Andi tanpa sadar mengusap sudut matanya, lalu berkata pada Viola, "Teman, kamu sungguh tidak mudah menjalani hidup ini."Mata Viola juga memerah, dengan berat hati dia berkata kepada beberapa anak itu, "Nanti Ayah akan kembali menemui kalian, menurutlah pada Nenek di rumah, Ayah harus pergi."Setelah berkata begitu, dia dengan tegas melepaskan anak-anak itu, kemudian keluar tanpa menoleh ke belakang.Andi segera mengejarnya keluar, dengan cemas bertanya, "Ivo, kamu baik-baik saja?"Viola mengusap matanya dua kali dengan kuat, lalu memaksakan sedikit senyum pada Kasim Andi."Tidak baik-baik saja pun aku bisa bagaimana? Ah, ini sudah nasib. Ayo kita cepat pergi."Kasim Andi menghela napas. "Tidak kusangka kamu benaran punya tiga anak."Lalu dia bertanya dengan penasaran, "Kulihat kamu ini masih berusia sekitar 17 tahun, tapi putri sulungmu sepertinya sudah sekitar 7 tahun, bukan?"Viola hampir tersedak ludahnya sendiri, lalu terbatuk dan berkata, "Eh… sebenarnya usiaku sudah 20-an, hanya
อ่านเพิ่มเติม