“Kamu kenapa gak ngerti sih, La! Ini pelanggan berharga dan aku gak bisa tinggalin bengkel gini aja! Mana aku tahu kalau Sabtu dia bakalan ke bengkel!” teriak Dimas menggema ke seluruh penjuru ruangan. “Tapi kamu udah janji, Mas! Kamu udah janji anterin aku kontrol ke Bidan! Satu hari ini aja, Mas. Tolong, Mas..” ucap Lila yang melemah di akhir kalimatnya. Air mata sudah tidak bisa ia bendung dari sudut mata lentiknya. “Nangis, nangis, nangis aja bisamu!” ucap Dimas dengan lantang. Lila makin menangis tergugu mendengar suara lantang Dimas yang tak mau memelan. Sementara itu, di kamar yang bernuansa warna abu-abu. Banyu masih terlelap dalam tidurnya. Baru kali ini ia bisa tidur semalaman bahkan saat jam baru menunjukkan pukul tujuh malam, Banyu sudah jatuh terlelap. Ia sepertinya terlalu memforsir dirinya, hingga dirinya tidak sadar tertidur hampir dua belas jam. Gorden yang tidak tertutup sempurna berhasil membuat Banyu terbangun. Sinar matahari yang menembus kamar, langsung mene
Read more