini!" Aku panggil Maya yang sedang bermain dengan Tita.

"Iya, Bu..." Maya segera mendekatiku dia berdiri di sampingku.

"Apa kamu betah kerja di sini?"

"Betah Bu, di sini semuanya baik sama saya, saya senang tinggal di sini," jawabnya jujur.

"Aku mau tanya, berapa usiamu? Kamu kelihatan masih sangat muda? Maaf saya lupa belum minta data kamu, May, jadi saya belum tahu usia pasti kamu?"

"Saya dua puluh tahun, Bu. Hmm .. tahun ini mau dua satu. Iya maaf yah Bu, nanti kalau perlu saya ambil di rumah saudara saya yah Bu."

"Iya, kalau bisa secepatnya yah, saya gak enak sama Pak RT belum laporan."

"Iya Bu, besok saya akan usahakan untuk mengambilnya. Kalau gak ada yang ditanyain lagi, saya ke dapur dulu yah Bu, saya mau nyiapin makanan buat Non Tita." Maya bersiap beranjak.

"Tunggu ... May... Hmmm ... apa kamu sudah punya pacar?" tanyaku ragu.

"Belum Bu, mana ada yang mau sama saya Bu, saya kan gak cantik kayak Ibu, hehehe ...!" Maya memujiku, entah itu jujur atau hanya ingin menyenangkanku saja.

"Kamu kan masih muda masa gak ada pria yang kamu taksir?"

"Dulu sih ada Bu, waktu saya pernah kerja di kantor, tapi sayang ternyata dia sudah menikah, yaaah ... saya mundur saja. Buat apa mengejar suami orang!" tegas Maya.

"Oooh kamu pernah kerja di kantoran?" tanyaku terkejut.

"Iya Bu, saya kan lulusan D3 Akuntansi, saya pernah jadi staf administrasi di kantor biro jasa."

"Aduuuh ... saya jadi gak enak sekarang kamu cuma jadi pengasuh anak saya." Aku benar-benar merasa tidak enak sudah menjadikannya sebagai baby sitter.

"Gak apa-apa Bu, saya senang kok kerja di sini, lagian cari kerja itu susah banget, Bu. Yaah ... lebih baik saya kerja dulu saja di sini."

"Makasih yah, kamu udah mau kerja di sini." Aku merasa tersentuh dia mau menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

"Sama-sama Bu, kalau begitu saya permisi ke belakang," pamit Maya.

Dari ceritanya sepertinya dia orang baik, dia bahkan bilang tidak mau mengejar suami orang walaupun dia menyukainya, apa aku urungkan niatku untuk menyelidikinya.

******

"Assalaamualaikum ...!" ucap Firman, suamiku begitu pulang dari kantor.

"Waalaikumsalam ... Papa, tumben pulangnya cepet?" tanyaku.

"Aku kangen sama kamu!" bisiknya, sambil mencium pipiku.

"Papaaa ... malu tuh diliatin banyak orang!" wajahku merona, namun sangat bahagia, setelah lima tahun dia masih saja romantis.

"Gak apa-apa kan mereka juga udah biasa lihat kita kayak gini!" jawabnya cuek.

"Tapi kan ada sosok yang baru di rumah kita Pa, aku gak enak sama dia." Aku melirik ke arah Maya yang tengah bermain dengan Tita.

"Gak apa-apa, Ma. Dia juga kan udah beberapa bulan sama kita di sini, mungkin dia juga nanti lama-lama terbiasa dengan kemesraan kita," jawab Mas Firman tidak terlalu memusingkan kalau Maya sedang melihat ke arah kami.

"Dedeeee .... Titaaa ... sini sayang!" Firman mendekati Maya yang sedang bermain bersamanya.

Maya bangkit sepertinya dia merasa gugup saat didekati Mas Firman, "Non, itu Papanya pulang!" Maya menggendong Tita dan menghampiri Firman.

"Kamuuu ... kok manja sih sama Mbaknya! Minta digendong segala!" Firman mencubit pipi gembil Tita.

"Sini kasih ke saya, mungkin dia lagi cape!" Maya berhadapan dengan Firman dan seketika Tita berpindah ke lengan Firman tapi tatapan gadis itu tidak juga berpindah masih menatap suamiku, apalagi dia sempat menyentuh tangan Firman.

'Apa mungkin tatapan itu tatapan penuh rasa yang tersembunyi di hatinya?' Otakku kembali diisi dengan pikiran negatif.

Aku terus perhatikan cara dia menatap suamiku, begitu intens dan entahlah aku merasa itu bukan tatapan biasa, 'Ya ampun mudah-mudahan firasatku tidak benar!' Aku ingin menepis semua pikiran burukku dengan tidak membayangkan hal-hal yang negatif yang mungkin terjadi.

Lalu kuperhatikan juga suamiku, dia sepertinya tidak memperhatikan Maya, dia hanya fokus pada Tita.

'Syukurlah, sepertinya suamiku tidak memperdulikannya.' Aku bisa bernapas lega.

*****

Besok jadwal aku ngecek ke restoran ayam gorengku di Bandung, biasanya aku di sana menghabiskan beberapa hari, karena ada dua cabang di sana dan juga aku sekalian mengunjungi orang tuaku.

Kalau saja Mas Firman bisa cuti dari kantornya, aku bisa mengajaknya dan anakku ikut serta ke sana.

Biasanya aku akan tenang meninggalkan anak dan suamiku tapi kali ini entah kenapa perasaanku tidak enak.

'Apa aku batalkan saja yah! Aku benar-benar tidak tenang! Aduuuh ... Aku jadi gak bisa tidur nih!'

******

Keesokan harinya ...

Hari ini Mas Firman sedang bersantai di halaman belakang sambil minum kopi, sambil melihat Tita sedang bermain ayunan.

"Papaaaa ...!" ucap Tita sambil melambaikan tangannya.

"De Titaaaa ... !" Suamiku membalasnya dengan melambaikan tangannya dan melempar senyuman, tapi sialnya aku melihat Maya yang tersenyum manis pada Mas Firman.

"Eheeeem ...!" aku sengaja berdehem di belakang Mas Firman.

"Maaa ... !" Mas Firman melihatku seperti ketakutan.

"Lagi apa Pa?" Tanyaku berpura-pura padahal aku memperhatikannya sedari tadi.

"Ngopi-ngopi aja Ma, sambil perhatiin Tita lagi main," jawab Mas Firman santai.

'Perhatiin Tita atau perhatiin Maya, hah?' tanyaku dalam hati.

"Maaa ... kok belum siap-siap bukannya mau ke Bandung?" Mas Firman Memperhatikan penampilanku yang masih memakai baju rumah.

"Aku kok rasanya malas yah Mas, apa aku batalkan saja yah?" tanyaku pada Mas Firman, aku ingin tahu bagaimana reaksi mereka.

"Lho ... kok aneh, biasanya kamu semangat banget kalau mau ke Bandung?" Mas Firman mengerutkan dahinya, seakan heran melihatku yang ogah-ogahan pergi.

Aku melirik ke arah Maya, dia mendadak memberhentikan ayunan yang sedang dinaiki Tita, karena aku dengar dengan jelas Tita bertanya padanya, "Mbak Maya, ayunkan lagi dong kok diem sih!"

'Apa dia sedang mendengarkan pembicaraanku dengan suamiku, makanya dia berhenti mengayunkan ayunan itu?' Aku menatap curiga padanya.

Dia mulai tak nyaman dengan pandanganku, apalagi Tita kembali merengek ingin diayunkan lagi. "Mbak, ayunkan lagi! Kok diem terus!"

"Iya, iya Non, saya ayunkan lagi!" Maya kembali mengayunkan lagi ayunan itu dan segera merubah pandangannya ke arah Tita, mungkin dia takut aku mencurigainya.

"Maaa ...!" panggil suamiku melihat aku terdiam.

"Iya Paaaa!" Jawabku cepat.

"Jadi Mama gak jadi ke Bandungnya?" tanya Mas Firman lagi.

"Kayaknya enggak deh Pa, minggu depan aja deh, Mama lagi malas."

"Ya sudah jangan maksain kalau memang lagi malas!" jawab suamiku bersikap santai.

Kulirik Maya wajahnya yang ceria berubah muram dia tampak kecewa dengan keputusanku, 'Apa dia benar-benar tidak suka aku membatalkan kunjunganku ke Bandung, apa hanya sekedar perasaanku saja sih nih?'

-Bersambung-

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Jejemrpn
Itulah pentingnya selalu was² kalau ada ornag baru dirumah, kan setiap manusia beda hati
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
istri terlalu banyak bicara dlm hati sendiri. mana ada maling yg benar2 mau mengasih tau siapa dia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status