Kannaya Frastyna, seorang mahasiswa, anak yatim piatu, gadis antah berantah, harus jatuh ke dalam pernikahan dengan seorang dosen sekaligus CEO tampan, dingin dan tak sepadan dengannya. Ya, memang terdengar cacat logika tapi semuanya sudah terjadi hanya karena Kannaya tak sengaja merobekkan jas mahal pria itu. Berjanji akan melunaskan utang jas itu dalam empat belas bulan, semuanya malah berantakan hanya karena satu malam Dean pulang dalam keadaan mabuk dan membawa Kannaya di atas ranjangnya. Apakah hanya sekedar mabuk? Atau ada hal lain yang dirasakan oleh Dean setelah tiga bulan gadis itu bersamanya didalam apartemen itu? Yang pasti semuanya akan terkupas tuntas di dalam novel ini. Temukan juga, sebuah plot twis! Note : Cover ini dibuat oleh AI, bukan buatan saya pribadi.
View MoreSuara pintu hari itu terdengar samar, membuat seorang gadis yang sedang membersihkan rumah bergerak cepat ke arah pintu.
"Apakah Mas Dean sudah pulang? Kenapa malam sekali?"Langkahnya terayun seraya menatap jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Dibukanya pintu, bersamaan dengan rasa terkejut ketika tubuh itu langsung menyambarnya dengan gerakan terhuyung."Mas ..." Kannaya, gadis itu terperanjak ketika tubuh kokoh suaminya ambruk dan membuatnya jatuh ke atas lantai.Ringisan pelan terdengar dengan rasa kagetnya yang semakin menjadi ketika merasakan napas suaminya memburu dengan aroma alkohol yang terasa kuat."Sayang ..." bisik pria itu dengan tangan kekarnya yang bergerak dominan mendekap tubuhnya.Seketika saja keringat membanjiri tubuh Kannaya kala mendengar suara suaminya yang serak basah. Dia merasa tubuhnya menegang ketika tangan suaminya yang selama ini suci tak tersentuh olehnya itu mulai menjamah bagian tubuhnya."Mas ...""Sssttt." Dean lebih dulu berbisik, wajahnya tampak memerah dengan tatapan yang semakin bernafsu kala menghimpit tubuh istrinya di bawah tubuhnya. "I want you, Baby!"Dalam sekejap dia sudah bangkit dan melangkah ke arah pintu. Dikuncinya pintu itu dengan tatapan yang semakin tak fokus sebelum tersenyum samar dan berbalik.Dia menemukan istrinya yang selama ini tak berani melakukan apapun padanya sedang berusaha bangkit dan mengesot menjauh. Kannaya Frastyna, gadis yang merupakan mahasiswa dibawah didikannya, gadis yatim piatu yang dia nikah secara paksa karena ganti rugi.Ya, ganti rugi. Dean adalah seorang pria sukses didalam bisnis properti dan juga teknologi yang berkembang pesat dikota metropolitan ini. Menyamar sebagai dosen untuk mengurangi kebosanannya akan kekayaan yang dia miliki menjadi pilihan ketika dia merasa semakin bosan hidup dalam keadaan yang begitu terus setiap hari.Semenjak kematian kakaknya, Dean tak pernah mengalami hal yang menarik dan tak pernah melakukan hal yang bahagia. Dia menjadi orang tertutup, introvert dan juga angkuh tak tersentuh."Mas Dean ..."Kannaya tampak panik ketika suami sekaligus dosen, atasan dan juga majikannya itu bergerak dengan mabuk ke arahnya. Namun terlambat, dia kalah cepat hingga akhirnya tertangkap dan dengan cepat Dean menghimpitnya di antara dinding."Mas ..." Kannaya panik, dia bergerak melepaskan diri tapi Dean dengan tubuh tegapnya dengan cepat menahan semua pergerakannya. "Mas, apa yang akan kamu lakukan?" tanyanya panik membuat Dean tampak tersenyum dalam keadaan mabuknya."Kau cantik sekali, Sayang ..."Kannaya menggeleng, mencoba bicara untuk menyadarkan suaminya tapi pria itu lebih dulu membungkam bibirnya yang tipis dan melumatnya dengan kasar dan bernafsu. Kannaya sampai tercengang, tubuhnya melemas tapi Dean malah menariknya hingga melekat dengan sempurna di tubuhnya yang kuat.Kecapan itu berlangsung beberapa menit. Setelah puas melumat bibir ranum itu, Dean menghimpitnya mengarahkan bibirnya ke leher sang istri. Dia menciumi dan menggigit kulit Kannaya yang berkeringat.Kannaya menggigit bibirnya dalam, merasa kalau dirinya akan hancur karena semakin terhimpit. Dia mencengkram lengan kokoh suaminya yang sudah semakin bernafsu. Bahkan pria itu sudah akan mengoyakkan pakaian yang dikenakannya."Mas ... apa yang Mas lakukan?! Kita akan bercerai tidak sampai satu tahun lagi, kenapa Mas lakukan ini? Ini diluar kesepakatan!" Kannaya berkata setelah mengumpulkan segala keberaniannya.Selama tiga bulan ini dia sangat takut pada Dean, pria yang menikahinya secara paksa, yang menjadikannya sebagai pelayan dan juga Dean mengubah statusnya hanya karena agar Kannaya tidak melarikan diri kala sudah resmi mengganti rugi atas kecerobohonnya.Apa yang Kannaya lakukan? Hanya tanpa sengaja membuat robek sebuah jas mahal milik Dean ketika sengaja mengajar. Kannaya tak tahu harganya berapa dan dia juga tak sengaja melakukannya karena dia terjatuh akibat di dorong temannya. Hal sesepele itu membuatnya harus mengganti rugi dan karena dia tak punya uang maka Dean dengan kejam memaksanya menjadi pembantu di apartemen pria ini selama empat belas bulan.Cerai ...Ya, mereka akan bercerai kurang lebih sebelah bulan lagi dan selama tiga bulan terakhir Kannaya benar-benar tak bisa melakukan apapun, selalu salah dan selalu di marah bahkan tanpa dia tahu apa kesalahannya.Tubuh Dean agak menegang mendengar suara dan ucapan Kannaya. Wajahnya yang tampak berpeluh dengan hasrat yang memenuhi jiwanya membuat Kannaya ketakutan sendiri karena tatapan tajam pria itu."Mas ... aku tidak bisa melakukannya, jangan ..." Kannaya berkata seraya menggerakkan tangannya hingga mampu menyentuh wajah pria yang tak lain adalah suaminya.Untuk pertama kalinya dia bisa menyentuh wajah itu tanpa ada perlawanan. Karena Dean dalam keadaan mabuk dan terlihat seperti tak mampu mengendalikan dirinya."Mas Dean ..." panggilnya lagi membuat Dean tampak menggerakkan tangannya dan meraih tangan Kannaya. "Mas, kamu harus sadar! Jangan melakukan ini padaku!"Dean malah menyeringai, lalu meraih tangan Kannaya yang sedang memegang wajahnya. Diletakkannya tangan gadis di lehernya, lalu mengangkat bokong istrinya hingga masuk ke dalam gendongannya."Mas!" Kannaya panik, ketika dia tak mencecah lantai. "Apa yang akan Mas-""Kau adalah milikku!"Usai mengatakannya, Dean melangkah ke arah tangga apartemen yang langsung mengantarkannya ke lantai atas."Mas-"Dean membungkam bibirnya yang baru akan bersuara, memangutnya dalam dan menekan bokong serta tengkuk istrinya agar tak melawan. Kannaya sampai memberontak tapi tubuhnya yang kecil itu tak bisa melawan tubuh suaminya yang tegap paripurna.Bahkan sekedar melepaskan ciuman Dean saja dia tak mampu. Rasanya seluruh tubuhnya seakan kehilangan sel dan sendi, sampai dia tak bisa bergerak akibat apa yang sudah terjadi.Pintu kamar terdengar dihempaskan dengan kencang, jantung Kannaya sampai mau lepas akibat ulah pria yang tak lain adalah suaminya itu. Suami di atas perjanjian ganti rugi. Bahkan Kannaya tak tahu apa statusnya saat ini, entah istri entah juga sebagai seorang yang harus bertanggung jawab untuk ganti rugi."Mas!" Kannaya yang diletakkan di atas ranjang pria itu untuk yang pertama kalinya dengan cepat bergerak mundur.Dean tampak tersenyum licik dan menarik kaki Kannaya ke dekatnya. Hal itu membuat sang istri jatuh lagi dan telentang di atas ranjang sang suami."Mas! Jangan lakukan ini!" Kannaya berupaya untuk menjauhkan tubuh suaminya agar tak menimpa padanya, dengan sekuat tenaga dia mendorong suaminya tapi tenaganya tetap tak ada artinya.Hal itu membuat air matanya keluar, dia menangis ketakutan kala merasakan sentuhan dan perlakuan suaminya yang semakin diluar batasan.Tidak! Selama ini Kannaya tak pernah mau diperlakukan layaknya istri sungguhan oleh Dean. Dia sadar dia siapa, hingga takkan mungkin mengharap cinta dari pria yang bahkan tak menginginkannya. Semua ini adalah hal yang sangat membingungkan.Bagaimana nanti setelah sang suami sadar dari mabuknya? Bagaimana nanti setelah ini? Bagaimana nanti saat sudah di universitas? Bagaimana selanjutnya hubungan mereka?Itulah tangisan yang dijatuhkan Kannaya, ditengah suara napas terengah dan desahan yang sama-sama berebutan keluar dari mulutnya.Bagi Dean hubungannya dengan Kannaya begitu panjang. Panjang dalam urusan perjuangan dan juga panjang ketika dia harus meyakinkan wanitanya itu kalau cintanya benar-benar tulus. Menikahi seorang wanita yang berasal dari keluarga sederhana tapi penuh dengan sikap tahu diri dan tidak pernah menjadi seseorang yang rakus dan tamak, adalah sesuatu hal yang tidak mudah untuk Dean lakukan tapi dia puas karena bisa mendapatkan kriteria istri yang benar-benar baik tanpa memandangnya dari segi harta.Begitu lama dia meyakinkan istrinya itu kalau dia benar-benar sangat tulus, tapi pada kenyataannya hati yang beku dan kaku akan tetap mencair perlahan dengan segala macam hal yang mereka jalani karena pada dasarnya manusia memiliki perasaan yang mudah terbolak-balik.Kini sudah berakhir waktu di mana dia berusaha untuk menggapai istrinya karena saat ini wanita itu sudah berada di dalam genggaman dan pelukannya. Bersama dengannya dalam menikmati kehidupan yang begitu bahagia. Bersama dengannya meraw
Kannaya tersenyum dan mengusap punggung suaminya dengan lembut ketika kedua orang tuanya pulang setelah seharian bermain di rumah ini bersama dengan anak kembar mereka. Dia tahu kalau berat apa yang dirasakan oleh suaminya makanya dia tidak mau memaksakan pria ini untuk bicara."Masuk dulu, aku baru membuat kopi untuk Mas," ujar Kannaya dengan lembut membuat Dean menatapnya dan tersenyum.Hari juga sudah malam dan tidak ada lagi yang harus mereka lakukan. Biasanya mereka sudah di dalam kamar dan memperhatikan anak-anak saat ini tapi karena suasana hati Dean yang belum membaik sejak tadi membuat Kannaya juga tidak akan membuatnya semakin berubah karena sejak di pria ini sudah diam saja tanpa banyak bicara.Masuk ke dalam rumah, Kannaya menutup pintunya dan melihat semua suami yang sudah berjalan ke arah sofa. Anak-anak sedang dijaga oleh baby sitter, dia biarkan kamar bersama dengan perawat kedua putranya itu karena dia ingin menemani suaminya."Mau menonton sebuah film?"Dean meletakk
Hari itu, Dean membiarkan kedua orang tuanya memegang dan menggendong bayinya. Sementara setelah beberapa saat kedua orang tuanya itu menggendong cucu, Dean membawa Kannaya ke tempat sunyi dan memeluknya dengan erat disana.Kannaya tersenyum, tahu kalau suasana hati suaminya sedikit berantakan akibat apa yang dia dapatkan hari ini. Apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, tentu saja membuatnya merasa sebal tapi tidak bisa menolak mereka hanya karena permintaannya."Aku tahu kalau Mas merasa tidak suka sama mereka yang datang secara tiba-tiba dan meminta maaf begitu saja. Aku tahu kalau Mas pastinya kesal, tapi mau sampai kapan kita akan terus saling membenci seperti itu?" tanya Kannaya dengan lembut.Dean menghela napas dan menatap wajah istrinya dengan tatapan sebal. "Aku semula sudah hidup dengan tenang sebelum kedatangan mereka, Sayang. Tetapi kedatangan mereka membuatku merasa sedikit kesal. Aku tahu kalau tidak boleh membenci orang tua terlalu lama, sebagai anak aku hanya dimi
Hari-hari berjalan dengan sangat baik setelah itu dan tidak ada lagi masalah-masalah yang terjadi. Keano dan Kenaan jaga anak yang baik dan tidak banyak menangis. Mereka senang karena ada yang menjaga apalagi sifatnya sangat ramah seperti ayah ibu mereka.Apa itu masih dalam fase pertumbuhan yang begitu panjang dan akan segera mereka lalui perlahan. Hanya dengan cara ini maka mereka bisa menunjukkan kalau sudah berhasil menjadi anak-anak yang sehat. "Keano tampan sekali pakai kacamata seperti itu," ujar Kannaya sambil bergerak dan memotret putranya yang satu lagi lalu memakaikan kacamata yang sama.Mereka sedang berjemur saat ini, sebuah rutinitas yang biasa dilakukan Kannaya sejak anak-anaknya lahir. Makanya dia sudah biasa walau masih ada bantuan dari suster yang memang sangat profesional. Dia sama sekali tidak kesulitan dalam merawat anaknya walau dia adalah ibu baru."Kalian itu mengikut Papa sekali, wajahnya juga mirip Papa," gumam Kannaya seraya menghela napas. "Kalian harus bi
Andreas menatap Camelia lalu menatap ke arah depan dan fokus mengemudi lagi. "Saya hanya mau menhenalmu lebih jauh. Apakah boleh?" tanyanya santai membuat Canelia makin membulatkan matanya."Hah?"Andreas menatapnya sejenak dan menuju ke rumah megah yang sudah terlihat di depan mata."Saya sering memperhatikanmu diam-diam. Jujur saja, saya suka dengan wanita pekerja keras sepertimu. Kau hampir sama seperti istrinya Dean, Kannaya yang bekerja keras. Walaupun sebenarnya seorang wanita itu tidak diwajibkan bekerja saat sudah menikah. Tetapi tidak selamanya seorang pria atau suami itu akan terus berada di atas. Suatu saat bisa saja hancur karena roda itu berputar. Untuk saat ini tentu saja kami bisa memberikan kebahagiaan dan segala kemewahan untuk istri. Tetapi siapa yang tahu nanti?"Camelia diam mendengarnya membicarakan itu, sumpah, dia belum paham! Kenapa Andreas yang merupakan seorang pria besar dan pengusaha ini mau membahas tentang hal ini dengannya? Dengan dia yang bukan siapa-sia
Kannaya benar-benar tidak repot mengurus anak kembarnya karena ada baby sitter. Dia hanya memerah ASI, memulihkan dirinya dan membuat semuanya menjadi lebih mudah hanya dengan menjalaninya dengan santai.Kannaya mendapatkan support dan juga bantuan sepenuhnya dari Dean, seperti yang sekarang mereka lakukan. Dia memerah ASI, sementara itu Dean yang menuliskan tanggalnya kalau dia masukkan ke dalam lemari pendingin kecil yang disediakan langsung anaknya."Hari ini Camelia akan datang katanya, Mas mau bekerja atau tidak? Apakah berangkat hari ini?"Dean tersenyum lalu menggeleng pelan. "Hari ini Haris akan mengantarkan beberapa berkas yang akan ditandatangani, aku benar-benar masih bekerja di rumah, jadi kamu tidak perlu khawatir."Kannaya tersenyum dan mengangguk. Kembali berbaring, anak-anak ada bersama dengan mereka siang ini dan terlihat sangat nyaman. Dean tersenyum dan mengusap kaki Kannaya dengan lembut seolah ingin memijatnya."Ada sesuatu yang kamu mau? Aku akan membelikannya,"
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments