Viola melirik gerbang istana, di atasnya tertulis Paviliun Bunga Salju.Awalnya, dia merasa sedikit bersalah pada Nyonya ini, karena dia telah menyebabkan masalah baginya. Sikap angkuh ini membuat Viola merasa kekhawatirannya sedikit berlebihan.Namun, karena orang ini adalah seorang nyonya, jadi dia harus memberi hormat.Dia segera mengangkat jubahnya dan berlutut di tanah, dengan suara dibuat-buat berkata, "Hamba menghadap Nyonya Muda."Citra menundukkan kepalanya, melihat barang yang dibawa Viola sambil berkata, "Apa yang kamu bawa itu? Kamu mencurinya dari mana?"Baru saja bicara sudah menuduh mencuri, Viola merasa sangat kesal.Dengan kepala tertunduk, dia memaki semua kerabat Citra dalam hati."Hamba tidak mencuri, ini untuk Kaisar."Citra mengamatinya sejenak, lalu menarik telinga Viola."Dasar budak sialan, berani kamu bicara omong kosong. Kaisar sudah tidur, bagaimana mungkin dia mau menerima barang darimu. Keluarkan, biarkan aku lihat dari mana kamu mencurinya."Viola kesakit
Read more