"Pekerjaan apa?"Wajah Bu Nadya dipenuhi kebingungan, matanya menatap Leonard dengan ragu.Leonard langsung bereaksi besar, hampir seperti menggertakkan gigi, "Dia itu memang serakah, nggak pernah puas. Itu kesempatan kerja yang kamu perjuangkan sendiri, kamu sudah berusaha sekeras apa untuk dapatkannya, kenapa harus dikasih ke dia? Felicia, kamu ini terlalu baik hati, lagian..."Saat mengingat perkataan Adelina, mata Leonard sempat memancarkan sedikit rasa bersalah. "Pendidikannya kurang, perusahaan juga nggak akan mau terima dia."Felicia menyeka air matanya. "Kakak Kedua, aku nggak mau bikin Kak Adelina marah, juga nggak mau lihat Ibu sedih. Kalau gitu… lebih baik aku pergi saja."Adelina baru saja sampai di ruang tamu, dan langsung mendengar suara manja dan penuh pura-pura itu.Refleks pertamanya, merasa ini pasti akan merepotkan. Dia pun berhenti sejenak, berpikir, harus masuk atau tidak."Nona Adelina sudah pulang!"Teriakan pelayan memotong pikirannya, sepertinya sekarang sudah
Read more