Lahat ng Kabanata ng Sentuhan Panas Berujung Menikah: Kabanata 11 - Kabanata 20

"What...!!! "Angel tersontak sadar dari ngantuknya."Iya, Eliza hampir saja celaka, hmm... nanti kaka ceritakan... Saat ini, tolong hubungi Mama dan papa Eliza. Tolong bantu Kakak, kamu paham kan dek?? Jangan membuat orang tua Eliza khawatir!" ujar Kevin. "Baiklah kak... Tolong jaga Eliza kak..." ucap Angel dan langsung menutup telponnya. Dengan cepat dia menelpon Mama Eliza untuk meminta izin, kalau Eliza malam ini tidur di rumahnya. Kembali ke Kevin dan Eliza.. Setelah Kevin selesai menelpon. Dia menuju ke kamar mandi luar untuk membersihkan diri dan mendinginkan tubuhnya. Dia tahu ada yang tidak beres pada tubuhnya. Sepertinya dia meminum apa yang diminum Eliza. Tadi ia pikir tubuhnya panas karena amarahnya pada Aldi. Tapi saat ia bersentuhan dengan Eliza, akhirnya ia paham apa yang menyebabkan hal itu terjadi. Bersyukur tadi dia sempat melepas emos

Setelah selesai makan. Kevin memberikan obat pereda nyeri untuk Eliza. Biar bagaimanapun pasti sakit kepalanya masih ada. "Ini apa kak?" "Obat... Kepalanya masih sakit ‘kan?" "Hu’umm... Dikit saja sih!" jawab Eliza, mengangkat tangannya dengan dua jarinya yang dia rapatkan. "Syukurlah, Elizaku sudah kembali ceria..." goda Kevin sambil mencubit lembut hidung mancung Eliza. "Isshhhh kakkk..." gerutu Eliza memanyunkan bibirnya. "Cup!" Kevin menyambar bibir Eliza yang sungguh menggemaskan. "Ihhh kakk... Kan mulut Eliza bau habis makan..." protes Eliza tapi disambut dengan lumatan dari Kevin. Mata Eliza terbuka lebar mendapatkan ciuman yang begitu dalam dari Kevin. "Love you.." bisiknya lembut di telinga Eliza yang kini tubuh Eliza sudah ada di gendongannya. Kevin masuk ke kamar mandi lalu menurunkan Eliza. "Ini... Sikat gigi dulu..." ujar Kevin sambil memberikan sikat gigi baru. "Ya, tapi kak Kev keluar dulu..." seru Eliza. "Why?" "Ya gapapa..." "Ya sudah, aku juga mau sikat

Angel yang baru saja menutup panggilan video bersama Eliza dan Kevin masih terlihat berpikir. "Hmmm..." dengan cepat Angel membuka g****e dan mencari tahu tentang obat syeitan itu. Seketika dia menutup mulutnya membaca sebuah artikel cara kerja obat perangsang yang di minum Eliza. "Jadi... jadi... Kak Kev dan Eliza??" gumam Angel shock sambil menutup mulutnya. Pikirannya sudah liar kemana-mana. "Astagaaa... pantasan aja kelakuan mereka kayak pengantin baru hahahhaha!" cicit Angel ikut bahagia. Angel keluar dari kamar, mencari Papa dan Mamanya. "Bi... Papa dan Mama dimana?" tanya Angel ke Bi Surti. Salah satu asisten rumah tangga paling lama di keluarga Wijaya. "Ada di ruang nonton Non..." Jawab Bi Surti. "Ok Bi... Bi minta tolong sarapanku di anter ke Ruang nonton aja ya..." "Siappp Non Angel..." "Makasihh Bi..." Angel berlalu dan menuju ke ruang nonton. "Morning Pa... morning Ma.." sapa Angel ke kedua orang tuanya. "Morning anak papa..." "Morning sayang..." "Kayaknya ana

"Iyah Tante.." Eliza pun duduk disamping Mama Silvi.Silvi menatap dan menscan seluruh tubuh Eliza dan berkata, "Kamu gak di apa-apain sama Kevin kan?? Atau Kevin maksa kamu nak untuk nikah sama dia??!" cecar Silvi dengan satu tarikan nafas."Ehh?" Eliza bingung. Dia kira bakal di marah-marahin seperti ala-ala drama korea."Astaga Ma... hahahah" seru Kevin dan tertawa.Angel berusaha menahan tawanya mendengar cecaran pertanyaan mamanya dengan tetap memasang muka jutek."Uhmm gak kok Tan.."jawab Eliza dengan malu-malu dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Huft syukurlah!!! Kalau gitu Mama SE... TU... JU...!! Papa gimana ?" seru Mama Silvi dengan semangat."Papa sih setuju-setuju aja... Apalagi calon anak mantu Papa itu Eliza...!" Jawab Papa Putra dengan senyum sumringah."Angell?? Gimana?? Kenapa dari tadi diam aja??!" tanya Mama Silvi ke arah Angel yang dari tadi mukanya tertekuk seratus."Gakkk!!! Gakkk!!” sahut Angel yang membuat semua orang terdiam. Eliza begitu shock mendenga

"Hmm? Kak Kevin gak salah apa-apa.." balas Eliza."Aku salah... Karna sempat meragukan dirimu..." jujur Kevin lalu menghembuskan nafasnya."Kamu masih ingat awal kita ketemu?" tanya Kevin dan Eliza hanya mengangguk sebagai jawaban."Semenjak itu sebenarnya aku merasa penasaran dengan dirimu. Karena di sini.." sambung Kevin dan mengambil tangan mungil Eliza ke dadanya."Selalu berdetak cepat ketika melihatmu.. Tapi itu semua aku sangkal.." tukas Kevin lirih.Eliza hanya mengernyitkan dahinya atas pengakuan tiba-tiba Kevin."Hmm.. Baiklah.. aku akan katakan tentang masa laluku. Tapi aku mohon sayang, percayalah karna sekarang dan nanti yang aku cintai hanya kamu seorang," ucap Kevin yang terdengar begitu syahdu.Eliza tersenyum dan menangkup wajah Kevin dengan kedua tangannya."Aku percaya..." Eliza mengecup kening Kevin sebentar."Terimakasih sayang.." balas Kevin lalu melanjutkan ceritanya."Dulu aku menjalin hubungan selama dua tahun. Dan berniat untuk melamarnya. Namun, pada saat ma