Langit sudah memerah ketika mobil Selina melintas melewati gerbang keluarga Mathias.Begitu memasuki ruang tengah, ia mendapati Marissa sedang menata makanan di meja makan. Selina mempercepat langkahnya, menghampiri wanita itu.“Mama, maaf ya, Selina pulangnya terlambat,” ujar Selina seraya menaruh tas kerjanya sembarangan di bar, lalu mencuci tangan di wastafel.Marissa sempat mendongak, lalu kembali berkutat dengan piring-piring di depannya. “Nggak apa-apa, Selina. Mama juga cuma masak yang ringan aja kok, sapi lada hitam kesukaan Papa.”Selina mengangguk kecil, mengambil selembar tisu dapur untuk mengeringkan tangannya sebelum ikut membantu menyusun piring-piring berisi makanan ke meja.Ketika pekerjaannya sudah diambil alih, Marissa beralih mengambil cangkir dan berjalan menuju bar. “Selina, tas kamu Mama pindahin, ya? Mama mau pakai mesin kopi, takut nanti kena noda,” ujar Marissa sambil menoleh sekilas.“Turunkan saja, Ma, nggak apa-apa kok,” jawab Selina cepat.Ia memang senga
Last Updated : 2025-11-12 Read more