Fokus Selina terbagi. Di satu sisi, ia ingin memastikan Gracie baik-baik saja. Di sisi lain, ia harus tetap menenangkan Giovanni agar tidak curiga. “Selina? Ada masalah, Sayang?”Suara bariton Giovanni kembali terdengar saat Selina tak juga menjawab. Nada suaminya terdengar tenang, tapi Selina tahu pria itu mulai khawatir.Ia berdehem beberapa kali, mencoba menetralkan gugup yang terasa di tenggorokannya. “Enggak, Sayang. Nggak ada masalah. Itu tadi salah satu karyawanku terlambat makan, asam lambungnya naik. Jadi, aku kayaknya pulang telat karena harus antar dulu ke rumah sakit.”“Memangnya Shifa di mana? Kenapa nggak minta dia buat antar?” tanya Giovanni lagi. “Shifa lagi cuti, Sayang,” jawab Selina pelan. Ia menarik napas sebelum melanjutkan, “Lagipula, tadi dia kerja sama aku dari siang sampai petang. Kalau aku minta dia periksa sendiri, kelihatannya aku nggak tanggung jawab, kan?”“Hm, rupanya begitu.” Nada suara Giovanni merendah. Selina tahu, suaminya berusaha memahami meski
Last Updated : 2025-11-01 Read more