Share

Terjebak di Kolong Ranjang
Terjebak di Kolong Ranjang
Penulis: Rico

Bab 1

Penulis: Rico
Namaku Yani Bell, seorang wanita yang sudah menikah, tapi masih kesepian.

Diberkati dengan wajah yang menawan dan memikat, payudara ukuran 36F, dua kaki panjang putih mulus yang pandai mengait pria.

Latihan menari selama bertahun-tahun, membuat tubuhku lentur, serta senyumanku menggetarkan jiwa.

Para pria terobsesi dengan tubuhku, memuji bahwa aku adalah pilihan yang terbaik untuk ditiduri.

Sebelum menikah, aku mengandalkan tubuh yang menawan ini, dan berhubungan dengan lebih dari tiga puluh pria, termasuk pria Afrika yang sangat memuaskan diriku.

Setelah menikah, aku terpaksa mengontrol nafsuku, dan menjadi istri yang baik demi suamiku. Dia adalah anak orang kaya, lebih muda tiga tahun dariku, memiliki stamina tubuh yang kuat seperti kerbau yang tidak kenal lelah membajak sawah.

Aku memang wanita yang memiliki nafsu tinggi, sehingga tiap malam merayu suami untuk tidur denganku.

“Sayang, aku ingin lagi ...”

Tangan kasar suami meraih payudaraku dan meremasnya dengan kuat. Baju tidur renda tipisku tidak bisa menutupinya sama sekali, dan payudara putihku itu menyembul keluar.

Itu adalah bagian tubuhku yang paling menggoda!

Kedua payudaraku sangat montok dan kenyal. Perasaan panas menyelimuti bagian bawah tubuh, meningkatkan gairahku.

Aku menantikan ‘pertarungan’ sengit dengan wajah kecilku yang cemberut, dan lidah yang terjulur mengeluarkan desahan yang menggoda.

Tapi dia bahkan kalah dari pria berusia enam puluh tahun.

“Sayang, aku hebat kan?”

Dengan stamina yang seloyo itu dan berakhir dalam waktu kurang dari 2 menit, dia masih saja berani minta pujian.

Dengan bibir tertutup rapat dan berusaha untuk tidak bersuara, kedua kakiku saling menyilang dan menjepit erat.

Sekujur tubuhku seperti digerogoti jutaan semut. Perasaan ini hampir membuatku gila.

Untuk tidak mengecewakannya, aku tetap mengangguk dengan pemikiran dia pasti bisa lebih baik lain kali.

Namun semakin besar harapan, semakin besar pula kekecewaanku.

Selama tiga bulan, dia tidak pernah memuaskanku lagi.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjebak di Kolong Ranjang   Bab 11

    "Nggak apa-apa, Sayang. Hanya saja aku teringat pada sinetron yang kutonton tadi sore." Mataku sedikit berkaca-kaca.Di satu sisi, aku mengorbankan keuntungan perusahaan suamiku, tetapi mempertahankan pernikahan kami.Di sisi lain, aku jujur pada suamiku tapi kami mungkin akan bercerai.Aku belum pernah menghadapi keputusan sesulit ini seumur hidupku!24 jam12 jam8 jam3 jam1 jam......Menjelang waktu yang disepakati, akhirnya aku menemukan jawabannya dan mengirim pesan kepada pria itu.[Kita bertemu langsung saja, nanti aku kasih informasinya di USB.]Dia pun menyetujui permintaanku. [Jangan macam-macam, kalau nggak, kuhajar kau!]Aku merasa mual dan ingin muntah. Raut wajahku berubah dingin. Akan kutunjukkan pada pria tua ini akibat dari mengganggu perempuan! Aku menyentuh pisau cincin di jariku yang berisi ramuan khusus. Ramuan ini akan bereaksi jika bercampur dengan darah.Sesuai kesepakatan, aku pergi ke rumah pria tua itu. Dia berdiri di luar pintu sambil tersenyum dan mere

  • Terjebak di Kolong Ranjang   Bab 10

    Mathew tahu aku masih syok, jadi dia menyarankan untuk menggendongku kembali. Tapi, bagaimana mungkin aku berani?Dari awal aku sudah memiliki hasrat pada tubuhnya yang kekar, jika aku benar-benar terangsang, bisa-bisa aku berzinah benaran.Aku tidak bisa berbuat demikian!......Sesampai di rumah, aku terduduk lemas di lantai, tak kuasa menahan isak tangis, hampir saja aku dilecehkan oleh lelaki tua yang mesum itu malam ini.Melihat suamiku tertidur pulas, aku menghela napas lega, dan mencium keningnya sambil berbisik lembut, "Maafkan aku, sayang, ini semua salahku karena nggak bisa menahan diri hari itu sehingga dipergoki, tapi aku nggak akan pernah mengkhianatimu seumur hidupku."Ini juga pemikiranku yang sebenarnya.Keesokan paginya, aku mengambil foto-foto yang diambil Mathew dan pergi ke pos satpam apartemen, tetapi mereka bersumpah bahwa tidak ada orang seperti itu di sekitar perumahan ini!Satpam itu telah bekerja selama tujuh atau delapan tahun dan sangat mengenal orang-orang

  • Terjebak di Kolong Ranjang   Bab 9

    "Gimana kalau kuberi tahu apa rasanya menjadi wanita sejati? Lagipula, suamimu itu pecundang. Jangan lihat usiaku sudah tua. Aku lebih jago dari suamimu, dan lebih berpengalaman." Sebelum selesai bicara, dia menghampiriku dengan tangannya yang berbulu dan memukul pantatku. Rasa jijik itu membuatku gentar. Melihat reaksiku, dia tertawa lepas.Dengan bau keringat yang menguar dari ketiaknya, rasa malu dan hina menyiksaku.Entah kenapa, menghadapi orang ini, aku malah bereaksi samar.Detik berikutnya, jaketku dilepas, hanya menyisakan bikini yang tertiup angin.Apakah aku akan dilecehkan oleh makhluk di depanku ini? Lebih baik aku mati saja!Di saat kritis, Mathew melompat keluar dari semak-semak. Melihat Mathew yang kekar, lelaki tua itu pun melarikan diri. Dia tampak sangat familiar dengan situasi di sekitarnya dan menghilang dalam sekejap mata.Hatiku yang khawatir akhirnya tenang."Mathew, kenapa kau di sini?" Aku menatapnya bingung. Dia pahlawanku. Tapi Mathew tak berkata sepatah k

  • Terjebak di Kolong Ranjang   Bab 8

    Aku sudah lama tidak memakai bikini. Tiga potong kain tipis hanya cukup menutupi bagian-bagian penting.Bikini tersebut memaparkan lekuk tubuhku yang menawan, dengan pinggang dan perut yang terekspos, serta kedua paha lurus dan ramping yang merupakan senjataku.Bahkan di malam hari, kulitku tetap terlihat putih dan berkilau.Aku mengenakan jaket panjang menutupi bikiniku untuk menghindari kesalahpahaman sepanjang jalan.Bahkan di tengah malam, masih banyak anak muda di jalan. Melihat tatapan penuh nafsu mereka, aku sama sekali tidak berani menanggapi.Aku tidak bisa membayangkan betapa memalukan jika ketahuan aku memakai bikini di balik jaket ini.Hutan kecil di pinggiran kota pintu masuk timur masih di depanku. Aku maju dengan gemetar, dan sosok-sosok di sekitarku semakin sedikit, hingga tak ada seorang pun yang tersisa.[Jalan terus!]Orang itu mengirimkan instruksi lagi, yang berarti dia pasti diam-diam mengamatiku.Di bawah tekanan dan kecemasan, aku ingin menangis, tetapi aku mena

  • Terjebak di Kolong Ranjang   Bab 7

    Saking marahnya sampai aku merasa dadaku sesak dan hampir tidak bisa bernapas. Dia jelas ingin meniduriku.Mana mungkin semudah itu? Kenapa aku harus ditindasnya tanpa alasan?Aku tiba-tiba teringat aku masih bisa lapor polisi. Video itu tidak terlalu berlebihan, jadi tidak perlu terlalu takut.Tapi dia sepertinya mengetahui pemikiranku. [Jangan coba-coba lapor polisi. Aku sangat mengerti suamimu. Dia orangnya cemburuan banget. Kalau dia tahu kau main mata sama kurir itu, pasti dia bakal menceraikanmu!]Aku seolah-olah memakan buah si malakama. Dia mengetahui seluk-beluk keluarga kami dengan baik, dia mungkin teman kami.Hal ini sangat mungkin. Waktu aku dan suamiku jalan santai di sekitar rumah, banyak pria yang menatap kami, termasuk beberapa yang kami kenal, dan mereka sama sekali tidak menyembunyikan hasrat mereka.Apa yang harus kulakukan?Sekitar pukul enam, suamiku pulang kerja. Tapi aku murung dan ragu untuk bicara.Jika aku mengakui semuanya, suamiku mungkin akan memaafkanku,

  • Terjebak di Kolong Ranjang   Bab 6

    Dia datang tanpa mengenakan baju dan hanya mengenakan celana boxer, seolah tahu betul suamiku tidak ada di rumah siang itu.Aku memainkan video itu dan melemparkannya ke hadapannya, lalu berkata dengan muram, "Mathew, apa maksudmu?"Dia membeku di tempat seolah tersambar petir. "Siapa yang merekam ini diam-diam? Yani, kau nggak mencurigaiku, kan? Bagaimana mungkin aku melakukan hal seperti itu? Aku punya etika dan integritas profesional. Aku sudah berkencan dengan banyak wanita, tapi nggak pernah aku memaksa ataupun merekam diam-diam..."Sebelum selesai berbicara, Mathew buru-buru menutup mulutnya, seolah-olah keceplosan.Aku hampir tertawa terbahak-bahak. Sepertinya kurir ini memang residivis. Entah berapa banyak perempuan muda yang ditelanjangi saat mengantarkan paket ke rumah mereka.Namun, dia tidak terlihat berpura-pura, dan Mathew juga menunjuk pada bingkai jendela di video. "Jelas sekali video ini direkam diam-diam dari luar jendela, dan pasti orangnya ada di gedung seberang!"S

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status