Share

Part 6

Author: Ade Tiwi
last update Last Updated: 2020-11-26 12:20:53

Happy reading!

❤️❤️❤️

Nara menatap horor sosok pria yang menjulang di hadapannya, sosok itu tersenyum begitu manisnya. mengumbar kehangatan bak mentari bagi setiap yang melihatnya, namun sayangnya hal itu tak mempan untuk Nara.

"Ada apa kau kemari?!" tanya Nara galak.

"Tentu saja untuk membeli setangkai bunga. e--eeh tidak, tapi bertangkai-tangkai bunga sekalian akarnya." Arfaan mengedipkan sebelah matanya pada Nara.

Nara sendiri terlihat jijik dan mual dengan bualan pria itu. Elma dan Tria terlihat khawatir pada Nara setelah Arfaan menginjakkan kakinya masuk ke dalam toko bunga.

"Cepatlah layani aku!" perintah Arfaan pada Nara.

Tanpa banyak bicara Nara langsung melakukan apa yang di inginkan Arfaan, ia tak mau pria itu terlalu lama berada di sini yang semakin menimbulkan masalah untuknya.

Arfaan melihat gelagat Elma dan Tria yang terlihat aneh begitu menatapnya, dengan iseng Arfaan pun mencoba untuk menggoda kedua wanita itu.

"Hai, masih ingat aku?" lagi Arfaan mengedipkan sebelah matanya.

"Tuan handsome." Arfaan tergelak mendengar panggilan Elma untuknya.

"Anda ini bukankah pria yang beberapa hari lalu membeli bunga di sini, dan...."

"Dan?" tanya Arfaan penasaran dengan ucapan Tria.

"Dan yang menghina Nara."

Arfaan tampak berpikir seakan mengingat-ingatnya, kemudian ia tersenyum.

"Ah ya! kau benar cantik, tapi itu kemarin dan sekarang tidak akan aku menghina lagi dirinya."

Elma dan Tria saling pandang, mereka berdua menebak jika pria di hadapan mereka ini sudahlah bertobat, dan meminta maaf pada Nara.

"Karena sekarang dia adalah kekasihku." kedua bola mata Elma dan Tria membesar terbelalak kaget.

"Apa? kalian berpacaran?" tanya Elma syok, Arfaan mengangguk membenarkan.

"Se--serius?" tanya Tria yang masih tak percaya.

"Iya, itu benar! kenapa? apakah ada yang salah?" dengan cepat kepala Elma dan Tria menggeleng.

"Baguslah," Arfaan kembali mengedipkan sebelah matanya sembari terkekeh.

"Ini bunganya!" Nara datang menyodorkan rangkaian bunga lili yang sudah di rangkainya begitu cantik.

"Thank you, sweet heart." Nara melotot gusar ke arah Arfaan yang memanggilnya dengan sebutan begitu mesra.

"Apa? kenapa kau melotot begitu padaku?" tanya Arfaan nyaring membuat Nara malu pada Elma dan Tria.

"Sudah tenang saja! kedua teman mu sudah tahu mengenai hubungan kita sayang." Arfaan mendekati Nara, merangkul sebelah bahu wanita itu.

Tanpa sadar Arfaan memanggil Nara dengan sebutan sayang, hal itu membuat tubuh Nara menengang. apalagi sentuhan tangan kekar Arfaan yang begitu terasa di bahunya.

"Jangan terlalu lelah bekerja, aku pamit pergi." Arfaan menoleh ke arah Elma dan Tria.

"Tolong jaga pacarku ya girls." pinta Arfaan berakting sendu.

Elma dan Tria mengangguk patuh, Arfaan keluar dari toko bunga dengan senyum mengembang puas di bibirnya.

Nara mengelus dadanya sabar menghadapi kelakuan gila pria yang berpura-pura menjadi kekasihnya. untung keadaan di toko bunga sepi, coba kalau ramai, bayangkan saja!

Nara juga tak mengerti ini semua termasuk situasi yang menguntungkan dirinya, atau merugikannya dan malah petaka yang akan menghancurkan hidupnya.

Nara meringis menyebut petaka untuknya, semoga saja tidak. batinnya.

"Kapan kau akan membawa calon menantu mama ke sini?" tanya Santi pada Arfaan.

Arfaan menyeringai. "secepatnya Arfaan akan ajak dia kesini ma."

"Aaaaaaaa! senang mendengarnya."

"Tenang mama! Arfaan akan bawa calon menantu idaman yang mama impikan, tapi ini Nara. yang Arfaan jamin akan mama tolak mentah-mentah dari daftar list menantu idaman mama." ucap batin Arfaan senang.

"Apa mama begitu senang?" tanya Arfaan.

"Sangat senang! mama beneran udah gak sabar ingin bertemu dengan calon menantu mama Arfaan, bawa secepatnya ya nak." rengek Santi.

"Iya mama, mama tenang aja! cukup menyambutnya dengan hangat, dan menerima dirinya sebagai calon menantu di keluarga ini. mau kan ma?"

"Tentu saja dong mama terima sayang, pastilah wanita yang telah meluluhkan hati anak ku yang sekeras batu ini, adalah seorang wanita spesial yang di kirimkan tuhan untuk kita."

Arfaan terbelalak mendengar ucapan ibunya, apakah maksud semus ini... sang ibu akan menerima Nara apa adanya?

"Oh tidak!" tanpa sadar Arfaan bergumam sendiri seraya kepalanya menggeleng kuat.

"Kenapa Arfaan?" tanya Santi heran dengan reaksi putranya.

"Eeh, tidak apa-apa mama. Arfaan sangat senang bila mama berpikiran seperti itu, Arfaan izin pamit ke kamar dulu ya ma, selamat malam." Arfaan mengecup kening dan kedua pipi Santi.

"Selamat malam sayang." balas Santi tersenyum.

"Aaaaaa, aku sudah tidak sabar untuk secepatnya bertemu dengan calon menantuku." ucap Santi begitu girang.

Tbc...

Kira-kira gimana ya reaksi Santi waktu ketemuan dengan calon menantu pura-puranya, alias Nara.

Bakalan di terima gak ya? Wkwkwkw

Voted dan komennya kuy! biar semangat nih

Terima kasih.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ugly woman with Mr handsome (Indonesia)   Ekstra part 2

    Pagi harinya..."Enggghh," racau Nara sembari menepuk sisi tempat tidurnya.Nara membuka kedua matanya perlahan yang masih terasa berat, akibat efek masih mengantuk."Kosong? dimana Arfaan?" gumamnya bertanya-tanya mencari keberadaan sang suami.Nara bangkit dari tidurnya, tepat saat ia duduk pintu kamar terbuka.Cklek..."Sayang, baru bangun?" Nara menganggukkan kepalanya."Kau darimana saja?""Aku habis sarapan bersama seluruh keluarga.""Apa?" kaget Nara. "Kenapa tidak membangunkan ku juga.""Tidur kamu nyenyak banget, lagian aku yakin kamu pasti masih capek banget. Apalagi terutama bagian itu kamu, pasti masih perih banget." ucap Arfaan khawatir dan terselip nada nakal di ucapannya."Terus ibu, bapak, mama dan papa bagaimana?""Mereka baik seperti biasa."

  • Ugly woman with Mr handsome (Indonesia)   Ekstra part 1

    Arfaan menggendong Nara ala bridal style setelah mereka sampai di depan pintu kamar hotel yang sudah Arfaan pesan. susah payah pria itu membuka pintu karena Nara yang sedang ia gendong, Nara yang mengerti pun membantu sang suami dengan membuka pintunya."Arfaan! Turunkan aku!" teriak Nara merengek."Iya, nanti akan aku turunkan." ucap Arfaan tersenyum jahil.Ia pun meletakkan tubuh ramping Nara di ranjang, kemudian Arfaan berjalan kembali ke pintu dan menguncinya."Akhirnya!" teriak Arfaan nyaring seraya melompat gembira.Nara terkikik geli melihat tingkah suaminya, begitu bahagianya menyambut ritual malam pertama yang sebentar lagi bakal mereka lakukan."Ayo sayang, buka bajunya." titah Arfaan gak ada romantis-romantisnya.Nara tak bergeming dan hanya memperhatikan Arfaan yang kini sudah mulai membuka jas-nya. Jas terbuka seutuhnya dan Arfaan melemparkan

  • Ugly woman with Mr handsome (Indonesia)   Part 34

    Hari yang di tunggu pun telah tiba, tepat pada hari ini Arfaan dan Nara akan melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah hotel mewah.Sementara untuk ijab kabulnya sudah di lakukan di rumah Nara, kini mereka berdua telah resmi menjadi suami istri.Kedua mempelai dan seluruh keluarga, kerabat dan teman-teman Nara begitu bahagia.Kini sepasang pengatin baru itu lagi beristirahat di kamar, resepsi akan di mulai pada sore hari sampai malam hari."Akhirnya!" teriak Arfaan bahagia setelah sampai di kamar.Nara tergelak melihat tingkah konyol suaminya, namun tak di pungkiri rasa bahagia juga di rasakan Nara."Aku bahagia, sangat bahagia!" ungkap Arfaan pada istrinya."Aku juga sangat bahagia Arfaan." balas Nara tersenyum."Sini sayang, deketan sama aku dong." ucap Arfaan melambaikan tangan memanggil Nara agar mendekat padanya.Nara me

  • Ugly woman with Mr handsome (Indonesia)   Part 33

    Menjelang hari pernikahan Nara dan Arfaan, keduanya terlihat sibuk. tak terasa waktu pernikahan tinggal menghitung hari lagi.Tak hanya Nara dan Arfaan yang sibuk, tetapi semua orang juga tengah sibuk dalam persiapan pernikahan mereka.Seperti kedua orang Nara, mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumahnya sampai hari pernikahan tiba. Terlihat sekali pak Cahyo dan bu Nina tengah sibuk mengabarkan saudara, kerabat, dan para tetangga mereka yang ada di kampung untuk datang ke acara pernikahan Nara di kota.Sudah bisa di pastikan bukan, bagaimana ramainya acara pernikahan Nara dan Arfaan nantinya?Papa Bimo dan mama Santi juga tak mau ketinggalan dengan apa yang di lakukan orang tua Nara.Fitting baju telah selesai Nara dan Arfaan lakukan beberapa hari yang lalu, berbarengan dengan cincin pernikahan mereka yang juga sudah mereka pesan sesuai permintaan.Ah! Rasanya Arfaan sudah tak

  • Ugly woman with Mr handsome (Indonesia)   Part 32

    Berita pertunangan Nara tentu saja sampai ke telinga Adam, pria kalem yang tampan dan mempunyai rasa terhadap Nara.Pertama kali mendengar kabar jika Nara tengah menjalin hubungan, Adam tetap santai. dan berharap jika mungkin suatu saat nanti ada peluang untuknya mendekati Nara, tapi jika sudah bertunangan seperti ini. Semakin tipis lah harapan sekaligus peluang Adam mendekati gadisnya. Ya, meskipun banyak yang mengatakan istilah, sebelum janur kuning melengkung maka masih ada harapan.Kini Adam harus merelakan penuh perasaannya pada Nara, karena ia yakin suatu saat nanti ia pasti di pertemukan dengan jodohnya."Adam!" panggilan Karina di ambang pintu kamarnya."Mama?!" kagetnya."Boleh mama masuk?" tanya Karina.Kepala Adam mengangguk, Karina masuk ke dalam kamar putranya."Kamu tidak masuk kerja hari ini nak?" heran Karina melihat putranya yang h

  • Ugly woman with Mr handsome (Indonesia)   Part 31

    Seminggu kemudian...Nara tersenyum melihat penampilannya sekali lagi di cermin, sangat bahagia menyambut malam ini. Karena malam ini adalah hari pertunangannya dengan sang kekasih, Arfaan.Setelah melewati proses perdebatan panjang antara pak Cahyo dan kedua orang tua Arfaan. Pak Cahyo meminta untuk langsung ke pernikahan, sementara orang tua Arfaan ingin melewati proses yang namanya tunangan terlebih dulu.Pak Cahyo pun pada akhirnya mengalah begitu Nara juga menyetujui ke inginan calon mertuanya. berbeda dengan Arfaan, yang anehnya malah lebih menyetujui rencana Cahyo. Jujur Arfaan memang sudah tak sabar agar cepat bersanding dengan Nara di pelaminan."Waaaah, kau terlihat sangat cantik sekali Nara!" puji Nazwa."Iya benar, kau terlihat bak seperti puteri kerajaan." sambung Via menimpali ucapan Nazwa.Dan berlanjur pujian dari Mira. "Gaun acara pertunanganmu saja sang

  • Ugly woman with Mr handsome (Indonesia)   Part 30

    "Ayo di makan calon besan." ucap Bimo mempersilakan kedua orang tua Nara untuk makan malam bersama.Pak Cahyo menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali, menoleh ke arah istrinya yang juga tengah menatapnya.Bimo dan Santi bingung melihat ke anehan Cahyo dan Nina."Pak Cahyo, kenapa hanya berdiri saja. apa ada masalah pak?" tanya Bimo hati-hati."Itu loh pak, nganu--" Cahyo terlihat bingung ingin mengatakannya."Makanannya." jawab Nina gemas melihat suaminya."Iya, kenapa dengan makanannya?" tanya Santi penasaran."Kami tidak terbiasa makan makanan seperti itu." kekeh Nina merasa malu.Makan malam yang tersaji pun berupa steak, lasagna, macaroni, risotto dan berbagai hidangan makanan barat lainnya.Santi dan Bimo saling melemparkan senyum. memanggil beberapa pelayan dan menyuruh mereka semua untuk membawakan hidangan baru.

  • Ugly woman with Mr handsome (Indonesia)   Part 29

    Pintu rumah kembali di ketuk, bu Nina sudah bersiap-siap untuk membukanya dengan sapu di tangannya siap untuk menimpuk sih pengetuk pintu.Cklek..."Arfaan!" pekik bu Nina kaget.Untung saja bu Nina belum sempat melayangkan pukulan sapunya. kalau sudah, maka bisa di pastikan wajah Arfaan bonyok."Selamat pagi ibu." sapa Arfaan mengulurkan tangannya mengambil tangan kanan bu Nina.Mencium punggung tangan wanita itu, hati bu Nina sedikit tersentuh karena sikap sopan Arfaan."Ibu ngapain bawa sapu?" tanya Arfaan menunjuk ke arah sapu yang di pegang bu Nina."Ah ini, tadi buat nimpuk kamu__eh," bu Nina keceplosan.Arfaan mengerutkan keningnya bingung. untuk menimpuk dirinya? menggunakan sapu?"Maksudnya ini tadi ibu habis nyapu, eh malah ke bawa juga." kekeh bu Nina beralasan."Kamu pasti mau ketemu Nara kan?

  • Ugly woman with Mr handsome (Indonesia)   Part 28

    Keadaan rumah Nara menjadi ramai karena kehadiran kedua orang tuanya, suara kebisingan terdengar dari perdebatan antara pak Cahyo dan bu Nina. setiap harinya ada saja hal yang di perdebatkan, namun di balik itu Nara sangat bahagia. rasa rindu yang sudah lama tidak bertemu keluarga pun terobati."Waah, bunga-bunganya jadi lebih indah di rawat sama bapak ya." puji Nara senang melihat tanaman berbagai macam bunganya yang semakin bersih terawat."Siapa dulu? bapak gitu loh." bangga pak Cahyo menepuk dadanya cukup kuat."Jangan kencang-kencang pak mukul dadanya." protes bu Nina yang ikut bergabung ke halaman belakang rumah Nara.Pak Cahyo nyengir. "iya bu, ini sangking semangatnya.""Oalah, lebay ya bapak ternyata." bu Nina geleng-geleng kepala melihatnya, sementara Nata terkikik geli menyaksikan hal itu."Yo uwes, sebaiknya kita sarapan dulu." ajak bu Nina pada suami dan anaknya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status