Share

Kembali aktivitas

Setelah puas memandangi wajah Rendi, Clara segera pergi mandi dan melihat apakah Bi Surti sudah meyiapkan sarapan.

Setelah selesai mandi, Ia pergi ke dapur dan membiarkan Rendi tetap tidur. Saat sampai di dapur, Ia melihat Bi Surti dan Bunda sedang memasak bersama, Ia langsung mengapairi Buda dan Bi Surti.

"Pagi Buda." ucap nya.

"Pagi sayang, Gimana tidur kamu?" tanya Bunda.

"Nyenyak ko Bun. Hehehe..." ucap nya.

"Rendi masih tidur Ra?" tanya Bunda.

"Masih Bun, dia kayanya kecapean soalnya kemaren seminggu dia pulang malam terus Bun."

"Pantesan aja dia tidur Mulu. Yaudah biarin aja dia istirahat, kamu banguninnya nanti kalo sarapan udah jadi."

"Iya Bun. Bun, Rara bantuin ya?" sambil memegang bahan-bahan yang ada di meja.

"Boleh sayang."

Ia membantu Bunda dan Bibi untuk memasak untuk sarapan, Ia merindukan hal seperti ini yang biasa mereka lakukan bersama.

Setelah masakan telah jadi, Ia memanggil Rendi untuk sarapan bersama. saat sampai di kamar Ia melihat Rendi yang baru saja keluar dari toilet.

Ia tidak tehenti melihat tubuh Rendi yang tidak di baluri itu, ini kedua kali nya. Ia melihat Rendi tanpa menggunakan baju.

Rendi membuat Clara tidak bisa berhenti melihat nya. ini pertama kali nya Clara tidak teriak saat melihat REndi tidak memakai baju, biasanya Ia akan teriak jika melihat Rendi tanpa memakai baju.

Mungkin Ia sudah mulai untuk membiasakan diri nya untuk terbiasa melihat Fendi tanpa menggunakan baju.

Rendi yang melihat Clara terdiam seperti patung, merasa aneh. tidak biasa nya Clara terdiam begitu, biasanya Ia akan teriak begitu kencang dan membuat kuping nya sakit karena terikannya.

"Kenapa lu diam aja di situ?"

"Hmm.. gak ko. ini kamu di tunggu Bunda di meja makan." Ia terlihat begitu salah tingkah.

"Iya, gua ke sana."

"Yaudah kalo gitu aku ke meja makan duluan." Ia langsung meninggalkan Rendi.

Clara tidak menyadari jika pipinya masih memerah akibat apa yang baru saja Ia lihat di kamar. 

Sampai di meja makan, Bunda melihat pipi Clara begitu memerah seperti kepiting rebus, Ia menanyakan mengapa bisa pipi nya memerah.

"Ra, pipi kamu kenapa merah terus Rendi mana?" tanya Bunda yang begitu penasaran.

"Rendi ada di kamar Bun, dia abis mandi nanti dia ke sini." Ia berusaha untuk mengalihkan pertanyaan Bunda soal pipi nya.

"Oh yaudah, kita tungu dia dulu." ucap Bunda yang tidak menanyakan kembali soal pipi Clara.

Mereka menunggu Rendi keluar dari kamar, setelah Rendi datang mereka langsung sarapan bersama.

Hari ini mereka akan pulang ke rumah Mama dan kembali melakukan kegiatan mereka masing-masing.

Setelah selesai makan, Clara dan Rendi segera pamitan untuk pulang karena hari ini Rendi kembali kerja.

Padahal Clara masih ingin bersama Bunda nya, Ia masih merindukan bersama Bunda nya, namun Ia bukan lagi sepenuh nya seorang anak, melainkan Ia kini telah menjadi seorang Istri.

"Kalian kapan-kapan ke sini lagi ya."

"Iya Bun, pasti kita ke sini lagi. Rara masih kangen banget sama Bunda." Ia memeluk Bunda nya begitu erat.

"Bunda juga masih kangen sama kamu, nanti kan kalian bisa ke sini lagi."

"Rara di sini aja deh Bun, gak usah pulang ya."

"Ko gitu sayang, gak boleh gitu dong. nanti siap yang ngurusin Rendi?"

"Dia kan udah besar BUn, bisa ngurus diri nya sendiri."

"Sayang gak boleh gitu. seorang istri harus bersama suami nya. gak boleh terpisah kaya gitu."

Mendengar Clara mengucapkan hal itu membuat Rendi begitu kesar, Ia juga bisa mengurus diri nya sendirii tapi bagaimana nanti kalo Mama nya menanyakan Clara.

Ia sebener nya malah senang jika Clara tidak bersama nya, itu membuat diri nya merasa senang dan kembali seperti dulu. 

"Yaudah Bun, kita pulang dulu ya. Bunda hati-hati di rumah." ucap Rendi.

"Iya sayang. kalian berdua hati-hati ya."

"Iya Bunda." mereka segera pergi meninggalkan Bunda.

Clara masih berat meninggalkan Bunda nya sendirian di rumah, jika Ia tidak menikah dengan Rendi, mugkin Ia tidak akan sperti ini meninggalkan Bunda nya begitu saja.

Di perjalanan pulang mereka hanya terdiam, tidak ada yang mereka bicarakan. Rara fokus dengan HP nya sedangkan Rendi fokus untuk nyetir.

Sampai di rumah Clara turun dari mobil, sedangkan Rendi langsung berangkat ke kantor. Ia tidak mengganti baju nya.

Baju kantor nya sudah ada di mobil, Ia tidak masuk karena Ia sudah terlambat datang ke kantor.

sampai di dalam rumah, Clara melihat Mama dan Papa yang sedang duduk di ruangan keluarga.

"Ra. kamu udah pulang?" tanya Mama.

"Iya mah." Ia menghampiri Mama dan Papa.

"Rendi kemana?" tanya Papah.

"Rendi langsung berangkat ke kantor Pah."

"Yaudah kamu istirahat dulu aja."

"Iya Mah, Rara langsung ke kamar ya." ucap nya.

"Iya sayang."

Ia langsung pergi ke kamar untuk beristirahat, Ia merasa sangat lelah dan merasa badan nya sudah lengket.

Setelah Ia selesai bergantu baju, Ia melihat HP nya yag sudah banyak notif yang belum Ia lihat dari tadi.

Ternyata dari tadi Debby dan Rere yang berkali-kali mengirim pesan tapi tidak Ia lihat. Mereka menanyakan keberadaan Clara.

Saat Debby dan Rere melihat Clara sudah melihat pesan nya, mereka melakukan video call bersama, mereka sangat mengkhawatirkan keadaan Clara.

Sampai saat ini Clara tida banyak menceritakan soal rumah tangga nya, mereka tahu jika Clara banyak menyimpan masalah soal rumah tangganya.

Apalagi pernikahan mereka di landaskan paksaan, itu pasti membuat Clara tertekan dalam rumah tangganya.

"Ra lu kemana aja si." ucap Rere dan Debby bersamaan.

"Kalian ngomong nya bisa kompakan gitu."

"Kita serius tahu Ra." ucap Debby.

"Iya maaf-maaf. gua kemaren kerumah Bunda jadi HP gak gua begitu fokus ke HP."

"Pantasan aja." ucap Rere.

"Terus gimana sama suami lu, dia gak apa-apain lu kan?" tanya Deby.

"Gak ko, dia baik-baik aja."

"Bagus deh kalo gitu." ucap Rere.

"Ra, kalo ada apa-apa lu bilang ya sama kita. lu gak boleh nyimpen masalah sendiri. lu punya kita."

"Iya guys, thanks ya." ucap nya.

Mereka langsung membicarakan hal lain. bagi Clara berbicara dengan teman-teman nya membuat Ia merasa terlepas dari beban yang Ia rasakan.

Kedua sahabat nya memang selalu bisa membuat nya tertawa lepas dan merasa tidak punya beban.

Setelah selesai teleponan dengan sahabat nya, Ia memilih untuk istirahat, Ia merasa sangat lelah.

Ia berharap setelah bangun tidur nanti, badan nya bisa kembali segar. Ia tertidur begitu lelap dan sudah berada di dalam mimpi. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status