Saat hendak keluar dari lift, Adrian menoleh sebentar ke arah Lucien, lalu berkata dengan nada sedikit pasrah, "Tentang hal yang barusan kita bicarakan… Aku terpaksa merepotkanmu."Lucien hanya mengangguk ringan, dan dia pun melangkah keluar.Pintu lift tertutup, Shanaya mengerutkan alis. "Hal apa yang harus merepotkanmu?"Intuisinya mengatakan, urusan ini ada hubungannya dengan dirinya."Dia bilang..."Lucien menatapnya dingin, lalu tanpa ragu melanjutkan, "Kalau bukan karena sadar salah orang, aku sudah cerai denganmu sejak awal."Shanaya terdiam.Shanaya sama sekali tidak percaya sepatah kata pun.Ucapan itu begitu kental dengan gaya khas Lucien.Namun, kalau memang benar Adrian berpikir seperti itu, dia malah merasa semua akan berakhir bahagia bagi semua pihak.Melihat Shanaya terdiam, Lucien tersenyum sinis. "Sedih?""Aku? Kenapa aku harus sedih?" jawabnya, nada dingin tetapi menahan emosi.Shanaya menjawab dengan nada kesal, membalas setimpal, "Aku setidaknya pernah menikah sekal
Read more