Lahat ng Kabanata ng Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO: Kabanata 11 - Kabanata 20

Setaunya, di buku Sheryl dan Alex jelas kalau hubungan Bella dan Regan hanya sekedar hubungan kontrak. Regan digambarkan sebagai pria bebas yang bisa tidur dengan sembarang perempuan, salah satunya Bella. Mereka tidak punya hubungan lebih, hanya saja dalam cerita aslinya, Bella ngelunjak dan menuntut hubungan lebih dengan Regan. Sehingga ketika Sheryl menjadi batu sandung usahanya itu, Bella langsung menyakiti Sheryl berharap kalau Regan akan menjadi miliknya sepenuhnya. Akan tetapi kalau dilihat sekarang, bukankah Regan terlihat begitu posesif dengan perempuan yang merupakan 'peliharaannya'? . Hari ini sungguh melelahkan, ia harus bertengkar dengan ketiga temannya gara-gara ia berubah. Lagian kenapa sih kalau ia berubah? Toh ia masih ikut jalan-jalan, makan enak dan yah... meskipun penampilannya berubah dan ia tak lagi ikut bergosip tentang banyak hal bersama mereka. Ditambah lagi moodnya rusak ketika Regan tiba-tiba bersikap aneh. Masalahnya kalau Regan benar-benar mulai

"Regan..." Regan menghela napas, kenapa harus ada wanita itu di rumahnya? Ia pulang ke rumah karena permintaan ibunya, tapi tidak tau kalau ada makan malam dua keluarga. Ia sudah dijodohkan dengan seorang perempuan lain memang, tapi ia tak bisa memenuhinya. Ia sudah menyatakan itu pada kedua orangtuanya, kalau ia tak akan menikah. Namun kalau harus dipaksa menikah, perempuan itu haruslah berdasarkan pilihannya, bukan perjodohan. "Hai!" sapanya pada perempuan itu. "Lama gak ketemu ya," ujarnya. Mereka berdua adalah teman main saat kecil akan tetapi Regen tidak pernah menyukainya karena Iya tahu ada sahabatnya yang lain dan ia menyukai perempuan itu sejujurnya sudah banyak pengusaha-pengusaha yang mencoba untuk menjodohkan anaknya dengannya namun ia selalu saja menolak biasanya orang tuanya juga tidak seperti ini mereka akan membebaskannya untuk menikah dengan siapapun yang ia inginkan, asalkan ia mau menghasilkan keturunan demi pewaris resmi. Ia tidak tahu kalau pada ak

Bella terbangun dengan perasaan aneh, ia belum tidur sepenuhnya saat Regan mengatakan kata-kata posesif itu tadi malam. Mengapa Regan akhir-akhir ini menunjukkan kalau ia menyukainya, lebih dari ikatan kontrak? Ini akan jadi hal yang berbahaya, mengingat Bella harus segera lepas dari genggaman Regan agar selamat dari kematian. Selama bersama Regan, tidak mungkin Bella selamat dari pertemuannya dengan Sheryl dan Alex, karena Sheryl adalah keponakan kesayangan Regan. Pastinya akan ada masanya mereka sering bertemu, meskipun ia berusaha untuk menghindar sekuat apapun, pertemuan itu akan datang juga. Hari ini, Bella akan pergi ke kampus untuk menghadiri kelas yang merupakan semester akhir, sebelum ia dan teman seangkatannya fokus pada skripsi. Meski begitu, Bella sudah mulai bimbingan sehingga ia sudah selesai dengan bab-bab awal. Tak hanya itu, Regan juga ikut campur dalam pendidikannya. Itu karena jurusannya Ekonomi Bisnis, penelitian yang ia ambil memang berhubungan denga

Regan terus mempernasalahkan kedekatan Bella dengan Yasha, bahkan ia sampai membahasnya tiap hari. Ketika ditanya soal hubungannya dengan Bella yang sebatas kontrak, Regan selalu diam. "Kenapa kamu masih jalan sama Bocah Ingusan itu?" "Kamu mau mulai pembahasan ini lagi, serius?" tanya Bella. Akan tetapi, Regan memilih diam dan fokus menyetir menuju ke kampus Bella. Bukannya berhenti di depan gerbang, Regan malah masuk ke kampus dan menuju parkiran gedung fakultas milik Bella. "Wait, kita mau kemana?" "Masuklah, kemana lagi?" tanya Regan balik. Bella panik, ia bingung dan tak mengerti apa yang ada di pikiran Regan. Apa yang ingin ia lakukan? Setelah mobil parkir di parkiran mobil, Bella langsung menoleh pada Regan yang seolah akan ikut turun juga. "Ayo keluar!" ajak Regan. "Enggak, kamu gak serius kan?" Regan malahmengeryit dan langsung keluar tanpa memperhatikan Bella yang kelihatan panik. Tak lama pintu di sisi Bella terbuka juga, memperlihatkan beberapa ora

"Lagian kontrak kita akan segera selesai." Regan terdiam, lagi dan lagi ia tak bisa menampik hal itu. "Kamu gak ada kepikiran memperpanjang kontrak?" Di sebrang sana, Regan sedang memimpin rapat tapi, tidak segan untuk mengangkat telepon dari Sugar Baby-nya itu. Meliht ekspresi wajah asistennya, ia segera berdiri dan berkata agar mereka melanjutkan rapatnya. Ia akan keluar sebentar. Jujur saja, hanya mendengar suara Bella sudah membuatnya merasa tenang--di tengah problem yang sedang ia atasi. Bella terdengar menghela nafas. "Jujur, aku ingin hidup dengan benar," jawabnya halus. Regan mulai terbiasa dengan gaya bicara Bella yang selalu terkesan melankolis. "Aku mulai melihat ke belakang." Ia menjeda, lalu melanjutkan. "Aku memang punya banyak hutang sama kamu, mungkin bisa dibilang hutang nyawa juga, tapi aku nggak pengen membalasnya dengan cara seperti ini lagi." "Bagaimana kamu akan membayarnya?" "Aku nggak tahu tapi, aku nggak pengen pakai cara kotor ini lagi.