“Atur jadwal Darren besok sore. Mereka harus melakukan foto prewedding,” ujar Nyonya Amira. Ia menatap lurus ke depan, seperti sudah menyusun rencana panjang di kepalanya.Bayu, yang duduk di hadapannya, langsung mengangguk tanpa ragu. “Baik, Nyonya. Semuanya akan saya tangani. Kalau pun pekerjaan kantor masih banyak, saya pastikan tidak akan mengganggu jadwal yang nyonya minta.”Nyonya Amira memutar cangkir tehnya perlahan, lalu menatap Bayu lagi, kali ini dengan tatapan penuh selidik.“Kau benar-benar yakin Darren tidak punya kekasih?”Bayu menarik napas, lalu menegakkan tubuhnya. “Sejak kepergian Maria, Tuan Muda seolah enggan membuka hati lagi, Nyonya. Beliau terlalu fokus pada pekerjaan. Dan setahu saya, memang tidak ada perempuan yang dekat dengan beliau.”Nyonya Amira mengangguk pelan, merasa puas dengan jawaban itu. “Baguslah. Jangan sampai tiba-tiba ada perempuan yang muncul, lalu mengaku sebagai kekasihnya, bahkan minta dinikahi. Aku tidak mau rencana ini rusak. Aku tidak ak
Terakhir Diperbarui : 2025-05-30 Baca selengkapnya