"Berbeda sekali dengan dokter-dokter tadi yang panik," komentar koleganya.Dalam hitungan detik, ekspresi wajah Tuan Hartawan mulai sedikit rileks. Kerutan di dahinya berkurang, napasnya yang tersengal-sengal mulai melambat menjadi ritme yang lebih teratur."Lihat! Ada perubahan!" seru seorang wanita dengan suara tertahan."Baru beberapa detik sudah ada efeknya," takjub suaminya.Titik kedua yang dipilih Peter adalah di pergelangan tangan kanan bagian dalam. Titik ini secara ilmu saraf dapat mempengaruhi sistem saraf otonom yang mengatur detak jantung dan tekanan darah."Bernapas perlahan," Peter berkata dengan suara yang tenang namun jelas. "Ikuti hitungan saya. Tarik napas satu, dua, tiga. Hembuskan satu, dua, tiga."Tuan Hartawan yang setengah sadar mencoba mengikuti instruksi. "Da... da..." suaranya terputus-putus, berusaha bicara namun masih sulit."Jangan paksa bicara," Peter menyarankan dengan nada yang menenangkan. "Jantung butuh ritme, bukan drama.""Kata-katanya bijak sekali
Last Updated : 2025-09-08 Read more