119 — Lelaki dari Masa yang TerkuburHujan sudah reda, tetapi embun masih menggantung di udara, menebarkan aroma tanah basah yang getir. Di bawah jembatan itu, sungai terus mengalir pelan, seolah membawa rahasia yang tak ingin terungkap. Airin berdiri mematung, menatap air yang baru saja menampakkan wajah yang begitu dikenalnya—bayangan Arlan.Namun bayangan itu telah menghilang, seperti lenyap ditelan waktu.“Airin, ayo kita pergi,” kata Fadli pelan, menatap sekeliling dengan waspada. “Tempat ini… terasa aneh.”Airin mengangguk pelan, tapi langkahnya tertahan. Ia merasa ada sesuatu yang mengawasinya dari balik kabut. Matanya menyapu ke segala arah, dan di antara batang-batang pohon yang basah, ia melihatnya—sosok lelaki tua berjas abu-abu.Lelaki itu berdiri tegak tanpa payung, seolah hujan dan dingin tak menyentuhnya sama sekali. Wajahnya samar, tetapi sorot matanya tajam, menembus jauh ke dalam kesadaran Airin.“Fadli…” bisik Airin, “kau lihat itu?”Fadli menoleh, tapi saat ia mema
Terakhir Diperbarui : 2025-10-13 Baca selengkapnya