Riris POV Aku merasakan kesedihan dan rasa malu yang mendera di hatiku. sementara Laras duduk di sampingku, menggenggam tanganku erat. Suaranya lembut, penuh keheranan sekaligus kekhawatiran. “Kenapa sekarang mau digugurin lagi, Ris? Bukankah kita sudah menemukan jalan keluarnya? Kalian menikah secepatnya dengan sederhana di KUA, lalu kita bekerja sama di Labayo, supaya kalian ada pekerjaan dan penghasilan untuk membesarkan bayi di kandunganmu. Kamu sudah bicara dengan ibumu kan, untuk minta izin?” Aku terdiam. Suaraku tercekat, dan hanya bisa menunduk. Ario, yang duduk di dekat Julio, menghela napas panjang sebelum menjawab untukku. “ Riris belum sempat bicara tentang minta izin, Ra, tiba-tiba dia sudah menggeleng-gelengkan kepalanya, wajahnya murung, dan selesai makan, dia langsung lari ke sini sambil menangis.” Aku mendengar Laras bergeser, duduk lebih dekat, mencoba menenangkan. “Kenapa, Ris? Katanya kamu mau minta izin Ibu pagi ini. Kenapa malah begini? Malah nangis, ma
Last Updated : 2025-11-04 Read more