Share

155. Pengantin Baru

Esok paginya Kiara terbangun dengan tubuh terasa sakit di beberapa bagian. Dia mengerjap. Tirai jendela sudah dibuka, dan sinar matahari sudah tampak terang. Tampaknya sudah lebih dari pukul tujuh pagi.

Dia mencium aroma kopi yang baru diseduh. Wangi sekali. Kiara berusaha mengangkat kepalanya. Namun terasa agak berat. Sepertinya dia agak pusing.

Tiba-tiba saja keningnya dikecup. Kiara mengerjap lagi beberapa kali, sampai akhirnya matanya bisa melihat dengan jelas wajah seseorang yang menunduk dan mendekat ke wajahnya.

"Good morning, Sweetheart," sapa sosok itu lalu tersenyum. 

Kiara terbelalak sekejap. Itu Alaric. Suaminya. Yang semalam telah membuatnya ...

"Kamu mau minum apa, Sayang? Kopi atau teh?" tanya Alaric.

"Teh hijau," jawab Kiara.

Alaric mencari bungkus teh hijau di kotak berisi beragam teh yang disediakan hotel.

"Ah, untung ada satu teh hijau. Aku seduh dulu ya. Kamu nggak mau kopi?" kata Alari

Arumi E.

Terima kasih sudah membaca. Salam, Arumi

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status