Beranda / Romansa / You are my destiny / Kembali aktivitas

Share

Kembali aktivitas

Penulis: peach
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-26 15:00:46

Setelah puas memandangi wajah Rendi, Clara segera pergi mandi dan melihat apakah Bi Surti sudah meyiapkan sarapan.

Setelah selesai mandi, Ia pergi ke dapur dan membiarkan Rendi tetap tidur. Saat sampai di dapur, Ia melihat Bi Surti dan Bunda sedang memasak bersama, Ia langsung mengapairi Buda dan Bi Surti.

"Pagi Buda." ucap nya.

"Pagi sayang, Gimana tidur kamu?" tanya Bunda.

"Nyenyak ko Bun. Hehehe..." ucap nya.

"Rendi masih tidur Ra?" tanya Bunda.

"Masih Bun, dia kayanya kecapean soalnya kemaren seminggu dia pulang malam terus Bun."

"Pantesan aja dia tidur Mulu. Yaudah biarin aja dia istirahat, kamu banguninnya nanti kalo sarapan udah jadi."

"Iya Bun. Bun, Rara bantuin ya?" sambil memegang bahan-bahan yang ada di meja.

"Boleh sayang."

Ia membantu Bunda dan Bibi untuk memasak untuk sarapan, Ia merindukan hal seperti ini yang biasa mereka lakukan bersama.

Setelah masakan telah jadi, Ia memanggil Rendi untuk sarapan bersama. saat sampai di kamar Ia melihat Rendi yang baru saja keluar dari toilet.

Ia tidak tehenti melihat tubuh Rendi yang tidak di baluri itu, ini kedua kali nya. Ia melihat Rendi tanpa menggunakan baju.

Rendi membuat Clara tidak bisa berhenti melihat nya. ini pertama kali nya Clara tidak teriak saat melihat REndi tidak memakai baju, biasanya Ia akan teriak jika melihat Rendi tanpa memakai baju.

Mungkin Ia sudah mulai untuk membiasakan diri nya untuk terbiasa melihat Fendi tanpa menggunakan baju.

Rendi yang melihat Clara terdiam seperti patung, merasa aneh. tidak biasa nya Clara terdiam begitu, biasanya Ia akan teriak begitu kencang dan membuat kuping nya sakit karena terikannya.

"Kenapa lu diam aja di situ?"

"Hmm.. gak ko. ini kamu di tunggu Bunda di meja makan." Ia terlihat begitu salah tingkah.

"Iya, gua ke sana."

"Yaudah kalo gitu aku ke meja makan duluan." Ia langsung meninggalkan Rendi.

Clara tidak menyadari jika pipinya masih memerah akibat apa yang baru saja Ia lihat di kamar. 

Sampai di meja makan, Bunda melihat pipi Clara begitu memerah seperti kepiting rebus, Ia menanyakan mengapa bisa pipi nya memerah.

"Ra, pipi kamu kenapa merah terus Rendi mana?" tanya Bunda yang begitu penasaran.

"Rendi ada di kamar Bun, dia abis mandi nanti dia ke sini." Ia berusaha untuk mengalihkan pertanyaan Bunda soal pipi nya.

"Oh yaudah, kita tungu dia dulu." ucap Bunda yang tidak menanyakan kembali soal pipi Clara.

Mereka menunggu Rendi keluar dari kamar, setelah Rendi datang mereka langsung sarapan bersama.

Hari ini mereka akan pulang ke rumah Mama dan kembali melakukan kegiatan mereka masing-masing.

Setelah selesai makan, Clara dan Rendi segera pamitan untuk pulang karena hari ini Rendi kembali kerja.

Padahal Clara masih ingin bersama Bunda nya, Ia masih merindukan bersama Bunda nya, namun Ia bukan lagi sepenuh nya seorang anak, melainkan Ia kini telah menjadi seorang Istri.

"Kalian kapan-kapan ke sini lagi ya."

"Iya Bun, pasti kita ke sini lagi. Rara masih kangen banget sama Bunda." Ia memeluk Bunda nya begitu erat.

"Bunda juga masih kangen sama kamu, nanti kan kalian bisa ke sini lagi."

"Rara di sini aja deh Bun, gak usah pulang ya."

"Ko gitu sayang, gak boleh gitu dong. nanti siap yang ngurusin Rendi?"

"Dia kan udah besar BUn, bisa ngurus diri nya sendiri."

"Sayang gak boleh gitu. seorang istri harus bersama suami nya. gak boleh terpisah kaya gitu."

Mendengar Clara mengucapkan hal itu membuat Rendi begitu kesar, Ia juga bisa mengurus diri nya sendirii tapi bagaimana nanti kalo Mama nya menanyakan Clara.

Ia sebener nya malah senang jika Clara tidak bersama nya, itu membuat diri nya merasa senang dan kembali seperti dulu. 

"Yaudah Bun, kita pulang dulu ya. Bunda hati-hati di rumah." ucap Rendi.

"Iya sayang. kalian berdua hati-hati ya."

"Iya Bunda." mereka segera pergi meninggalkan Bunda.

Clara masih berat meninggalkan Bunda nya sendirian di rumah, jika Ia tidak menikah dengan Rendi, mugkin Ia tidak akan sperti ini meninggalkan Bunda nya begitu saja.

Di perjalanan pulang mereka hanya terdiam, tidak ada yang mereka bicarakan. Rara fokus dengan HP nya sedangkan Rendi fokus untuk nyetir.

Sampai di rumah Clara turun dari mobil, sedangkan Rendi langsung berangkat ke kantor. Ia tidak mengganti baju nya.

Baju kantor nya sudah ada di mobil, Ia tidak masuk karena Ia sudah terlambat datang ke kantor.

sampai di dalam rumah, Clara melihat Mama dan Papa yang sedang duduk di ruangan keluarga.

"Ra. kamu udah pulang?" tanya Mama.

"Iya mah." Ia menghampiri Mama dan Papa.

"Rendi kemana?" tanya Papah.

"Rendi langsung berangkat ke kantor Pah."

"Yaudah kamu istirahat dulu aja."

"Iya Mah, Rara langsung ke kamar ya." ucap nya.

"Iya sayang."

Ia langsung pergi ke kamar untuk beristirahat, Ia merasa sangat lelah dan merasa badan nya sudah lengket.

Setelah Ia selesai bergantu baju, Ia melihat HP nya yag sudah banyak notif yang belum Ia lihat dari tadi.

Ternyata dari tadi Debby dan Rere yang berkali-kali mengirim pesan tapi tidak Ia lihat. Mereka menanyakan keberadaan Clara.

Saat Debby dan Rere melihat Clara sudah melihat pesan nya, mereka melakukan video call bersama, mereka sangat mengkhawatirkan keadaan Clara.

Sampai saat ini Clara tida banyak menceritakan soal rumah tangga nya, mereka tahu jika Clara banyak menyimpan masalah soal rumah tangganya.

Apalagi pernikahan mereka di landaskan paksaan, itu pasti membuat Clara tertekan dalam rumah tangganya.

"Ra lu kemana aja si." ucap Rere dan Debby bersamaan.

"Kalian ngomong nya bisa kompakan gitu."

"Kita serius tahu Ra." ucap Debby.

"Iya maaf-maaf. gua kemaren kerumah Bunda jadi HP gak gua begitu fokus ke HP."

"Pantasan aja." ucap Rere.

"Terus gimana sama suami lu, dia gak apa-apain lu kan?" tanya Deby.

"Gak ko, dia baik-baik aja."

"Bagus deh kalo gitu." ucap Rere.

"Ra, kalo ada apa-apa lu bilang ya sama kita. lu gak boleh nyimpen masalah sendiri. lu punya kita."

"Iya guys, thanks ya." ucap nya.

Mereka langsung membicarakan hal lain. bagi Clara berbicara dengan teman-teman nya membuat Ia merasa terlepas dari beban yang Ia rasakan.

Kedua sahabat nya memang selalu bisa membuat nya tertawa lepas dan merasa tidak punya beban.

Setelah selesai teleponan dengan sahabat nya, Ia memilih untuk istirahat, Ia merasa sangat lelah.

Ia berharap setelah bangun tidur nanti, badan nya bisa kembali segar. Ia tertidur begitu lelap dan sudah berada di dalam mimpi. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • You are my destiny   Merebut kembali

    Saat kejadian di mall tadi, Yassmin sangat merasa Mama Rendi membuat diri nya terluka dengan memperkenalkan Clara kepada nya. Seharusnya dirinya lah yang menjadi istri Rendi, bukan Clara. Jika waktu itu dia tidak memaksakan untuk mengambil pekerjaan itu, mungkin dirinya dan Rendi kini telah menajadi suami dan istri. Yasmin tidak bisa dia saja, Ia akan mengambil rendi kembali dari tangan Clara, Ia tidak ikhlas jika harus kehilangan Rendi, laki-laki yang sangat Ia sayangi. Ia akan membuat rencana untuk bisa mendapatkan hati Rendi kembali, Ia yakin jika Rendi masih sangat mencintainya. Yasmin tahu jika Rendi telah menikah dan pernikahan mereka atas perjodohan. saat Ia menghubungi Rendi, Rendi memberitahukan jika Ia sudah menikah karena perjodohan orangtua nya. Maka dari situ, Ia tidak terkejut saat Ia bertemu dengan Mama Rendi dan Clara, istri sah dari Rendi. Hal itu tidak akan mengubah niat nya untuk merebut kembali Rendi, Ia akan melaku

  • You are my destiny   Dia kembali

    Waktu berlalu begitu cepat. Clara masih saja belum berhasil meluluhkan hari Rendi. Ia hampir menyarah dan pasrah dengan keadaannya. Jika memang Rendi adalah jodoh nya, Rendi tidak akan ke mana- mana dan tidak akan meninggalkan nya. Dalam lubuk hati Clara, Ia mulai sangat mencintai suaminya itu, Ia tidak ingin sampai Rendi meninggalkan nya. Ia tidak sanggup harus kehilangannya. Hampir satu bulan pernikahan nya, semua masih seperti ini, tidak ada yang spesial dan tidak ada yang berubah juga. "Apa aku harus menyerah dengan semua keadaan ini." ucap nya dalam hati. Ia benar-benar sudah kehilangan akal nya untuk berfikir menarik perhatiannya Rendi. ini mungkin takdir yang harus Ia jalanin. Takdir yang hanya menyatukan Rendi sesaat saja, Takdir nya hanya mempertemukan nya dan Rendi sesaat dan tidak lama. Mungkin inilah Takdir yang harus Clara jalanin, takdir bahwa mereka memang bukan jodoh yang tepat. Satu bulan perni

  • You are my destiny   Mulai gelisah

    Saat bangun tidur, Clara tersadar saat dia memelek matanya, Ia melihat Rendi yang sudah di hadapan nya. Ia tidak tahu sejak kapan Rendi sudah ada di tempat tidur bersama nya. ini seperti mimpi yang begitu indah, mimpi yang Ia harap kan. Rendi terlihat sangat tampan ketika tidur seperti ini, seketika Ia tersadar jika waktu sudah malam. Ia langsung buru-buru bangun dari tidur nya. Clara segera pergi ke ruang makan, di sana sudah tidak ada siapa-siapa, Bibi melihat Clara yang berdiri di meja makan langsung menghampiri. "Non, mau makan malam?" tanya Bibi yang sudah berdiri di belakang nya. "Bibi." ucap nya yang menengok ke arah Bibi. "Non Rara mau makan sekarang?" "Iya Bi, tapi nanti aja tunggu Rendi bangun tidur, nanti Rara yang siapin. "Baik non." "Bi, Mama papah udah pada makan malam?" "Udah non, nyonya sama tuan sudah makan malam dari tadi."

  • You are my destiny   Kembali aktivitas

    Setelah puas memandangi wajah Rendi, Clara segera pergi mandi dan melihat apakah Bi Surti sudah meyiapkan sarapan. Setelah selesai mandi, Ia pergi ke dapur dan membiarkan Rendi tetap tidur. Saat sampai di dapur, Ia melihat Bi Surti dan Bunda sedang memasak bersama, Ia langsung mengapairi Buda dan Bi Surti. "Pagi Buda." ucap nya. "Pagi sayang, Gimana tidur kamu?" tanya Bunda. "Nyenyak ko Bun. Hehehe..." ucap nya. "Rendi masih tidur Ra?" tanya Bunda. "Masih Bun, dia kayanya kecapean soalnya kemaren seminggu dia pulang malam terus Bun." "Pantesan aja dia tidur Mulu. Yaudah biarin aja dia istirahat, kamu banguninnya nanti kalo sarapan udah jadi." "Iya Bun. Bun, Rara bantuin ya?" sambil memegang bahan-bahan yang ada di meja. "Boleh sayang." Ia membantu Bunda dan Bibi untuk memasak untuk sarapan, Ia merindukan hal seperti in

  • You are my destiny   Mulai merasa berdetak

    Malam telah tiba, Bi Surti telah menyiapkan makan malam. Clara dan Bunda datang ke meja makan. Saat mereka di meja makan, Bunda meminta Clara untuk memanggil Rendi untuk makan malam bersama. Sampai di kamar, Ia melihat Rendi yang sedang tertidur pulas, Ia tidak tega membangunkannya. Ia memutuskan untuk kembali ke meja makan dan membiarkan Rendi tetep tidur. Sampai di meja makan, Bunda tidak melihat Clara datang bersama Rendi. "Ra, Rendi mana?" tanya Bunda. "Rendi tidur Bun. Rara gak tega banguninnya. Kita makan malam duluan aja, nanti kalo Rendi udah bangun, Rara siapin makan malam nya." "Yaudah kita makan duluan." Mereka memutuskan untuk makan malam duluan tanpa Rendi dan tidak menggangu tidur nya. Clara menikmati makan malam nya, namun pikirannya ke Rendi, Ia tida enak membiarkan Rendi melewati makan malam. Walaupun Ia tahu, jika nanti Rendi Mungkin saja akan terbangun dan ak

  • You are my destiny   Melepas rindu

    Sampai di depan kamar Clara, Rendi menghentikan langkah nya. baru kali ini Ia menginjakan kaki nya untuk masuk ke kamar Clara. Clara yang melihat Rendi terdiam di depan kamar nya, langsung menyuruh Rendi untuk masuk ke dalam kamar nya. Rendi yang mendengar Clara meminta nya untuk masuk ke dalam kamar, Ia segera masuk ke dalam kamar. Ia melihat kamar Clara yang begitu sangat rapih dan serba warna pink. Benar-benar kmar perempuan. "Kamu kenapa diem aja?" tanya Clara yang melihat Rendi terdiam sejak dia akan masuk ke kamar nya. "Gua gak apa-apa." ucap nya. Clara memutuskan untuk mengganti pakaian nya, sedangkan Rendi melihat-lihat seisi kamar Clara. Setelah selesai mengganti pakaian nya, ia menghampiri Rendi dan meminta Rendi untuk mengganti pakaian nya. "Ren, kamu mau ganti baju?" "Mau ganti baju gimana? gua kan gak bawa baju." "Aku pinjem baju Ayah ke Bunda ya, biar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status