Aku membuka pintu mobil dengan geram. "Mas, kamu bisa urusin istri baru kamu?" tatapanku menajam ke Mas Arya."An, ngalah sedikit, ya, sama Lisa. Nggak mungkin aku bawa dia ke dokter pake sepeda motor."Heleh! Aku tertawa sinis mendengar permintaan Mas Arya. Bisa-bisanya dia minta aku mengalah. No way!"Aku ngalah demi dia? Nggak salah?!" Aku menuding Lisa yang merasa di atas angin."Mbak, kamu itu masih untung dibolehin bawa mobil. Mulai sekarang kamu naik sepeda motor aja. Aku nggak bisa kalau kena panas atau hujan. Kalau ada apa-apa sama kandunganku kamu mau tanggung jawab?"Melihat Lisa bergelayut di lengan Mas Arya membuatku semakin muak. Bukan karena cemburu, tapi sikapnya yang seolah seperti ratu. Aku menatap lagi Mas Arya yang terlihat bingung."Mas, sekali lagi aku ngomong, kamu bisa urus gundikmu ini? Kalau nggak--""Eh, iya, jangan marah, ya." Mas Arya mengusap lenganku, tapi cepat kutepis. Tak sudi disentuh dia lagi. "Mas, kamu kenapa sih, kayak takut banget sama dia."
Last Updated : 2025-07-13 Read more