Di tempat berbeda mobil Demian berhenti di depan sekolah Rey dan Key, seperti hari-hari sebelumnya Dia akan berangkat kerja setelah kedua anaknya itu masuk ke sekolah.Untungnya Revan dan Flora berbaik hati padanya, mengizinkan dua anak itu untuk tinggal bersamanya. Tidak ada hal yang paling indah di hidupnya selain ini.Mobil Demian melaju pergi meninggalkan sekolah dan menuju tempat kerjanya. Saat ini dia membuka rumah makan di pusat kota, setahun ini dia memiliki empat cabang rumah makan yang tersebar di setiap sudut kota.Meskipun tidak sejaya dulu, Demian bersyukur dengan kehidupannya yang sekarang. Hidupnya lebih tenang tanpa rasa iri dan dendam yang tersimpan di hati.Terkadang dia juga teringat akan Rebecca, sang istri yang jujur, dia masih mencintainya. Di tambah lagi dengan bayi yang dia bawa. Pria itu tau kalau anak itu memang bukan darah dagingnya. Tapi kenyataannya, dia juga ikut andil bukan? Saat itu dia akui sangat sakit hati pada Wanita itu. Sikapnya yang merahasiaka
Kita temui satu orang lain. Seorang pria yang telah merelakan istri dan putrinya semata wayang memilih keluar lain.Pria itu duduk di kursi besarnya. Dia menatap keramaian jalanan kota besar dari salah satu gedung pencakar langit, tempat perusahaannya didirikan."Sudah mendapatkan informasi,?" tanya Dion menatap sekertarisnya."Maaf Tuan Dion, kami masih belum bisa menemukan keberadaan Nona Rebecca. Bahkan Tuan Demian juga tidak tau dimana keberadaannya." Sekertaris itu menundukkan kepalanya.Sudah satu tahun ini mereka mencari sosok Wanita yang sukses membuat Tuan mudanya hancur. Untungnya ada beberapa karyawan yang bisa di andalkan, jadi perusahaan ini tidak sampai bangkrut.Sejak dia memutuskan untuk pergi. Dion menyesal karena mengingat Rebecca saat itu. Harusnya dia bawa paksa wanita itu bila tau kejadiannya akan seperti ini.Tak selang berapa lama, salah satu sekertaris masuk kedalam ruangan Dion. Wajahnya cerah secerah mentari yang saat ini berada tepat di atas mereka."Tuan, s
Hubungan Revan dan Flora sudah di restui oleh Risa. Melihat putranya serius dan bersi kukuh membuat dia tidak bisa melakukan apapun.Revan adalah anak tunggal, jadi mau bagaimana pun dia akan tetap menjadi pewaris tunggal kekayaan Risa. Kehidupan mereka kini menjadi lebih baik dan bahagia.Kabar baik juga datang dari mereka, di ulang tahun pertama pernikahannya. Flora telah di percaya Allah untuk di beri sebuah amanah, sebuah janin berada di dalam perutnya.Sedangkan pada hubungan lain, Demian mulai menerima Nirmala dalam kehidupannya. Mereka mulai menjalin hubungan. Meskipun sedikit kaku. Demian tidak mau salah dalam memperlakukan wanita lagi, kali ini dia akan lebih hati-hati. Untuk hubungan yang ketiga ini, dia mau menjadi hubungan terakhir. Wanita terakhir yang akan menemani hidupnya sampai akhir.Mereka kerap kali berlibur bersama bersama Rey dan Key, kedua anak itu juga mulai memanggil Nirmala dengan sebutan Momy. Untuk pasangan ke yang paling sad, Rebecca masih bersikukuh dal
Flora menatap pantulan wajahnya di cermin, terlihat seutas senyum manis di sana. hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidupnya, sudah seharusnya hari ini di rayakan.Dia sudah siap dengan gaun indah dengan hitam, sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih. Saat ini dia sudah tampak seperti bintang yang bersinar di tengah langit malam.Dirinya yakin suaminya, Leo. Pasti melupakan hari yang bersejarah ini. Flora tak pernah mempermasalahkan hal ini karena memang suaminya seorang presidir di sebuah perusahaan ternama.Tanggung jawabnya bukan pada keluarganya saja, melainkan banyak orang yang bersandar padanya.Hari ini tepat 7 tahun mereka menikah, dia mendengar kalau 5 tahun awal pernikahan adalah masa yang paling sulit. tapi lihatlah kenyataan ini, Flora sangat bahagia karena mereka dapat melewati masa yang 'sulit' ini dengan bahagia.Bukankah hal ini perlu di rayakan? Flora sudah memesan kamar hotel untuk merayakan hari bahagia ini.Saat ini dia sudah siap, wajahnya sangat
Tak hanya Demian, wanita yang bersembunyi di balik pintu kamar mandi juga tercengang mendengar ucapan Flora.Kalau sampai semua terbongkar, bukan hanya hidup Demian. Dirinya akan ikut terseret dan masuk ke dalam liang lahatnya sendiri.Otaknya berpikir keras mencari cela yang tidak ketahui, padahal semua rencana sudah tersusun rapi dan tidak mungkin terbongkar secepat ini.Astaga ... bahkan dia belum mengeruk harta Demian sedikit pun."Sepertinya aku ingin buang air kecil dulu," Flora melepas tangan Demian yang saat ini memeluknya erat.Demian mengeratkan dekapannya lebih erat. Bila dia sampai masuk kamar mandi akan tamat riwayat nya saat ini juga.Sesungguhnya hati Flora hancur berkeping-keping saat ini. dirinya sudah mencium bau perselingkuhan sejak 3 bulan lalu. Namun dia tetap diam dan berusaha untuk biasa saja.Saat ini dia memang tidak mempunya bukti yang kuat, mereka bermain terlalu cerdik. CCTV yang berada di ruangan suaminya mati dengan alasan melindungi privasi kantor. Sungg
Flora masuk ke kamar mandi, dia sudah memakai baju dines yang paling di sukai suaminya.Mata Demian tak bisa berkedip menatap pemandangan indah di hadapannya saat ini. Flora sudah seperti seonggok daging yang siap untuk di santap bulat-bulat.Meskipun tubuhnya tidak seindah Rebecca, tetapi ada satu bagian yang bisa membuatnya melayang dan terbang bebas di awan.Flora masuk ke dalam bak mandi yang di penuhi busa dengan aroma bunga lily, bunga favorit Demian. Dia sengaja memesan sabun dengan aroma demikian.Demian sedikit membuka kakinya dan menarik Flora ke dalam pelukannya. Roti sobek yang berjajar di perut Demian terasa begitu menggoda untuk jadi santapan makan malam.Jemari Demian berselancar nakal di setiap inci kulit Flora yang membuat istrinya itu merasakan terbang walau sesaat."Kau menyukai ini?" tanya Demian berbisik di telinga."Sepertinya kau sudah tau jawabannya," jawab Flora sambil memejamkan mata.Dia mencoba menyatu dengan situasi ini, harusnya dia merasakan kenyamanan s
Cahaya matahari pagi mengintip kedua orang yang masih terlelap, Flora mengernyitkan matanya. Tubuhnya amat lelah karena semalam telah bertempur hebat, dia tidak menyangka Suaminya tak memberinya celah untuk istirahat.Dia memutar posisinya menghadap pria yang saat ini masih tertidur lelap, tampan. Hanya satu kata yang dapat dia ucapkan.Pria yang sudah menemaninya kurang lebih 7 tahun serta sudah memberikan kesempatan untuknya menjadi seorang Mama.Sebelumnya semua amat sempurna, tetapi kenapa semua mengikis perlahan. Kebahagiaan menghilang seiring berjalannya waktu.Apakah cintanya memang sampai di sini, ataukah ini memang cobaan sesaat?Semua pertanyaan memenuhi otak Flora, dia tak tau apakah rencananya ini akan membuatnya sadar atau malah mengacaukan segalanya.Lamunan Flora terpecah saat mendengar suara ponsel Demian, dia melempar pandangan ke arah jam yang masih menunjukkan pukul 5 pagi.Apakah urusan kantor harus sepagi ini, dengan malas Flora mencari benda pipih yang sedari tad
"Dia tetangga baru kita Momy, dia pindah kemarin. Kami sering main bersama." jawab Keyla dengan wajah riangnya.Mendengar ucapan Sang putri, jantung Flora seakan keluar dari raganya. Dia tak menyangka mereka memiliki rencana yang tak pernah dia pikirkan.Menjadi tetangga dekat? Kenapa tidak jadi asisten rumah tangga sekalian. Ini benar-benar tidak bisa di biarkan, sangat keterlaluan.Selama ini Flora hanya diam karena anaknya cukup aman, hanya dirinya yang sakit hati dan memang dia berharap selamanya akan demikian.Dia tak mau menyeret keuda buah hatinya ke dalam rumah tangga yeng pelik ini,"Baiklah Sayangku, Dady dan Momy bersiap dulu. Kita akan segera pulang. Bye ..." Flora melebarkan senyumnya dan menutup sambungan.Tanpa pikir panjang lagi dia segera menyibakkan selimut dan turun dari ranjang. Dia tidak peduli tubuh polosnya terekspos bebas, toh Demian adalah Suaminya bukan?Dia berjanji tak akan mengampuni keduanya kalau sampai ada apapun yang melukai kedua buah hatinya, entah i