Ibu Astrid merasa tidak puas, dia sudah berupaya mendatangkan sepupu indigonya ke rumah namun tak menunjukkan hasil. Sepupunya itu malah menyudutkannya, ibu Astrid sangat gusar. Diam-diam dia menemui Zaskia untuk merencanakan sesuatu."Ibu mertua Nela berusaha mencari cara untuk mencelakai Nela!" lapor Dewi pada suaminya Abilon."Nenek sihir itu harus di beri pelajaran, mana ada mertua yang tak menginginkan cucunya lahir ke dunia?"Abilon sangat geram, jika bukan sedang menjalani ujian dia akan datang ke rumah Nauval dan memberikan pelajaran pada mertua jahat itu."Aku khawatir dia akan menghalalkan segala cara untuk memuluskan rencananya!" "Sekarang yang harus kau ikuti Ibu Astrid, kurasa Nela bisa menjaga dirinya sendir!" kata Abilon."Baiklah, besok pagi aku akan kesana!"Pagi hari semua penghuni rumah sudah bangun dan bersiap-siap untuk beraktivitas, Nauval bangun lebih awal dan mengumpulkan semua maid."Dengarkan baik-baik, aku tidak mau mendengar apapun yang menimpa istriku. Ka
Suasana mistik mulai terasa saat mereka memasuki sebuah desa. Dewi pun ikut merasakan hawa itu. Tubuhnya merinding, dia segera menggunakan ilmu menghilang agar tak dilihat oleh mahluk kasat mata seperti dirinya."Coba kita tanyakan pada pria tua yang sedang berjalan sendirian itu, siapa tau dia mengenalnya," tunjuk ibu Astrid pada pria tua yang memakai kaus berwarna biru.Zaskia menghentikan mobil di samping pria tua tersebut dan bertanya."Permisi pak, boleh tau rumah suhu dimana ya?" tanya Zaskia dengan sopan.Pria tua itu berhenti dan memandang mereka."Tabib Suhu?" tanyanya."Benar pak!""Oh rumahnya di atas gunung itu, mobil tak bisa masuk. Dulu rumah itu di tempati seorang tabib yang bernama Sonu tapi sudah lama sekali tabib itu tak terlihat dan kini sudah berganti dengan pria tua yang bernama Suhu!" ucap pria tua itu."Makasih pak!" Zaskia meneruskan mobilnya sampai ke arah gunung. Dia lalu memarkirkan mobilnya di depan pos kamling."Sepertinya jalan setapak itu yang menuju ke
Selama ini Dewi mengenal Nathan adalah pria yang dingin, namun kini dia menyadari ternyata Nathan termasuk pria yang normal sama dengan suaminya. Andai bukan karena situasi yang cukup genting, mungkin saja Abilon akan melakukan hal yang sama seperti apa yang terjadi di dalam kamar Nathan.Sementara itu, Abilon mencoba menghubungi kakek Sutan di dunia lain."Kakek, apakah kau di sana?""Ada apa? Apakah kau sudah mempelajari semua ilmu kedokteran di dunia manusia?""Aku baru saja selesai melaksanakan ujian, ada hal serius yang ingin aku sampaikan.""Apa itu?""Nyawa Nela sekarang terancam, ibu mertuanya menemui seorang dukun dari kawasan gunung hijau. Menurut Dewi dukun yang mereka temui berilmu tinggi!"Kakek Sutan yang masih berada di istana terdiam beberapa saat, Ia teringat betapa Nela sangat membantu ketika berada di Istana, haruskah dia membiarkan gadis itu dalam bahaya?"Pantau terus mereka, dan apapun perkembangannya segera kabari kami, menurut kakek, dukun itu masih bisa kalian
Dokter menyatakan jika tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan pada Nela. Hal ini cukup membuat dahi tuan Budi berkerut. Nela pun sempat bertanya-tanya dalam hati, saat mereka tiba di Rumah Sakit seketika itu sakitnya hilang entah kemana."Sebaiknya ibu Nela jangan terlalu banyak berpikir, hindari stres!" Hanya kalimat itu yang diucapkan dokter yang terus terngiang-ngiang di telinganya. Membayangkan betapa sakit perutnya sore ini membuatnya sedikit trauma. Saat mereka kembali ke rumah, Nela memeluk erat suaminya seakan dia takut membayangkan rasa sakit yang pernah di alaminya.Nela teringat, saat sakit itu dia beristighfar dan berzikir di dalam hati. Apakah dia kena gangguan?Tuan Budi mulai terpikirkan dengan kata-kata istrinya, tapi dia tak bisa berkata apapun. Dia menunggu apa yang akan diucapkan Nela. Dan ketika mereka tiba di rumah, Nela mulai merasakan sakit itu datang perlahan. Dengan gemetar dia bergegas ke dalam kamar mengambil air wudhu lalu sholat sambil duduk. Kemudian
Wajah Abilon dan Nathan berubah tegang, aura jahat yang mereka rasakan ternyata berasal dari dukun itu. Mereka akan berhadapan dengan musuh secara terang-terangan.Nela melihat wajah tegang kakaknya."Aku tidak apa-apa kak, percayalah Allah akan melindungi ku!""Kita butuh bantuan Kyai Lukman!' ucap Nathan.Nauval datang menghampiri Nela yang kini bersandar di bahu Nathan."Mama memanggilkan tabib untukmu, apa tabib perlu melihatmu di sini?"Nela menatap wajah suaminya, dia tahu ada sesuatu yang tidak beres. Ibu hamil ini menguatkan hatinya, dia menyeka air matanya."Aku yang akan menemuinya!"Nathan dan Abilon saling melirik, Nela turun dari ranjang di bantu Nauval."Gunakan tenaga dalam untuk melindungi Nela!' bisik Dewi."Hati-hati jangan sampai kau terlihat olehnya!" Abilon mewanti-wanti istrinya.Nela terus berzikir di dalam hati, nalurinya mengatakan jika tabib ini pastilah penyihir jahat yang disuruh ibu mertuanya untuk mencelakainya. Dia harus tegar, dia harus melawan. Dia ya
Ternyata selama beberapa hari ini Nela terlihat normal-normal saja, dia mulai beraktivitas sebagaimana biasa. Hal ini di sengaja Suhu untuk menumbuhkan kepercayaan pada seisi rumah bahwa dia yang telah membuat Nela sembuh. Dia mencoba mencari saat yang tepat dimana orang-orang mulai lengah maka dia akan melancarkan aksinya."Karena Nela sudah sembuh jadi saya harus pamit," ucap Suhu saat mereka sedang duduk berbincang di teras rumah."Kenapa buru-buru Suhu, kita tak tahu apa yang akan menimpa Nela jika Suhu tak ada!" cegah ibu Astrid."Iya Suhu, sebaiknya tunggulah beberapa hari saja sampai Nela tak mendapat gangguan lagi!" pinta tuan Budi.Ayah mertua Nela ini sudah termakan dengan pengaruh sihir Suhu sehingga dia tak lagi mempermasalahkan keberadaan dukun itu di rumahnya."Jika begitu saya minta waktu sehari saja untuk mengunjungi guru saya di pertapaannya. Sekalian saya akan mengajaknya datang, karena menurut pengamatan saya, akan ada serangan yang lebih berat dari sebelumnya. Tolo
Nathan dan Abilon kini berada di ruang studio milik keluarga Nauval. Dewi tak terlihat karena dia ditugaskan untuk memantau keadaan di dalam rumah. Dari ruangan ini Nathan dan Abilon bisa melihat semua rekaman CCTV."Kita harus memulihkan tenaga, perasaanku sangat tidak enak," kata Abilon."Kalau begitu kita sama-sama melakukan meditasi," ucap Nathan.Saat mereka hendak bersiap-siap melakukan meditasi terdengar teriakan yang sangat kencang."Itu Nela!" Nathan dan Abilon segera melompat dari kursi dan berlari keluar, tentu saja tak ada yang bisa melihat mereka kecuali Dewi. "Apa yang terjadi?" tanya Abilon pada Dewi."Entahlah, tak ada yang mendengarnya. Ini sepertinya di sengaja, ayo kita masuk ke dalam!' jawab Dewi.Nampak Nela sedang meringis kesakitan, wajahnya sangat pucat. "Apa yang terjadi?" tanya Dewi."Aku me..melihat sesuatu dilempar ke jendela kamar lalu perutku terasa sangat sakit seakan di iris dengan pisau, dan da...daku sesak,' ucap Nela terbata-bata.Sebagai calon do
Ujian seakan datang silih berganti, Nela pasrah. Dengan kondisi kehamilannya yang baru seumur jagung dia harus menghadapi hal mistik diluar nalar.Saat suaminya datang Nela memeluknya dengan erat sambil menangis, dia tak tahu dengan cara apa mengungkapkan isi hatinya. Hendak menceritakan apa yang di alaminya nantinya malah memperkeruh keadaan."Apa yang terjadi sayang?" Nauval yang baru saja pulang kerja tentulah bertanya-tanya apa yang terjadi."A..ku merasa sangat tidak nyaman!"Hanya kalimat itu yang bisa diucapkan Nela, biarlah suaminya yang akan menyadarinya dengan sendirinya."Apa aku harus memanggil tabib Suhu?"Seketika Nela menggelengkan kepalanya dengan kuat. Dia terlihat sangat ketakutan.Diluar ibu Astrid bersama tuan Jorgi sedang berbincang seputar kehamilan Nela, dan bagaimana menyingkirkannya tanpa mengorbankan nyawanya."Sebenarnya apa yang ibu inginkan?" tanya tabib Jorgi.'Aku menghendaki anakku berpisah dari istrinya yang sekarang dan menikah dengan Zaskia, tapi ki