Lahat ng Kabanata ng Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku : Kabanata 41 - Kabanata 50
85 Kabanata
Menemui Mama Kumala
Bab 41Menemui Mama Kumala"Dasar posesif!" Suara gerutuan itu tetap saja ditangkap oleh Evan yang membuat pria itu seketika tersenyum dikulum. Entah kenapa tiba-tiba saja ia merasa seperti sugar daddy yang membujuk seorang gadis belia agar mau ia pelihara.Usia Gita memang baru 19 tahun, sementara Evan sudah menginjak 35 tahun, sebaya dengan Ibra, bos besarnya. Perbedaan usia yang cukup jauh. Mungkin betul juga istilah itu. Dia memang selayaknya sugar daddy yang membujuk seorang gadis belia, mengiming-imingi dengan uang dan fasilitas."Gadis ini sangat rupawan. Sayang sekali jika dia salah jalan." Pria itu membatin."Aku berani taruhan. Setelah menjual keperawanannya, maka tidak cukup hanya sampai di situ. Dia pasti akan ketagihan menjual diri karena tergiur dengan kemudahan mendapatkan uang. Entah itu didorong oleh kepentingan ibunya, ataupun dirinya sendiri secara sukarela. Ini harus segera dihentikan."Pria itu menarik nafas seraya menatap lurus gadis cantik itu. Bibirnya mengurai
Magbasa pa
Cinta Tidak Bisa Memilih
Bab 42Cinta Tidak Bisa Memilih"Syukurlah kalau begitu. Selamat ya, Van. Aku beri kamu cuti tiga hari untuk berbulan madu " Suara mas Ibra diiringi kekehannya terdengar sebelum akhirnya memutus panggilan dengan Evan.Bagaimanapun menyebalkannya sikap mantan adik iparku di masa lalu, tetap saja hati nuraniku sebagai seorang wanita terketuk. Aku mengenal Gita luar dan dalam. Aku tahu, meski gadis itu manja, tetapi dia gadis yang polos. Jika ia bersedia melakukan itu, berarti pasti dipaksa oleh ibunya. Beruntung mas Ibra bertindak cepat, menyuruh Evan untuk menyelamatkan gadis itu. Evan dan Gita akan segera menikah. Meski mama Kumala tidak mengizinkan, tetapi mas Gilang menyetujui pernikahan itu dan bersedia menjadi walinya. Syukurlah, ternyata mas Gilang memiliki sisi baik juga."Kamu sudah lega, Sayang?" Pria itu menoleh kepadaku setelah menyimpan ponselnya di atas meja nakas. Dia memelukku dan mengecup keningku sekilas."Lega sekali, Mas. Terima kasih banyak," ucapku.Pria itu meng
Magbasa pa
Menemukan Kasih Sayang
Bab 43Menemukan Kasih Sayang Seperti biasanya perempuan tua itu terlihat cukup bijaksana. Sambil memangku Keisha dan sesekali menciumi pipi putriku, kami terus mengobrol. Hanya obrolan biasa. Tak sedikitpun ummi Azizah menceritakan soal masa lalu dengan ayahnya mas Ibra atau mengungkit-ungkit kehidupan rumah tangganya dengan pangeran Emir sekarang. Sepertinya ia memang menghindari topik pembicaraan itu, bahkan beliau pun tidak menanyakan soal suami pertamaku.Belum pernah aku merasakan bisa senyaman ini menghadapi orang tua. Dulu, aku begitu memuliakan mama Kumala, tetapi yang aku dapat hanya kebencian perempuan tua itu, karena merasa aku sudah merebut anaknya. Sementara dengan ummi Azizah justru sebaliknya. Bukan bermaksud membanding-bandingkan, tapi pada kenyataannya perempuan berdarah bangsawan ini sungguh baik. Tutur katanya halus dan lembut, sikapnya pun sangat elegan. Penampilannya anggun, mencerminkan sosok seorang putri bangsawan sejati."Jadi orang tuamu sudah meninggal
Magbasa pa
Paket Komplit
Bab 44Paket KomplitNamun tak ada reaksi apapun dari ayah tirinya itu, sehingga Ibra memutuskan untuk melanjutkan kata-katanya."Aku dan Kayla sepakat untuk merintis perusahaan travel sendiri. Almeera Travel. Perusahaan travel yang tetap bernaung di bawah grup Almeera," jelas Ibra."Benarkah?" Getaran suaranya penuh kegembiraan.Ibra mengangguk."Ide yang bagus. Kalau memang Kayla sanggup, kamu bisa mendudukkan Kayla sebagai ceo-nya, sementara kamu konsentrasi di hotel saja," saran Emir."Masih terlalu dini, Abi, tapi kalau Kayla memang bersedia...." Ibra merentangkan tangannya seraya mengangkat bahu. "Aku sih tidak keberatan, asalkan dia tetap masih punya waktu untukku, lagi pula aku tidak yakin Kayla mau, karena dia itu tipikal ibu rumah tangga sejati. Dia lebih suka berada di balik layar seperti yang ia lakukan saat masih bersama dengan suami pertamanya.""Oh, ya?" Mata Emir menyipit."Sepertinya Ummi dan Kayla memang memiliki kemiripan. Dulu bukannya Abi pernah meminta Ummi untu
Magbasa pa
Makan Siang Bersama Mertua
Bab 45Makan Siang Bersama Mertua"Ayam betutu?" ulang mas Ibra. Matanya melotot kepadaku."Sayang, ini sudah jam berapa? Sementara nanti siang Ummi dan Abi akan datang kemari. Membuat ayam betutu itu perlu waktu yang lama, takut jika nggak keburu," bujuk mas Ibra dengan suara rendah, yang dengan segera pula ku anggukkan kepala. Mas Ibra benar. Membuat ayam betutu dengan bumbu khas butuh waktu 4 sampai 5 jam untuk mempersiapkan semuanya. Itu pun jika bumbu dasar yang biasa dipakai daerah ini sudah jadi. Jika harus membuat bumbu dasar lebih dulu, maka waktu yang digunakan akan lebih lama lagi."Ya udah. Aku masak ketupat dan gado-gado saja," ucapku pasrah. Mataku tertuju kepada lontong yang sudah selesai aku buat dan sedang dalam proses pendinginan. Lontong akan menjadi teman saji gado-gado nanti, sementara sayuran seperti tauge, tahu tempe, soun, mentimun dan kerupuk sudah siap. Aku tinggal membuat sambal kacangnya saja. Menurut Mas Ibra, abi Emir tidak menyukai masakan terlalu peda
Magbasa pa
Pria Itu....
Bab 46Pria Itu....Sesampainya di hotel Mas Ibra mempertemukan aku dengan mbak Livia. Ternyata orangnya masih muda, sebaya denganku, tapi terlihat sangat cerdas. Mbak Livia menguasai 5 bahasa, Inggris, Arab Spanyol, Belanda, dan Indonesia, tentunya.Semua tim sudah terkoordinir. Mereka sangat siap untuk menyambut kedatangan para tamu yang dijadwalkan akan datang pada siang ini. Bukan cuma para tamu penting, sekaligus juga pengiringnya, yang tentu saja jumlahnya tidak sedikit. Untuk sementara, Almeera Hotel tidak menerima tamu lain selain tamu-tamu penting itu, karena kamar-kamar hotel sudah di booking full oleh mereka melalui panitia pelaksana Konferensi Tingkat Tinggi, acara yang dihadiri oleh para presiden dan pejabat setingkat menteri atau perdana menteri.Satu persatu para tamu mulai berdatangan. Para wanita berkelas itu tampak begitu antusias dengan acara penyambutan ini. Aku tidak menyangka Jika ternyata mereka begitu ramah, nyaris tidak kutemukan kesombongan dari raut wajah m
Magbasa pa
Membuang Berlian
Bab 47Membuang BerlianSejak melihat tayangan berita tentang Kayla, hati mama Kumala menjadi tidak tenang. Dia tak sabar untuk pulang. Andai tidak ditahan oleh bu Susi, ingin rasanya mama Kumala pulang sore itu juga. Keesokan harinya dia langsung pamit kepada bu Susi untuk pulang ke rumah. Dengan menaiki taksi, akhirnya mama Kumala sampai di rumahnya."Tumben Mama pulang pagi-pagi sekali. Biasanya betah sekali di rumah Bu Susi?" tegur Gilang saat mendapati kehadiran ibunya di pagi-pagi buta seperti ini.Gilang yang merasa lebih nyaman ketika ibunya memilih menginap di rumah bu Susi seketika menggeleng, lalu melirik Anggi yang duduk di sisinya dan tengah asyik menikmati sarapan."Memangnya kamu nggak suka Mama pulang pagi-pagi seperti ini?!" Mama Kumala mendekat, lalu duduk di hadapan Gilang dan Anggi."Bukannya nggak suka, Ma, hanya heran saja. Biasanya kan Mama pulang siang," timpal Anggi. Wanita muda itu menatap jengah ibu mertuanya.Andai menurutkan hati, lebih baik ibu mertuanya
Magbasa pa
Drama Makan Siang
Bab 48Drama Makan SiangBegitu sampai di kantor, sepasang suami istri siri itu keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu utama.Gilang dan Anggi bekerja dalam satu ruangan, jadi keduanya berjalan beriringan menuju ruang kerja mereka. Sembari terus berjalan, Anggi memegang ponselnya. Tadi pagi sebelum berangkat, dia sempat berselancar di dunia maya untuk mencari informasi tentang Kayla dan Ibra. Dan ternyata memang benar, Ibra dan Kayla sudah menikah dan Ibra mengumumkan kepada media tentang siapa sebenarnya Kayla."Lihat ini, Mas," ucap Anggi menyerahkan ponsel saat mereka sudah sampai di meja kerja dan Gilang duduk di kursi kebesarannya."Apa ini?" Mau tak mau Gilang mengurungkan niatnya untuk membuka laptop. Dia memilih menerima ponsel yang disodorkan oleh Anggi."Kayla," gumam pria itu, lalu memutar kembali video pendek yang sempat dilihatnya. Bahkan dia memutar berkali-kali seolah tak percaya dengan penglihatan serta pendengarannya sendiri."Jadi benar, Kayla itu masih keturun
Magbasa pa
Menceraikan Anggi
Bab 49Menceraikan AnggiGilang berlari kecil mengiringi brankar yang membawa tubuh Anggi ke ruangan IGD sebuah rumah sakit.Wajahnya menyiratkan kecemasan yang mendalam. Bagaimanapun, dia yang menemukan Anggi sudah tak sadarkan diri dengan luka di wajahnya, serta bagian bawah tubuhnya yang penuh dengan darah."Bapak menunggu di luar saja. Pasien akan segera ditangani." Seorang petugas medis menegur, lalu menutup pintu ruangan.Pria itu akhirnya terduduk lemas di sebuah bangku panjang, sembari berusaha menata nafasnya yang masih saja ngos-ngosan."Inilah akibatnya tidak menurut apa kata suami. Merepotkan saja! Apa kamu sadar, jika kelakuanmu itu sudah membahayakan anak kita, Nggi?" Tangan pria itu mengepal. Gilang terus bermonolog sampai akhirnya pintu dibuka yang memunculkan seorang lelaki berpakaian putih-putih."Pak Gilang, bisa ikut ke ruangan saya?" ajaknya.Gilang mengangguk, lalu mengiring langkah sang dokter menuju ke ruangan kerjanya."Jadi begini, Pak. Luka-luka luar itu su
Magbasa pa
Penyesalan Anggi
Bab 50Penyesalan Anggi"Kamu benar-benar tega, Mas! Setelah aku dianggap nggak berguna lagi, kamu dengan mudah membuangku, padahal kita sudah sejauh ini, tapi kenapa kamu nggak bisa menerima keadaanku?" rintih lirih wanita itu. Dia sudah kehabisan tenaga, bahkan untuk sekedar berteriak sekalipun.Anggi menatap sang suami dengan wajah bersimbah air mata. Begitu memelas. Namun sedikitpun Gilang tak peduli. Tekadnya sudah bulat. Dia harus menceraikan Anggi sekarang juga. Dia tak sudi punya istri seorang wanita yang tak memiliki rahim."Siapa yang sudah bikin kamu kehilangan rahim, Anggi?!" Pria itu mengingatkan tragedi yang menimpa wanita itu setelah drama makan siang keduanya tempo hari. "Andai kamu menurut apa kata-kataku untuk memakan apa yang ada, dan kamu nggak pergi meninggalkanku, tentu kecelakaan itu tidak akan pernah terjadi. Sekarang sudah kayak gini, siapa lagi yang ingin kamu salahkan?""Kamu pikir aku mau menjadi suami bagi wanita yang nggak punya rahim seperti kamu? Aku
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status