All Chapters of Terlahir Kembali: Pembalasan Cinta Masa Lalu: Chapter 171 - Chapter 180

Anita menatap Daniel dengan kesal. "Zizi manggil kamu, kamu nggak dengar?""Dengar," jawab Daniel datar. "Aku antar Nenek pulang dulu.""Alyssa, besok Nenek datang lagi menjenguk Zizi."Alyssa berkata pelan, "Nggak perlu, Nenek. Zizi nggak apa-apa. Nenek jangan repot-repot lagi."Anita menatap Alyssa dengan perasaan iba. Sejak dulu, gadis itu selalu pengertian dan tahu diri. Dalam segala hal, dia tidak pernah berebut dan tidak pernah bersuara keras. Justru karena sifat itu, Anita semakin khawatir padanya. Dia sering mengamati diam-diam, takut pernikahan Alyssa tidak bahagia.Anita memanggil sopir untuk menjemputnya. Dia tidak membiarkan Daniel mengantar karena tangan pria itu masih cedera."Sebaiknya kamu mulai belajar memperhatikan istrimu," ujar Anita sebelum pergi dan menatap Daniel tajam. "Sebenarnya apa yang terjadi antara kalian berdua?""Nggak ada apa-apa," jawab Daniel tenang. "Kami baik-baik saja."Anita memandangnya ragu. "Semoga benar begitu." Dia mendesah pelan, lalu menamb

"Baik," jawab Daniel tanpa ragu sedikit pun.Percakapan mereka tentang perceraian benar-benar tanpa emosi. Semuanya dilakukan dengan nada datar dan sikap formal, seperti dua orang asing yang hanya datang untuk menyelesaikan urusan administratif. Tidak ada sedikit pun perasaan yang tersisa di antara mereka.Alyssa tidak terkejut dengan betapa cepatnya dia menyetujui. Lagi pula, Daniel memang tidak pernah menyukai Zizi. Dia menunduk lagi, membalik halaman-halaman terakhir perjanjian itu. Di bagian akhir, ada dua pasal tambahan.Yang pertama, dalam waktu satu tahun setelah perceraian, Alyssa tidak diperbolehkan memberi tahu Keluarga Arthadiak maupun publik tentang status perceraian mereka. Yang kedua, tanpa seizin dari pihak laki-laki, Alyssa tidak boleh mengungkapkan kepada publik bahwa mereka pernah menikah dan juga tidak boleh menyebutkan waktu resmi perceraian.Jika melanggar, pihak laki-laki berhak untuk melindungi reputasi dan citra dirinya, mencabut semua aset dan kompensasi yang t

Penderitaan yang panjang lebih menyakitkan daripada luka yang cepat diselesaikan. Daripada tersiksa dalam jangka panjang, lebih baik memutusnya dengan cepat, seperti pisau tajam yang memotong simpul kusut.....Ketika Erina dan Evans tahu bahwa mereka sudah menandatangani surat perceraian dan besok tinggal pergi ke pengadilan negeri untuk mendaftarkannya, Erina langsung memesan satu ruang besar di restoran malam itu."Begitu kamu keluar dari pengadilan negeri, kita harus minum sepuasnya untuk merayakan! Kita harus rayain karena kamu akhirnya lepas dari neraka itu!""Tapi, kenapa dia tiba-tiba mau menandatangani surat perjanjian cerai?"Padahal tadinya harus melalui proses banding dan Alyssa sudah siap untuk berperkara panjang. Alyssa berdiri di koridor, menjelaskan semuanya dari awal sampai akhir."Sialan!"Erina sampai merasa sesak karena marah. "Dia gila? Masih juga membela selingkuhannya terang-terangan!"Evans mengernyit, ekspresinya muram dan berat. Lima sampai enam tahun pernikah

Petugas bertanya apakah mereka benar-benar ingin mendaftarkan perceraian. Alyssa menjawab tanpa ragu, "Cerai."Petugas itu lantas menatap Daniel. Daniel pun mengangguk pelan. "Hmm."Petugas menyerahkan berkas dan meminta mereka menandatangani serta menyelesaikan pendaftarannya. Alyssa menerima dokumen itu. Matanya menyapu sekilas isi kertas.Di sana tertulis, sejak tanggal pendaftaran, berlaku masa tenang selama 30 hari. Jika dalam masa itu salah satu pihak berubah pikiran dan memutuskan untuk tidak bercerai, permohonan dapat dibatalkan.Alyssa menunduk, mengambil pena, dan tanpa ragu langsung menandatangani. Sementara itu, Daniel tampak lebih lambat.Sejak Ziona jatuh ke kolam beberapa waktu lalu, tangannya sempat terkilir. Saat menandatangani, tangannya masih terlihat gemetar dan tidak stabil.Alyssa diam, sabar menunggu sampai dia selesai. Begitu keduanya menandatangani, mereka menyerahkan berkas kembali kepada petugas. Itu menandakan proses pendaftaran resmi telah selesai."Ini ada

Xander menyelipkan satu tangan ke saku celana. "Dia cuma minta hak asuh Zizi. Mungkin Alyssa tahu dia nggak akan bisa dapat Rafa. Lumayan tahu diri juga.""Dia nggak minta sama sekali?" Wayne menekan bibirnya. "Cukup tegas juga.""Ya, padahal Rafa itu darah dagingnya sendiri. Bisa-bisanya dibuang begitu saja. Kejam banget."Suasana di ujung telepon hening beberapa detik. Setelah waktu yang lama, Wayne baru berbicara,"Mungkin Alyssa memang sudah lama ingin cerai."Xander tertawa. "Ah, jangan sembarangan. Mana mungkin? Aku sudah bilang, 'kan? Dulu dia mati-matian buat nikah sama Daniel, jadi mungkin ini cuma taktik tarik-ulur saja. Sampai menit terakhir pun nggak ada yang tahu isi hatinya gimana."Dia baru sadar sesuatu, lalu menambahkan, "Eh, tapi kamu kenapa malah belain si Alyssa?"Wayne tidak merespons."Sudahlah, kamu cepat ke sini saja."Wayne membalas, "Aku masih ada kerjaan yang belum selesai. Malam ini nggak bisa."....Di dalam kelab malam, ponsel Daniel bergetar. Dia meletakk