Silvi berdiri di sudut lift, dengan nafas tidak beraturan, dan jari-jari yang mencengkeram tali tas begitu erat hingga memutih. Pantulan wajahnya di dinding logam memperlihatkan ketegangan dan kelelahan yang terlukis jelas di wajahnya.Ia berkali-kali menatap angka lantai yang naik satu per satu, berharap ada cukup waktu untuk menenangkan diri, padahal semakin tinggi angka itu, semakin kuat tekanan di dadanya.Pertemuan singkat dengan Julian kemarin masih membekas jelas: Nada suara yang lembut, senyuman yang manis, tapi penuh dengan kalimat yang merendahkan.Dan sekarang saat lift berdenting dengan keras, menandakan bahwa dirinya sudah sampai di lantai 12, Julian ada di sana, seolah siap untuk menyambut kedatangannya.Pria itu sedang berbicara dengan Carla -sekretaris ayah Julian- di depan meja resepsionis, dengan tangan terlipat santai di dada dan ekspresi tenang.Silvi mengutuk dirinya dalam hati. Seharusnya ia datang lebih awal, bukannya mengulur-ulur waktu. Namun belum sempat ia be
Last Updated : 2025-02-07 Read more