Gilang terdiam. ‘Nah kan’, pikirnya. Alvin dan rencananya itu membuat Gilang takjub sekaligus khawatir. Terlalu ekstrem menurutnya. Gilang melirik Elok yang kini sudah berdiri di ambang pintu. Wanita itu menatapnya khawatir. “Aku tahu kamu khawatir, tapi ini bisa jadi kunci terakhir,” ujar Alvin.“Oke, Vin. Itu saja?”“Ya, itu saja. Tapi kupikir itu bakalan jadi rencana sukses. Pikirkan lagi. Kututup teleponnya.”Setelah panggilan berakhir, Gilang masuk ke dalam rumah lalu duduk perlahan. Elok menghampiri dengan cemas.“Ada apa?” tanyanya pelan lalu ikut duduk di sampingnya. Gilang menatapnya dengan sorot hati-hati. “Kita harus pertimbangkan kemungkinan terburuk. Tapi Alvin usul kalau kamu ikut ke Malaysia langsung, itu bisa jadi bukti paling kuat buat ambil Ibu.”Elok menunduk. Rencana itu memang terdengar bagus. Tetapi, dia yang seelama ini hidup dalam kungkungan Damar, membuatnya kembali berpikir lain. “Lang… aku takut,” ucapnya. “Kalau aku ke sana tapi gagal… Ibu bisa lebih me
Terakhir Diperbarui : 2025-07-08 Baca selengkapnya