Gubrak! Pintu tiba-tiba didorong dengan keras, Aku yang sedang tertidur langsung terkejut. Bang Awan tampak berdiri di depan pintu. "Dasar isteri pemalas!" Tanpa perasaan bang Awan segera menyiram wajahku dengan segayung air, Aku yang masih setengah sadar tentu saja kaget bukan main, itu karena hidungku dimasuki air. Aku terdiam sambil mengelap wajahku pelan. "Semenjak Kamu hamil, kamu jadi semakin pemalas dan tidak menghargai suami sama sekali, apa karena janin didalam kandunganmu itu, hah?!" Omelnya keras. Bang Awan kini berjalan mendekatiku dan menampar keras perutku. Repleks kupegang perutku. "Ya ampun bang, Abang apa-apa sih, sakit tahu bang. Janin yang ada didalam kandunganku ini adalah anak kamu bang! Kok kamu bisa-bisanya setega itu. Lagian sekarang aku ngak enak badan Bang." "Kalau ngak mau dimarahin suami, ya pinter-pinter dong! Kamu ngak masak kan pagi ini!" Bentaknya. "Maaf bang, bukannya Aku ngak mau masak tapi duit yang abang kasi sudah habis." Bantahku. "Ha
Terakhir Diperbarui : 2025-07-02 Baca selengkapnya