Home / Romansa / Terbawa Hasrat / Bab 8. Biana’s Arrival

Share

Bab 8. Biana’s Arrival

last update Last Updated: 2023-06-15 23:49:20

Xena tak bisa tidur dengan nyenyak. Sepanjang malam, gadis itu hanya memikirkan tentang surat perjanjiannya yang diberikan Morgan untuknya. Sialnya Xena tak bisa melupakan tentang surat perjanjian itu. Xena telah terjebak. Gadis itu benar-benar tak bisa mengabaikan penawaran Morgan.

Waktu menunjukan pukul delapan pagi. Kantung mata Xena sedikit gelap akibat kurang tidur. Beruntung Xena kuat minum alkohol. Jadi satu botol wine tidak akan membuat Xena sampai tumbang.

Xena menatap cermin. Tubuhnya pagi ini sudah terbalut oleh dress berwarna biru muda, dengan model kemben. Rambut diikat messy bun, membuat penampilan Xena begitu cantik dan segar. Hanya saja raut wajah Xena menunjukan bahwa ada sesuatu hal yang mengusik pikirannya. 

Xena memejamkan mata sebentar. Buru-buru gadis itu memilih meninggalkan kamar, menuju ruang makan. Xena ingin mencoba mengalihkan pikirannya dari Morgan. Pun ini sudah waktunya jam untuk sarapan. 

Saat tiba di ruang makan, tatapan Xena teralih pada Morgan yang duduk di kursi meja makan. Xena berdecak pelan. Tak biasanya Morgan makan di ruang makan yang ada di lantai bawah. Selama Xena menginap di mansion pria itu, Morgan selalu makan di kamar atau di ruang kerjanya. Tidak di ruang makan, tapi kenapa malah sekarang Morgan ada di sini? Sungguh, benar-benar sangat menyebalkan.

“Duduklah. Mau sampai kapan kau berdiri disitu?” Morgan menatap dingin Xena yang berdiri di ambang pintu.

Xena mendesah panjang. Gadis itu langsung menarik kursi, dan duduk di samping Morgan. “Kenapa kau sarapan di sini?” tanyanya seraya menatap jengkel Morgan.

Morgan mengambil secangkir kopi hangat yang ada di hadapannya, dan menyesap perlahan, “Aku berhak sarapan di tempat mana pun, yang aku inginkan.”

“Menyebalkan sekali,” gerutu Xena. Harusnya, gadis itu menyadari bahwa pasti Morgan akan mengatakan hal itu padanya.

Morgan tersenyum samar. “Makanlah. Aku tidak mau tubuhmu kurus.”

Xena mengambil garpu dan pisau, lalu gadis itu mulai menyantap sarapan yang telah terhidang di hadapannya. Tampak raut wajah Xena sedikit menahan kesal. Akan tetapi, sudut mata Xena mencuri-curi melihat wajah tampan Morgan. Anggaplah Xena memang munafik. Bibirnya selalu mengomel pada Morgan, tapi hatinya selalu meronta-ronta setiap kali berada di depan Morgan Louise. Well, Xena menyadari dirinya memang sudah tidak waras.

“Morgan,” panggil Xena tiba-tiba. Entah kenapa hatinya mendorongnya, untuk memanggil pria itu.

Morgan mengalihkan pandangannya pada Xena. “Ada apa?” tanyanya dingin dan datar.

Xena menggelengkan kepalanya. “Tidak jadi. Kau sarapan saja. Aku tidak jadi berbicara.”

Xena mengumpat dalam hati. Kenapa malah dirinya memanggil Morgan? Ah! Benar-benar memalukan. Berada di dekat pria itu selalu berhasil membuatnya salah tingkah. Otak Xena sedang tak berfungsi dengan baik.

Morgan tersenyum samar melihat Xena menjadi salah tingkah. Pria itu menarik kursi Xena, mendekat padanya. Detik itu juga, Morgan mendekatkan wajahnya ke wajah Xena. “Apa kau sudah mengambil keputusan, hm?” bisiknya serak.

“A-aku—” Xena gelagapan. Jantungnya berdebar-debar kala Morgan berada di dekatnya.

Morgan kembali tersenyum melihat tingkah Xena. Berikutnya, Morgan menarik tengkuk leher Xena, mencium dan melumat liar bibir gadis itu. “Relaks, Xena. Kenapa kau gugup berada di dekatku? Aku sudah pernah melihat tubuh telanjangmu, jadi kau tidak perlu gugup.”

Xena menelan salivanya susah payah mendengar ucapan vulgar Morgan. Tubuh Xena meremang. Jemari pria itu kini mengusap-usap bahu telanjangnya. Sentuhan Morgan bagaikan listrik yang menyengat ke seluruh tubuh Xena.

“M-Morgan, a-aku butuh waktu untuk berpikir tentang perjanjian itu,” ucap Xena berusaha merangkai kata, meski masih dengan kegugupan yang melanda gadis itu.

Morgan kian menarik tengkuk leher Xena, mendekat padanya. “Alright, aku akan memberikan waktu. Tapi satu hal yang harus kau ingat, aku tidak suka jawaban yang lama.” Lalu Morgan mencium dan melumat bibir Xena dengan penuh kelembutan.

Terbuai. Xena terbuai akan ciuman yang Morgan ciptakan. Lidah pria itu membelai langit-langit mulut Xena. Xena tak hanya diam. Gadis itu membalas ciuman Morgan tak kalah liar. Xena melingkarkan tangannya di leher Morgan. Bibirnya melumat atas dan bawah bibir Morgan bergantian. Mereka berciuman dengan begitu panas dan liar.

“Oh, jadi ini pelacurmu yang baru?” seru seorang wanita cantik yang masuk, menerobos ruang makan, menatap Morgan dan Xena yang tengah berciuman.

Morgan dan Xena melepaskan ciuman mereka, kala ada yang datang. Mereka sama-sama melihat ke arah wanita cantik yang berdiri di ambang pintu. Tampak Morgan mengembuskan napas kasar melihat sosok wanita cantik yang datang. Sedangkan Xena bergeming di tempatnya. Tatapan Xena tak lepas menatap wanita cantik itu.

“Ada apa kau ke sini, Biana?” Morgan bangkit berdiri, menghampiri Biana—mantan istrinya.

Xena bungkam mendengar nama ‘Biana’. Ternyata wanita cantik yang ada di hadapannya adalah mantan istri Morgan. Xena tak menampik bahwa Biana adalah wanita yang sangat cantik. Tubuh tinggi langsing bagaikan model ternama. Rambut pirang menunjukan pesona yang dimiliki oleh wanita itu.

“Aku ke sini, karena ingin bertemu denganmu, tapi ternyata kau masih tidak berubah juga, Morgan. Kenapa kau membawa pelacurmu ke sini?! Kalau kau ingin meniduri pelacurmu, kau bisa gunakan hotel. Tidak dengan rumahmu!” seru Biana kesal.

“Jaga bicaramu! Aku bukan pelacur!” Xena menghampiri Biana. Gadis itu tak terima dengan apa yang dikatakan oleh Biana.

Biana tersenyum sinis. “Kalau bukan pelacur apa lagi? Aku sangat mengenal Morgan yang selalu bermain dengan pelacur.”

Xena menggeram penuh amarah. Rahang Xena mengetat. Tangannya mengepal dengan kuat. “Kau yang pelacur!! Berani sekali kau menghinaku! Kau tidak mengenal siapa aku!”

Biana tersulut emosi mendengar ucapan Xena. “Pelacur sialan! Kau yang tidak mengenal siapa aku! Aku adalah Biana Faye. Aku mampu mengusirmu dari negara ini!”

Xena tertawa meremehkan. “Sayangnya, kau tidak bisa mengusirku dari negara ini. Aku akan berada di sini, dengan atau tanpa izinmu, Nyonya Faye. Lebih baik kau cari tahu siapa aku sebelum, kau mengancamku.”

“Jalang!” Biana semakin emosi. Wanita itu langsung menjambak Xena dengan kasar. Refleks, Xena membalas jambakan di rambut Biana. Mereka saling bergelut di perkelahian sengit.

Morgan begitu terkejut melihat Briana dan Xena berkelahi, layaknya preman. Tubuh Xena sedikit lebih mungil dari Biana, tapi meski demikian rupanya tenaga Xena cukup hebat. Kuku panjang Xena berhasil menggores ke pipi Biana, hingga membuat Bianna menjerit.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
aanaqish
teruskan dong, engga enak setengah aja.
goodnovel comment avatar
IKetut Mustika
bagus sekali ceritanya kk tlng di lanjutkqn kk trus kk
goodnovel comment avatar
Eflina Ef
bagus sekali
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terbawa Hasrat    Bab 94. Ending Scene (TAMAT)

    Beberapa minggu kemudian …Suara tangis bayi memecahkan ruang persalinan. Tangis bayi laki-laki itu begitu kencang bercampur dengan tangis haru bahagia dari Xena dan Morgan. Berkali-kali Morgan mengecupi bibir Xena. Dua insan saling mencintai itu tengah berbahagia dengan kelahiran anak kedua mereka. Setelah sekian lama, akhirnya mereka kembali memiliki buah cinta lagi.Sang dokter meminta Xena untuk melakukan proses IMD. Bayi laki-laki Xena lahir dengan sehat dan sempurna, tanpa kekurangan apa pun. Meski baru lahir, tapi bayi laki-laki Xena itu sudah memiliki rambut yang hitam dan tebal. Bibir mungil sedikit belah, dan hidung nan mancung. Jika di lihat, wajah bayi laki-laki itu perpaduan dari wajah Xena dan Morgan.“Sayang … kau tampan sekali,” ucap Xena dengan air mata yang terus berlinang. Hatinya lega sekarang putranya sudah berada di dalam pelukannya. Bahkan sekarang putra kecilnya itu begitu lahap meminum susu. Sepertinya putranya sangat lapar.Morgan tersenyum menatap hangat put

  • Terbawa Hasrat    Bab 93. Extra Part VIII

    Lampu kamera menyorot di ballroom hotel megah pernikahan Biana berlangsung. Para tamu undangan menyaksikan janji suci pernikahan Biana Faye dan Lake Tate. Tampak semua tamu undangan turut berbahagia atas pernikahan Biana dan pria yang bernama Lake Tate—yang sekarang telah resmi menjadi suaminya. Xena dan Morgan duduk di kursi bagian depan nomor tiga, mereka melihat jelas upacara pernikahan Biana dan Lake yang tengah berlangsung. Keluarga besar Xena duduk di kursi di belakang Xena dan Morgan.Bonita berada di pangkuan Morgan. Tentu gadis kecil itu diajak ke pesta. Xena dan Morgan memang sengaja mengajak Bonita. Lagi pula, Rikkard dan Rachel juga ikut, jadi Bonita tak merasa kesepian sama sekali.Sejak tadi, Xena menjadi sorotan para media. Terutama Bonita yang duduk di pangkuan Morgan. Kilat kamera tak henti terarah pada keluarga kecil Morgan. Bagaimana tidak? Morgan Louise adalah mantan suami dari Biana Faye, wajar kalau kehidupan keluarga pria itu menjadi sorotan para media. Berunt

  • Terbawa Hasrat    Bab 92. Extra Part VII

    Xena menatap undangan pernikahan Biana yang baru saja diantar oleh kurir. Sebuah undangan dengan design kombinasi gold dan putih, membuat undangan itu nampak sangat indah dan elegan. Hanya melihat undangan pernikahan saja, Xena sudah yakin bahwa konsep pernikahan Biana akan sangat cantik.Hal itu tidak perlu diragukan. Mengingat Biana adalah anak dari seorang Presiden Prancis. Pasti pernikahannya dibuat dengan konsep sedemikian indah dan cantik. Iri? Jelas saja Xena tidak iri. Malah, Xena sangat bahagia mendengar kabar tentang Biana telah menemukan belahan jiwanya.Xena ingat dulu Biana mengatakan tak pernah bisa melupakan Morgan. Padahal Morgan hanya menjadikan Biana sebagai alat agar Morgan memiliki chanel demi bisa menemukan Angie. Jika saja Xena berada di posisi Biana, sudah pasti Xena akan sangat hancur dan terpuruk.Bagi Xena, sosok Biana adalah sosok wanita yang kuat, hebat, dan tegar. Bahkan di detik-detik terakhir dirinya memilih menyerah dengan Morgan, Biana datang memberika

  • Terbawa Hasrat    Bab 91. Extra Part VI

    Jam dinding menunjukkan pukul sembilan malam. Xena masuk ke dalam kamar, setelah tadi dia membacakan dongeng untuk Bonita. Tentu Xena tak hanya sendiri, Morgan pun turut menemani Bonita. Namun, setelah Bonita terlelap, Morgan ke luar sebentar karena ingin menjawab telepon.Xena mengusap-usap perutnya yang begitu buncit. Perutnya sudah terasa begitu begah. Makan sedikit ataupun makan banyak tetap saja Xena merasakan perutnya terasa begah. Sampai membuatnya kesulitan untuk bergerak.Xena ingin membaringkan tubuh di ranjang, namun Morgan dengan sigap membantu sang istri untuk berbaring di ranjang. Ya, Morgan tahu kalau Xena pasti kesulitan untuk berbaring karena posisinya perut Xena semakin hari semakin bertumbuh besar.Xena tersenyum sambil menatap Morgan yang membantunya. “Terima kasih, Sayang.”Morgan ikut berbaring di samping Xena, menarik tubuh Xena masuk ke dalam pelukannya. “Jangan berterima kasih. Kau seperti ini kan karena mengandung anakku.” Tangan Morgan mengusap-usap perut bu

  • Terbawa Hasrat    Bab 90. Extra Part V

    “Paman Zack, ice cream ini enak sekali. Aku boleh nambah tidak?” Bonita begitu lahap memakan ice cream cokelat yang dibelikan oleh Zack. Gadis kecil itu nampak begitu riang gembira. Layaknya gadis kecil kebanyakan. Memang ice cream memang makanan favorite anak kecil. Zack tersenyum sambil mencubit pelan pipi bulat Bonita. “Memangnya kau tidak sakit gigi kalau makan ice cream terlalu banyak, hm?”“Tidak, Paman. Aku tidak pernah sakit gigi. Aku selalu rajin menggosok gigiku. Lihat saja gigiku bagus.” Bonita menunjukan gigi putih bersih dan rata di hadapan Zack. Ya, memang gigi gadis kecil itu sangat rapi dan putih. Itu menunjukkan bahwa memang gadis kecil itu diurusi dengan benar-benar. Zack kembali tersenyum. “Nanti bisa-bisa Paman dimarahi Mommy dan Daddy-mu kalau kau terlalu banyak makan ice cream, Little Girl.” Bonita mendesah panjang. “Paman, kau tenang saja. Mommy dan Daddy tidak akan tahu kalau aku makan banyak ice cream. Ayolah Paman, belikan aku ice cream lagi. Aku masih in

  • Terbawa Hasrat    Bab 89. Extra Part IV

    “Iya, Kak. Kau tidak usah mencemaskanku. Aku dan kandunganku sehat-sehat. Bonita juga sehat, Kak.”“Jangan lupa minum vitaminmu, Xena. Jangan kelelahan. Jangan berpikir negative. Ingat kandunganmu sudah besar. Sebentar lagi kau akan melahirkan.” “Iya, Kak. Aku pasti mendengar semua perintahmu.”“Ya sudah, aku tutup dulu. Sebentar lagi pesawatku akan take off.” “Take care, Kak. Salamkan untuk Dad, Mom, Kak Audrey, dan dua keponakanku tersayang.”“Ya, aku akan menyampaikan.” Panggilan tertutup. Xena meletakan ponselnya ke tempat semula, dan menatap ke cermin melanjutkan memoles wajahnya dengan pelembab. Meski hamil, tapi Xena wajib merawat kulitnya. Tentunya dalam pengawasan dokter kandungan.Walau sebenarnya, terkadang Xena malas sekali merawat kulitnya. Apalagi sejak hamil anak laki-laki. Namun, yang memicu Xena tetap wajib menjaga kecantikannya adalah karena dirinya memiliki suami yang sangat tampan. Xena tak mau sampai sang suami melirik wanita lain. Sekalipun sang suami setia, t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status