Bulan-bulan berikutnya adalah sebuah proses tempa yang sesungguhnya. Aku menenggelamkan diriku dalam pekerjaan, mempelajari seluk-beluk dunia bisnis dengan bimbingan Tante Arini dan Kakek juga Pak Ibrahim, sementara Bayu kembali menunda keberangkatannya ke Eropa untuk sementara waktu, menjadi tangan kanan dan penasihat strategisku yang tak ternilai. Sedangkan Bram, ia lebih dari sekadar pengawal, karena ia adalah mata dan telingaku, memastikan setiap langkahku aman dari ancaman tak terlihat. Kini, ruang kerja Fatih tidak lagi terasa asing. Perlahan tapi pasti, aku mulai mengisi tempatnya yang kosong dengan warnaku sendiri. Aku tidak pernah mencoba menjadi Fatih, karena aku tak akan bisa menggantikannya sampai kapanpun. Aku memimpin dengan caraku: dengan intuisi, dengan empati, namun tetap dengan ketegasan yang kupelajari dari semuanya. Dan Elinda, meskipun setelah konfrontasi pertama selalu mencoba menjaga jarak tapi ia selalu melakukan pekerjaannya dengan profesional, dan aku sela
Last Updated : 2025-09-04 Read more