Terbaik Menurut Takdir

Terbaik Menurut Takdir

Oleh:  ShinFA  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
5Bab
939Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Cinta dan benci, keduanya hadir karena kesalah pahaman. Membuat anggapan diri tak sepenuhnya sesuai dengan apa yang terlintas dalam benak.

Lihat lebih banyak
Terbaik Menurut Takdir Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
5 Bab
Satu
Pagi hari, kedua kakak beradik tengah sarapan bersama, ditemani oleh kedua orang tuanya. Mereka adalah Deandra dan Kiana. Saudara kandung yang memiliki karakter berbeda, begitu juga dengan ilustrasi cinta keduanya.   "Dean, bagaimana kuliah mu, Nak?" tanya Pak Dirto Chandra, yang tak lain adalah ayah Deandra dan Kiana.   "Baik, Pah," jawab Deandra.   "Aduh, Nak! Kamu ini jangan cuek-cuek dong, pantas saja jomblo terus," ucap Diana Dewi, mamah dari Deandra dan Kiana. Perkataan sang mamah, sukses membuat Deandra tersedak.   "Hati-hati dong, Kak! Kalau kenyataan, enggak usah kaget kali," ucap Kiana seraya memberikan segelas air kepada sang kakak.   "Diam, kamu!" titah Deandra seraya menatap tajam sang adik.   "Sudah-sudah, dilanjut dulu sarapannya, nanti kamu terlambat loh, Kiana," jelas Mamah Dewi.   "Kamu juga, Kiana. Awas ya, kalau sampai
Baca selengkapnya
Dua
Masih berada di kedai, tiba-tiba ada seorang gadis menghampiri meja Deandra dan teman-temannya. Penampilannya yang anggun, dan wajahnya yang terlihat imut terkesan sangat manis. Dapat ditebak, gadis tersebut adalah adik tingkat Deandra.   "Maaf, Kak. Boleh aku gabung? Ada yang mau aku tanyakan sama Kak, Dean," ucap gadis tersebut seraya menunduk.   "Oh, ya, sudah. Sil---" Andre menghentikan ucapannya, ketika melihat Deandra tiba-tiba menarik sebuah kursi untuk gadis tersebut.   "Duduk!" titah Deandra.   "Terima kasih, Kak," ucap gadis tersebut seraya tersenyum manis.   Sedangkan Andre dan Gino, keduanya saling melirik ketika melihat sikap perhatian Deandra.   'Selera si Dean, lumayan juga,' batin Andre seraya menatap Deandra dan gadis tersebut.   Gadis tersebut, memang benar adik tingkat mereka, yang bernama Anggun. Ia menemui Deandra unt
Baca selengkapnya
Tiga
Pagi ini seperti rutinitas biasanya, kedua kakak beradik tersebut berada dalam mobil yang sama.   "Kalau sudah pulang lebih dulu, jangan lupa kabarin Kakak," jelas Deandra.   "Kemarin tuh, Kiana kepanasan Kak! Makanya Kiana palang cowo di jal---" Kiana menghentikan ucapannya, ketika sadar apa yang tengah diucapkannya.   "Jadi? Kamu pulang sama laki-laki, Kian?" tanya Deandra dengan nada datar.   'Aduh ...! Pake keceplosan segala lagi,' ucap Kiana dalam hati.   "Jawab, Kiana!" titah Deandra.   "I--iya, Kak Dean. Tapi janji deh, Kiana enggak akan gitu lagi," ucap Kiana seraya mengangkat jarinya membentuk huruf v.   "Oke, Kakak pegang janji kamu," sahut Deandra. Kiana hanya mengangguk menanggapinya.   "Kamu pulang jam berapa nanti?" tanya Deandra yang kini tengah fokus menyetir.   "Kayanya lebih cepa
Baca selengkapnya
Empat
Kiana berjalan perlahan, ke arah ruang belajar sang kakak. Jantungnya kian berdegup seiring dengan langkahnya.   "Kak Dean ...," ucap Kiana dengan suara manja.   Dendra dan kedua temannya, ketiganya mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara.   "Kiana!" sahut Deandra kaget.   "Kak, Kian bosan," rengek Kiana.   "Eh, ada pangeran tampan," ujar Kiana seraya menatap Gino. Gino hanya melihat sekilas ke arah Kiana, setelah itu ia kembali fokus pada tugasnya.   Deandra dan Andre, keduanya menyeritkan alisnya bingung, ketika mendengar nama julukan Gino dari Kiana.   "Kalian berdua saling kenal?" tanya Andre, ia menatap Gino dan Kiana bergantian.   "Iya, kenal."   "Enggak, kenal."   Kiana dan Gino sama-sama memberikan jawaban, tetapi jawaban keduanya sangatlah berbeda.  
Baca selengkapnya
Lima (Awal Mula)
Brayn melangkah menghampiri meja di mana kedua orang tuanya berada. "Wa’alaikumssalam Nak, ayo sini duduk sayang!" seru bunda Hanum, dan yang lainnya. "Wah, anak kamu tampan sekali, mirip dengan kamu, Ndra," kata Papi Bram memuji. "Oh, jelas Bram! Siapa dulu dong ayahnya," jawab Ayah Andra yang dibalas gelak tawa dari oleh semua orang. Clarisa masih menunduk sembari fokus memainkan ponselnya, tiba-tiba dia melihat isi pesan yang kirim di grup chat khusus dirinya, Caca, dan Zaskia. Seketika matanya melotot melihat foto yang dikirim caca, yaitu foto sang kekasih tengah bersama seorang gadis di bioskop. ‘Sialan!’ umpat Clarisa dalam hati. Ya, Clarisa memang sudah memiliki seorang kekasih yang juga cukup tampan, dan populer. Dia merupakan seorang ketua tim basket dari sekolah lain. Pikiran Clarisa tambah kalut sekarang, Arju
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status