Pernikahan yang terjadi antara pria tampan nan kaya raya dengan seorang gadis yang begitu cantik namun sederhana. Pernikahan yang terjadi bukan karena perjodohan ataupun paksaan. Sebuah pernikahan yang terjadi juga bukan dilandasi dengan yang namanya cinta, namun pernikahan itu terjadi karena perjanjian yang saling menguntungkan bagi keduanya. Akankah Pernikahan yang dimulai dengan sebuah perjanjian itu bisa menjadi seperti pernikahan pada umumnya? Atau malah berakhir sesuai dengan perjanjian awal mereka? Ikuti ceritanya jika kalian mau tau kelanjutannya!
View MoreSeorang wanita cantik dengan bentuk tubuh yang di idam-idamkan oleh banyak wanita, terlihat sedang mencari-cari suatu benda yang merupakan salah satu keperluannya sehari-hari yaitu Smartphone.
Wanita cantik tersebut bernama Zeline Ayunindya, atau yang lebih sering disapa Zeline, gadis cantik yang baru saja menginjak usia 22 tahun.Zeline tumbuh menjadi gadis yang bisa dikatakan sangat cantik. Hidung yang mancung, bibir ranum yang selalu menambah daya tariknya, serta kulit putih yang membuatnya semakin terlihat sempurna. Belum lagi, Zeline mempunyai lekuk tubuh yang juga sangat indah. Dimana kebanyakan wanita akan berlomba-lomba merombak tubuh mereka agar terlihat indah, namun tidak dengan Zeline yang memilikinya secara alami tanpa perlu campur tangan manusia.Zeline merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, yang terlahir dari pasangan Arya Gunawan dan Arini Gunawan."Dimana phonselku? Perasaan tadi aku meletakannya diatas kasur," gumam Zeline, masih terus mencari phonselnya.Setelah beberapa menit mencari, namun tak kunjung menemukan phonselnya. Zeline memutuskan keluar dari kamar untuk mencarinya."Mah. Ada lihat Handphone aku?" tanya Zeline. Menghampiri Arini Mamanya, yang sedang menonton TV di ruang keluarga. "Tadi mama Lihat dibawa sama si kembar," jawab Arini santai tanpa menatap Zeline, sebab matanya fokus menonton Drama yang sedang ditayangkan di TV. Zeline menganggukan kepalanya mengerti, sembari melangkah pergi dari sana. Ia kembali menaiki anak tangga menuju kamar kembar yang dimaksud oleh Mamanya. Kembar yang dimaksud oleh Mamanya adalah kedua adiknya perempuannya yang bernama Fara Ayunindya dan Fera Ayundyia. Pintu kamar yang sedikit terbuka itu membut Zeline bisa melihat jika benar Phonselnya berada ditangan adik kembarnya. Zeline yang awalnya berniat akan menegur adiknya, merasa terenyuh hatinya saat melihat kedua adiknya terus saja berulang kali memutar video kebersamaan mereka dengan Laki-laki yang sangat mereka cintai. Sosok laki-laki yang sudah pergi meninggalkan mereka satu tahun yang lalu. Arya Gunawan. Suami dari Arini Gunawan dan Papa dari ketiga bersaudara itu, telah pergi terlebih dahulu kembali pada sang pencipta. Arya meninggal satu tahun yang lalu, tepatnya saat Zeline baru saja menyelesaikan studinya diluar Negeri. Arya pergi meninggalakan istri dan ketiga putrinya disaat ketiganga masih sangat-sangat membutuhkan figur seorang ayah. Zeline menatap iba pada kedua adiknya, masa dimana harusnya mereka lagi senang-senangnya bermanja dengan kedua orang tua yang lengkap. Namun tidak dapat dirasakan lagi oleh kedua adik kembarnya yang baru berusia 12 tahun itu. Selisih usia Zeline dan kedua adiknya memang terlampau jauh. Zeline berusia 22 tahun sedangkan kedua adiknya berusia 12 tahun. Kehidupan mereka yang awalnya bisa dikatakan selalu berkecukupan bahkan lebih dari cukup itu, sekarang tidak lagi sama sejak kepergian Arya. Sebelum meninggal, Arya bekerja sebagai Manager disebuah perusahaan terbesar di kota tempat mereka tinggal. Gaji yang besar hingga bisa memenuhi semua kebutuhan keluarga, dan mampu membiayai pendidikan putrinya Zeline di luar Negeri. Bisa dikatakan Zeline hidup dengan berkecukupan selama ini, namun tidak dengan kedua adiknya yang harus merasa kekurangan setelah kepergian Papa mereka. Gadis seusia Zeline yang biasanya sedang asik dengan dunianya, dengan kisah cinta dan sebagainya tentang kehidupan pribadinya. Tapi itu semua tidak berlaku pada Zeline yang hanya memusatkan perhatiannya pada keluarga, dan selalu tentang keluarganya. Zeline akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya, Zeline tidak akan membiarkan keluarganya merasa kekurangan. Dan itulah tujuan hidup Zeline saat ini. Membahagiakan dan memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Zeline mengusap air matanya yang dengan lancang menetes keluar dari sudut matanya. Mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya, setelah itu menghampiri kedua adiknya yang masih menangis menonton video yang ada di phonselnya. "Sayangnya Kakak lagi apa? Kenapa nangis?" tanya Zeline lembut, melipat kedua kakinya duduk dilantai menghadap pada kedua adiknya yang duduk menangis diatas tempat tidur. "Kak, kami kangen sama Papa! Sangat merindukan Papa!" ucap si Kembar, terdengar begitu menyayat hati Zeline yang mendengaranya. Ia sangat hapal dengan tingkah kedua adiknya, jika keduanya bersedih seperti ini pasti keduanya sedang menyimpan sesuatu. Zeline tersenyum menatap adiknya sembari mengusap sisa air mata diwajah kedua adiknya, lalu duduk ditengah-tangah mereka. "Meskipun kita tidak dapat melihat kehadiran papa, tapi percayalah jika papa selalu ada bersama kita. Papa selalu memperhatikan dan menjaga kita dari sana," ucap Zeline pada adiknya. "Kenapa Papa pergi meninggalkan kita kak? Kenapa harus secepat ini? Kami masih sangat membutuhkan papa, andai papa ada disini bersama kita," ucap Fara masih terus menangis. "Fara, Fera. Dengarkan Kakak! Yang namanya maut sudah ada yang mengaturnya, semua orang yang bernyawa pada akhirnya pasti akan kembali pada sang pencipta. Begitupun kita semua, Kakak ataupun kalian juga pasti akan bertemu dengan yang namanya maut. Tidak ada yang tahu kapan pastinya hal itu akan menghampiri kita, maka dari itu selagi masih diberi kesempatan untuk hidup. Maka lakukanlah yang terbaik untuk bekal kita nanti sebelum kembali pulang kesisinya." "Ada apa? Ceritakan pada Kakak?" tanya Zeline lembut, merangkul bahu kedua adiknya. "Ayo katakan, kalian tidak bisa menyembunyikan dari Kakak. Kakak tahu pasti ada yang mengusik pikiran kalian, coba ceritakan pada Kakak!" ucap Zeline lagi menatap kedua adiknya. "Kak, kami sangat ingin melanjutkan sekolah di Sekolahnya, Rina!" jawab Fera pelan. Rina yang dimaksud si kembar adalah sepupu mereka, Rina bersekolah di sekolah elit yang terkenal dengan murid-murid terbaik dan juga dari keluarga kaya. "Lalu apa masalahnya?" tanya Zeline tersenyum, membuat kedua adiknya menatap bingung padanya. "kalian mau sekolah disana, maka kalian pasti akan bersekolah disana!" sambung Zeline mengecup sayang kening kedua adiknya. "Maksud kakak?" tanya Fara. "Ada kakak bersama kalian, jadi tidak ada yang perlu kalian khawatirkan," jawab Zeline, membuat Fera dan Fara langsung memeluk dan menangis dipelukan Zeline. Tanpa ketiganya sadari. Arini yang berdiri dipintu kamar kembar, berusaha menahan tangisnya mendengar dan melihat apa yang dibicarakan ketiga Putrinya. 'Mas. Lihatlah putri-putri kita. Mereka anak-anak yang baik, mereka sangat merindukanmu, sama seperti aku yang juga selalu merindukanmu. Ucap Arini dalam hati. Arini yang tak dapat menahan tangisnya lekas pergi dari sana, sebelum ketiga putrinya melihat ia menangis. Arini tidak ingin Putri-putrinya menyadari jika dirinya sendiri masih diselimuti kesedihan. "Besok kalian mulai Ujian, bukan? Berikan kakak hasil yang baik jika kalian ingin bersekolah ditempat Rina. Kalian bisa?" tanya Zeline, melepaskan pelukan adiknya. "Bisa Kak, kami janji akan memberikan hasil yang baik. Kami tidak akan mengecewakan Kakak, Mama dan Papa," jawab Fara dan Fera, membuat senyum mengembang diwajah cantik Zeline yang mendengarnya. "Baiklah, kembalikan Handphone kakak! Persiapkan diri kalian untuk besok!" ucap Zeline meminta kembali Phonselnya, sebelum keluar dari kamar adik kembarnya. **** Hai semuanya, salam kenal aku Nona Fi. Aku penulis baru disini. Maaf jika masih banyak kesalahan dalam penulisan, dan mohon dukungannya ya.🙏🥰Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang akhirnya tiba. Hari ini dan detik ini semua orang tengah berkumpul di rumah sakit. Harapan Zeline untuk melahirkan menggunakan jasa dokter cantik Kiran sebagai dokternya musnah, karena sejak beberapa bulan yang lalu dokter cantik itu berhenti dari pekerjaanya saat ia juga dinyatakan hamil. Saat ini semua keluarga tengah menunggu di luar ruangan, menunggu dengan perasaan cemas. Kecemasan yang dirasakan semua orang di luar tak sebanding dengan kecemasan seorang pria yang sedari tadi tak melepaskan tangan istrinya, pria itu terus saja mengusap lembut tangan istrinya sembari memberikan usapan yang begitu lembut di pinggang istrinya yang terlihat gelisah menahan sakit kontraksi kehamilan tersebut. Tidak ada dari mereka yang menge
Hari-hari yang buruk benar-benar dilalui oleh Sella. Semua yang Zayn ucapkan bukan hanya sebuah ancaman, namun benar-benar terjadi.Tak ada satupun perusahaan yang mau menerimanya ataupun bekerja sama dengannya. Semua tempat menolak kehadiran Sella dan itu membuatnya begitu frustasi memikirkan semua hal yang terjadi.Tujuan terakhir Sella adalah Johan. Sella berpikir hanya Johan lah yang akan siap menerimanya apa adanya. Tanpa ia sadari jika ucapan Johan saat terakhir bertemu denganya adalah suara terakhir dari Johan yang akan Sella dengar.Sella mendatangi mansion Johan yang ia tau jelas keberadaanya sebab Johan sering membawanya ke sana. Namun ia tak menemukan keberadaan Johan di sana. Mansion itu terlihat begitu sepi, hanya dihuni oleh beberapa pelayan di yang ditugaskan menjaga mansion tersebut.
Zayn tak menahan namun juga tak menghajar Johan seperti rencana awalnya. Ia sudah mendengar apa yang dibicarakan oleh Johan dan Sella, dan kecelakaan yang terjadi pada Zeline sama sekali bukan kesalahanya. Johan sudah meminta maaf padanya dan itu dapat Zayn sadari begitu tulus pria itu ucapkan. Untuk itu Zayn melepaskan Johan, dan tak berniat memperpanjang semuanya. Arya yang melihat itu semua merasa bangga dengan sahabatnya yang bisa bersikap dewasa dan memaafkan itu. "Zayn… Anak kita!" lirih Sella dengan air matanya yang mengalir deras membasahi wajahnya. "Berhenti mengatakan anak kita! Itu bukan anakku! Anakku hanya akan hadir dari rahim Zeline, tidak darimu ataupun wanita lainnya!" Seru Zayn membentak Sella, saat amarahnya kembali membuncah melihat Sella. Sella i
Seorang pria terduduk lemas di kursi yang ada di dalam ruang perawatan wanita yang ia pikir akan menjadi ibu dari anaknya itu.Pria itu adalah Johan. Johan sadar kesalahanya dulu adalah merebut Sella dari Zayn dan membawa Sella pergi dari kehidupan Zayn. Namun, menelantarkan Sella saat Sella mengatakan jika dirinya hamil, hingga akhirnya Sella mengalami keguguran.Johan dipertemukan kembali dengan Sella beberapa minggu yang lalu dan rasa yang ia miliki untuk Sella kembali hadir, Johan bermaksud mengulang dan memulai kembali hubungannya dengan Sella. Ia berniat meminta maaf pada Sella, namun keduanya kembali melakukan kesalahan dengan tidur bersama yang menghasilkan hadirnya kembali janin dalam kandungan Sella.Johan sadar jika Sella sangat membencinya atas apa yang sudah terjadi di masa lalu mereka, untu
Semua orang sudah berkumpul di ruang perawatan di mana Zeline sudah dipindahkan ke sana. Semua orang juga sudah mendengar semua yang terjadi dari Arya, dan itu tentu membuat semua orang merasa geram pada Sella. Mereka bersedih atas apa yang telah terjadi pada Zeline, namun mereka juga bersyukur saat Zeline dan kandunganya baik-baik saja. Apalagi setelah mendengar jika pengorbanan Zeline hari ini membuahkan hasil, dimana ia mendapat bukti jika anak yang dikandung Sella bukanlah anak Zayn.Zayn sedari tadi duduk di samping Zeline terus saja menggenggam tangan Zeline, sembari menatap wajah cantik istrinya yang belum sadarkan diri.Emosi Zayn masih saja menyelimutinya, apalagi saat melihat kepala istrinya yang dililit perban saat kepala sebelah kirinya mendapat lima jahitan itu. Zayn ingin sekali menghajar bahkan membunuh Sel
Zayn begitu panik setelah mendengar suara teriakan istrinya. Ia langsung bergegas keluar dari ruangannya diikuti oleh Arya yang dengan sigap mengekor di belakangnya."Zayn ada apa?" tanya Arya yang juga merasa panik. Keduanya saat ini tengah berada di dalam lift."Istriku! Sella pasti mencelakai Zeline," ucap Zayn menceritakan apa yang ia dengar sembari tangannya bergerak bermain di ponselnya mencari lokasi Zeline lewat pelacak yang ada di ponsel istrinya itu."Ar, ke rumahku!" seru Zayn bersamaan dengan lift yang terbuka.Keduanya langsung berlari menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil dimana Arya yang mengemudikan mobilnya."Bagaimana ini? istriku tengah hamil. Aku akan membunuh Sella jika sampai terjadi sesuatu pada Zeli
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments