“Bentar, Sayang, kenapa jadi tiba-tiba bahas program hamil? Kamu kan udah sepakat tunggu sampai siap dulu?” Selina menatap lekat-lekat wajah suaminya, seakan mencari sebuah petunjuk dalam sepasang mata itu. Sebenarnya, bukan hal baru kalau Giovanni menyinggung soal anak. Sejak awal pernikahan, keinginan itu sudah jadi nada latar di hampir setiap percakapan mereka. Namun Selina selalu berusaha meyakinkan bahwa mereka belum siap.Akhirnya, Giovanni setuju untuk menundanya dulu. Hanya saja, entah kenapa kali ini ia terlihat berubah pikiran.Pria itu menghela napas panjang, lalu menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Tatapannya menerawang menembus langit-langit kamar. “Tapi apa yang dibilang Mama juga ada benarnya, kita nggak kekurangan apapun, Selina.”Selina menahan senyum, bibirnya melengkung tipis tapi pancaran matanya menggelap. Ia mendekat, jarinya menelusuri rahang Giovanni yang tegas, lalu menangkupnya lembut. “Aku tahu, Sayang, kita nggak kekurangan materi,” tutur Selin
Last Updated : 2025-10-20 Read more