Share

Bab 730

Satya mendapati bahwa dirinya telah menyesal. Akan tetapi, dia tidak berani meminta maaf dan memulai lembaran baru bersama Clara lagi. Dia memutuskan untuk tetap bercerai, tetapi tidak akan pernah menikahi Benira. Wanita itu sudah gila sekarang.

Satya tidak bisa melihat sedikit pun kelembutan dan toleransi pada Benira. Dia hanya merasa tidak nyaman dan tertekan setiap kali bersama wanita itu.

Satya mengisap rokoknya kuat-kuat, lalu mengembuskannya. Entah mengapa, dadanya terasa sakit memikirkan Clara.

Keesokan hari, Satya duduk di depan jendela sambil menatap ke arah timur. Clara seharusnya sudah dalam perjalanan ke Kota Aruma.

Sore hari, pelayan mengetuk pintu kamar Satya sembari berkata, "Tuan, Nona Benira mengajakmu makan bersama."

Satya terdiam sesaat. Kemudian, dia mematikan rokoknya dan berjalan ke luar. Benira telah merias wajahnya dengan cantik, bahkan mengenakan gaun bertali.

Setelah merenung semalaman, Benira sudah merasa lebih tenang. Dia tahu bahwa Clara telah pergi. Di saa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status