“Setelah kita membahas inti sari pengendalian manna pada pelajaran kita hari ini, apakah di antara kalian ada yang bisa menyimpulkan faktor utama apa saja yang bisa mempengaruhi pengendalian manna kalian?”
Prof Gandhi bertanya kepada seluruh murid kelas satu yang telah mendengarkan pengajarannya selama 3 jam penuh.
“Tidak adakah yang punya jawaban untuk pertanyaan ini?”
Dari 700 lebih anak-anak kelas satu yang hadir tidak ada satupun di antara mereka yang berani menjawab pertanyaan Prof Gandhi.
“Ayo apakah selama pelajaran kita hari ini, kalian belum mendapatkan sesuatu?”
“Apakah saya boleh mencobanya Prof?” salah satu anak dari guild Hera memberanikan diri untuk menjawab.
“Silahkan, jangan pernah ragu untuk mengeluarkan apa yang sudah ada di benak dan pikiran kalian, camkan itu baik-baik.”
&n
“Wow it’s very wow, I don’t believe it,” ucap Tommy senang. “Hari ini benar-benar sangat luar biasa. Tidak pernah terbayangkan kita bisa bertemu langsung seperti tadi dengan seorang dewi Gita Priskila, dia benar-benar tipe cewek idaman para pria.”“Gita, dia memang cantik sekali,” ucap Billy menyetujui perkataannya. “Oh iyah kemana mereka berdua?”“Maksud kamu Eva dan Evi?”“Iyah Tom, Eva dan Evi, mereka berdua gak mau ikut makan siang bersama kita?”“Hmm I don’t think so, mungkin mereka sudah punya acara sendiri tadi.”“Hei jadi bagaimana dengan makan siang kita hari ini?” tanya Johan kepada mereka semua. “Apa kita akan kembali ke asrama untuk makan siang?”“Ya Johan tentu saja,” jawab Billy. “Kantin asrama sekarang
Dhika mengaktifkan kekuatan genetiknya, pupil matanya berubah warna menjadi hijau toska. Dia dengan cepat menganalisa orang-orang yang ada di sekitarnya.Tampilan huruf-huruf kuno bermunculan, memberikan informasi rinci kepadanya mengenai setiap kekuatan genetik yang dimiliki oleh lawan-lawannya. Dengan memberikan sumber energi manna yang lebih besar pada kekuatan matanya dia sanggup membaca arah pergerakan lawan.Di belakang Franco terlihat Paul sedang merapalkan sebuah skill pembeku ke arahnya. Melihat informasi tersebut pada pandangan matanya, Dhika segera bergerak cepat ke arah kiri dan memastikan Paul tidak memberikan skill pembeku ke arah Johan yang sedang terluka.Terlihat Paul mengarahkan mantra skillnya mengikuti arah pergerakan Dhika, dia tidak mau terlihat memalukan di hadapan teman-temannya. Dia memastikan rapalan skillnya tepat mengenai tubuh Dhika.“Freeezeeee.” 
Gerak tubuh Dhika terlihat menjadi semakin aneh, dia mengejang tidak beraturan seperti orang yang sedang kerasukan.Franco tidak tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi pada anak itu, tidak pernah dia melihat ada orang yang bereaksi aneh seperti ini saat dicekik.Bukankah seharusnya dia menjadi lemas dan tak berdaya? Tapi kenapa anak ini justru jadi semakin lebih sulit untuk dikendalikan? Otot-otot lehernya terasa lebih keras.Franco merasa cemas dengan perubahan yang terjadi pada anak ini.Saat dia hendak melepaskan cengkraman tangannya pada leher anak itu, ada kekuatan lain di sekitar leher anak itu yang menghisap kuat energi manna miliknya.“Ahhh apa-apaan ini, hentikan sialan,” teriak Franco panik sambil memukuli tubuh anak itu beberapa kali.Franco ingin melepaskan tangannya dari anak itu, tapi kekuatan aneh dari tubuh Dhika menghisap kuat tan
Dhika terbangun dari tidurnya. Orang pertama yang dia lihat di ruangan itu adalah seorang gadis manis bernama Eva. Gadis itu sedang melihat ke arah wajahnya dengan perasaan cemas. “Dhika, Dhika apa kamu sudah siuman? Apa kamu baik-baik saja?” “Mmmh di mana ini?” tanya Dhika kebingungan. Dhika tidak bisa mengingat apa yang sudah terjadi, seingat dia mereka berempat baru saja keluar dari ruang kelas Prof Gandhi. Tapi kenapa sekarang dia ada di ruangan serba putih seperti ini? “Sekarang kita berada di rumah sakit. Kalian berempat ditemukan terluka dan jatuh pingsan di lorong dekat kelas prof Gandhi bersama dengan beberapa kakak kelas dari guild Ares.” “Jatuh pingsan? Guild Ares? Tommy, Billy, Johan? Ada di mana mereka sekarang?” tanya Dhika gelisah menginginkan jawaban. “Tenanglah, mereka bertiga baik-bai
Pagi itu seluruh guild yang ada di Acropolis dibagi menjadi 3 pasukan utama yang masing-masing terdiri dari 9 guild.Guild Demeter berdiri di gerbang teleport nomor 3.Acropolis memang sangat kaya raya, mereka memiliki 3 artifak yang bisa beroperasi sebagai alat teleportasi.Gerbang teleportasi ini akan memindahkan mereka ke lokasi portal dimensi yang hendak mereka tuju.3 pasukan utama akan menyebar ke 3 portal dimensi yang berbeda lokasi. Setiap portal memiliki dunia dan alam yang berlainan, demikian pula dengan sumber daya dan monster-monster yang berada di dalamnya.Karena itu setiap pasukan telah melakukan koordinasi dengan para anggota sebelum memasuki portal dimensi.Dhika melihat para tim bagian Lodging sedang sibuk mengurus perbekalan mereka. Mereka menaruh seluruh peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan pada sebuah caravan besar yang nantinya akan
“Hentikan, ada apa ini?” Seru Mario menghentikan keributan. “Odelia kenapa jadi ada kehebohan seperti ini di grup 4?”Mario tahu Odelia dan teman-teman bangsawan di guild Demeter sedang merundung Dhika. Tapi dia tidak bisa secara terus terang menghentikan mereka.Ada aturan tidak tertulis dikalangan keluarga orang kaya dan bangsawan untuk tidak ikut campur dalam melindungi orang-orang yang tidak memiliki kuasa.“Maafkan saya, saya akan segera membenahinya,” ucap Odelia kepada Mario.Mario adalah ketua guild Demeter, selain itu dia adalah seorang pemburu monster dengan genetik penyembuh, tidak banyak orang di muka bumi ini yang memiliki kekuatan penyembuh, karena itu anggota guild Demeter selalu menghargai kehadirannya.Mario sudah berulang kali menyelamatkan nyawa mereka sewaktu berada di dalam portal dimensi.*****
Dhika mengikuti arahan Ifan berlari menuju area bebatuan bersama beberapa rekan tim pendukung.Berbeda dengan tim pemburu monster, tim ini sebagian besar anggotanya tidak memiliki keterampilan sama sekali untuk melawan monster.Di tempat lain Odelia bersama timnya masih kerepotan mengurus puluhan monster kalajengking raksasa yang menyerang secara tiba-tiba dari dalam permukaan pasir.Sudah banyak anggota dari tim pemburu yang terluka dan dikalahkan, selain itu satu-satunya anggota dengan genetik penyembuh mereka Angela tertusuk jarum beracun.Tanpa Angela siapa yang bisa menyembuhkan mereka dari luka akibat serangan para monster ini.Odelia tidak tahu harus berbuat apa, ini adalah nasib sialnya karena tidak bisa mendeteksi kedatangan para monster kalajengking. Saat ini yang bisa dia lakukan adalah memberi waktu kepada seluruh anggota timnya agar bisa melarikan diri dari area terk
Odelia membopong tubuh Angela ke arah permukaan bebatuan, sama seperti Ifan tubuh Angela sudah berubah warna menjadi biru. Dia keracunan, kalau tidak segera diobati dia pun akan mengalami kematian yang sama seperti beberapa temannya yang lain.Dhika yang melihat Odelia bersama Angela segera datang menolong, dia membantu Odelia membopong Angela.Setelah sampai di permukaan bebatuan di dekat Ifan, Dhika segera membaringkan tubuh Angela dan meminumkan dia juga sebotol penawar racun yang dia ambil dari tas pinggangnya.“Kamu, bukankah kamu Herbalist yang waktu itu?”Odelia teringat dengan keributan yang pernah terjadi sebelum mereka memasuki portal dimensi dengan pria ini.“Apakah kamu bisa mengobati Angela?”Dhika tidak segera membalasnya, dia tidak tahu apakah obatnya akan mampu bereaksi sama seperti pada tubuh Ifan.