"Apa kata Mama tadi?" Earl tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Pria itu langsung berdiri dari tempat duduknya dan bertanya, "Direktur Pemasaran?""Iya, Direktur Pemasaran. Kakekmu minta tolong ke mama buat bantuin dia ngisi posisi yang udah lama kosong itu," kata Ivory.Earl langsung lemas mendengarnya. Dari sekian banyak posisi, kenapa harus Direktur Pemasaran? Audrey, kan, juga bekerja di divisi itu.Meski hanya sebagai staf pemasaran, tapi kemungkinan untuk bertemu dengan ibu mertuanya seharusnya masih ada, kan?'Gawat, bagaimana kalau Mama tahu aku punya istri yang lain. Apa dia akan mempersulit Audrey?'"Kenapa, sih? Kok kamu sepertinya kaget gitu?""Ah, e-enggak, kok, Ma?!" jawab Earl. Pria itu duduk lagi, tapi tenggorokannya langsung kering. Ivory pun menyodorkan segelas air mineral dan berpamitan."Ya sudah, Mama pergi dulu. Kamu buruan siap-siap. Kamu mau ngurusin masalah pembebasan lahan yang belum selesai itu, kan?" kata Ivory.Sebelum pergi, dia sempat mencium pipi
Terakhir Diperbarui : 2025-10-19 Baca selengkapnya