Share

148. Tanaman Kematian

Suasana kerajaan Goro nampak sangat lengang, maklumlah karena hari sudah menjelang malam. Panglima kerajaan bergegas menemui permaisuri di kediamannya.

"Panglima hendak menghadap paduka Ratu," lapor seorang dayang pada permaisuri.

"Suruh dia masuk !" titah sang ratu.

Dayang bergegas keluar dan memanggil panglima.

Sesama besan itu kini saling berhadapan, walau Ratu adalah ibu dari menantunya tetapi dia tetap menghargai besannya itu.

"Maafkan hamba sedikit terlambat melapor pada Ratu," Panglima kerajaan menunduk memberi hormat.

"Jangan berlebihan panglima, kau adalah besanku. Tak perlu se formal itu ketika menemuiku," ucap permaisuri tersenyum hangat.

Dayang istana datang menyuguhkan teh dan kudapan dari dapur istana.

Panglima memperbaiki duduknya dan menatap sekeliling.

"Hamba ingin melaporkan sesuatu, kondisi pangeran Nathan sangat kritis. Dia kena senjata beracun yang mematikan. Hamba tak bisa menolongnya karena hamba tahu penawar racun itu hanya dimiliki Raja. Hamba membawa contoh r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status