The Fake Nerd Girl

The Fake Nerd Girl

Oleh:  Nonik  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
9.2
6 Peringkat
7Bab
4.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Cerita ini tentang seorang anak yang menyamar menjadi culun, karena dia yang bosan terlihat kaya oleh orang lain. Dia menyamar jadi culun juga supaya mendapat teman dan pasangan yang tulus. Hingga akhirnya suatu saat anak itu mendapatkan semuanya

Lihat lebih banyak
The Fake Nerd Girl Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
aurora_ hello
cerita nya bagus dan menarik
2021-11-17 13:27:45
0
user avatar
Danes Ultraman
ceritanya bagus
2021-10-31 23:01:19
0
user avatar
Aime Onneth
no comment, just make the story interesting to read,Biar berbaloi duit kami.
2022-01-14 10:28:12
0
user avatar
Roland Fadhlan
bagus cerita ya
2021-10-12 20:43:49
0
user avatar
Suwaiba Ibrahim
u should right it in English
2022-03-24 04:03:49
0
user avatar
Suwaiba Ibrahim
u should right it in English
2022-03-24 04:03:10
0
7 Bab
Awal Semuanya
Di pagi yang cerah, seorang gadis tengah mengepang rambutnya menjadi dua. Memandangi dirinya di pantulan cermin dengan mengaplikasikan fondation dengan warna yang lebih gelap dari kulitnya. "Akhirnya! Buruk juga wajahmu, Riana. Tapi gak papa, yang penting kamu bisa hidup dengan tenang dan mendapatkan teman yang benar-benar tulus," ucapnya untuk meyakinkan diri seraya membenarkan kacamatanya. Setelah di rasa sudah cukup penampilannya, dia langsung memakai sepatu. Dug dug dug "Selamat pagi semua." Suara langkah kaki menuruni tangga sangat terdengar jelas, sehingga dapat mencairkan suasana hening di ruang makan tersebut. "Selamat pagi, Nana. Uhuk-uhuk." Amona tersedak saat melihat penampilan anaknya yang sangat berbeda. "Gimana penampilan Nana? Udah oke belum?" Riana memutar mutarkan tubuhnya untuk menunjukkan ke keluarganya. "Mama sampai tersedak tadi, Na. Penampilan kamu beda banget, sampai kaget kalau itu kamu, soalnya gak kayak kamu," jawab Moana. "Ya memang begini ma keing
Baca selengkapnya
Siswa Baru
"Aw sakit sekali." Riana bangkit dari posisi jatuhnya, dan baru sadar kalau dia nindihin orang. "Eh, maaf! Aku gak sengaja," ucap Riana dengan kepala yang terus menunduk. "Lo siapa sih? Pagi-pagi udah bikin mood orang buruk aja." Belum sempat Riana menjawab pertanyaan cowo tersebut mereka berdua ketahuan oleh ibu guru. "Kalian berdua ngapain? Terlambat ya?" "Mampus, ada Bu Dina," gumam Farel "Enggak Bu, saya nggak telat. Saya baru aja dari toilet." "Kamu mau mengelak ya Rel, mana mungkin kamu dari toilet masih bawa tas gitu," "Ada apa ini kok rame-rame di sini?" tanya Pak Candra selaku pemilik dan kepala sekolah. "Ini pak, mereka berdua terlambat," jawab Bu Dina. "Farel kamu cepat masuk ke kelas, Bu Dina dan Riana ke ruangan saya sekarang!" "Bu, ini Riana keponakan saya." "Tapi kok beda sama yang di foto?" "Iya, saya harap ibu bisa merahasiakan ini semua! Dan panggil saja dia Rara." "Oh baik pak, ayo Ra saya antar ke kelas." "Iya bu, terima kasih." Riana pun b
Baca selengkapnya
Hari Pertama
Saat Anya masih nyaman bergelut dengan alam mimpinya, 'tok tok tok' "Anya, cepet bangun deh. Terlambat sekolah mampus dah, Lo, males banget tiap hari bangunin lo begini! Mana perempuan lagi, gue aja yang cowok bangunnya pagi!" teriak Erland dari depan pintu."Anya, bangun sekarang. Ini terakhir gue bangunin lo pagi ini, kalau dalam hitungan ke tiga gue berhenti bangunin, lo. Dengerin ya, satu, dua, ti-" ucapan Erland berhenti karena Anya sudah meresponnya."Iya-iya, dasar Kakak laknat. Masih pagi main teriak-teriak aja." sewot Anya tanpa dibalas Erland, Erland sadar kalau nanti dia terus membalas omongan Anya, nanti juga akhirnya cuma buang-buang waktu untuk hal yang gak jelas. Kemudian, Anya bangun dari kasur queen size nya. Dia langsung membersihkan dirinya dulu. Setelah selesai mandi, Anya memakai perlengkapan sekolah yang sudah dibeli kemarin. Setelah itu, dia berdiri di depan cermin, mengoleskan sedikit lipblam agar tidak terlalu pucat.
Baca selengkapnya
Pertama Kali Dibully
'Kring kring kring' suara nyaring bel istirahat telah berbunyi. Siswa-siswa bersemangat keluar kelas menuju kantin. Anya yang belum mempunyai teman sama sekali. Akan tetapi, saat Anya berdiri dari tempat duduknya dan ingin pergi ke kantin, ada seorang perempuan manis yang menghampirinya."Hai, kenalin nama gue Dea," ucap cewek tersebut sambil mengulurkan tangannya. Anya langsung menatap sekilas cewek tersebut dan menerima uluran tangannya "gue Anya," balas Anya."Ke kantin bareng gue mau, gak?" tanya Dea."Emang lo mau temenan sama gue? Yang culun jelek kayak gembel seperti ini?" Anya balik bertanya."Lah emang kenapa? Gue malah lebih ga suka temenan sama Angel dan Adel," jawab Dea."Angel sama Adel? Siapa dia?" "Dia ratu bully di sekolah ini, mungkin lo juga bisa jadi targetnya nanti," ujar Dea."Oh gitu ya," jawab Anya santai."Lo gak takut kalau nanti di bully sama mereka berdua?""Gak, pasti gue akan kuat hadap
Baca selengkapnya
Jujur ke Dea
Sepanjang perjalanan, keadaan di dalam mobil hening. Gak ada yang angkat bicara di antara Anya dan Erland. "Ehm." Erland berdehem, berusaha mencairkan suasana. "Ada apa, Kak?" tanya Anyaa."Lo seneng dibully seperti tadi?" "Ya sebenarnya sih ogah lah, tapi gak papa, nanti kan dia bakal kaget sendiri kalau tau sebenarnya tentang gue," jawab Anyaa."Iya-iya, nanti dia juga nyesel sendiri pernah bully lo!" "Nah iya. Eh Kak, kira-kira tadi Dea sama Nathan curiga gak ya sama kita?" tanya Anyaa."Gak tau, mungkin ya curiga," jawab Erland."Tapi gue nanti malem mau kasih tau sebenarnya ke Dea!" "Lo yakin, Dek?" tanya Erland."Yakin lah, gue percaya dia tulus mau temenan sama gue. Gue nyamar jadi culun aja dia masih mau kenalan sama gue, mau ke kantin bareng juga," balas Anya."Hem, emang dia itu anaknya juga baik," ucap Erland.******sesampainya di rumah,"Mama!"
Baca selengkapnya
Dikunci di Gudang
Sinar matahari pagi menembus celah jendela seorang gadis, Anya bangun lebih awal. Karena hari ini dia piket kelas. Setelah Anya siap dengan seragam sekolah dan penampilan culunnya, dia langsung melangkahkan kakinya menuruni tangga untuk menemui kakaknya.  "Kak, ayo berangkat, gue hari ini piket nih!" teriak Anya dari tangga yang melihat kakaknya sedang sarapan dengan daddy dan maminya. "Ngapain berangkat pagi-pagi gini, Dek? Lo kesambet apaan?" tanya Erland. "Gua piket, Kak. Jadi gua mau pergi lebih awal," jawab Anya. "Tapi gua masih makan nih, baru aja dua suap"  "Mending sini makan dulu ya, Sayang." Zela yang baru saja mau mengambilkan piring untuk Anya. "Gak usah, Ma. Anya gak sarapan." cegah Anyaa, "iya udah, Anya pergi dulu ya, mau naik angkot aja. Bye!" Anya langsung pergi meninggalkan ruang makan. "Hati-hati ya." teriak Yudha yang melihat putrinya pergi meninggalkan ruang makan. ****** Seperti b
Baca selengkapnya
Kembali Dibully
'Kring kring kring' alarm Anya sudah berbunyi. Dia yang mendengarnya pun langsung terbangun.   "Hoam, jam berapa sih?" Anya mengambil handphonenya untuk melihat jam.   "Hah? Udah jam enam? Gue gak boleh telat nih, masak nerd telat. Jangan dong," ucap Anya langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Setelah siap dengan penampilannya, dia langsung pergi ke sekolahan naik angkot.  Iya, hari ini  Anya kembali pergi ke sekolahan setelah kemarin dia dikunci digudang. Anya berhasil sampai sekolahan jam tujuh kurang lima belas menit.  Saat memasuki area, seperti biasa masih anyak orang yang mengatainya.   "Dia gak pantes banget deh sekolah disini"  "Bocah kampungan!"  "Makin kesini makin belagu aja tuh nerd"  "Di sekolahan kita ada sampah." Hingga masih banyak lagi yang angkat bicara, sedangkan Anya, dia hanya terus melangkahkan k
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status