Kekasih Pilihan Allah

Kekasih Pilihan Allah

By:  nurulchairiah07  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
30 ratings
11Chapters
2.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Aisyah Nuha Zahira, gadis yang menjadi relawan serta pemilik rumah singgah ini harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Ia harus rela pernikahan yang sudah dirancang harus pupus beberapa jam sebelum akad nikah dilaksanakan. Ini disebabkan karena sang mempelai pria pergi tanpa meninggalkan pesan maupun alasan untuknya sedikit pun. Ia meninggalkan jejak luka teramat dalam di hati Aisyah. Hingga satu tahun kemudian, Allah mempertemukan Aisyah dengan seorang laki-laki sholeh bernama Fadli. Tanpa diduga, pertemuan itu meninggalkan jejak di hati Fadli hingga akhirnya lambat laun benih-benih cinta hinggap di hati Fadli. Meski ia tahu bahwa Aisyah tak pernah mencintainya dan bahkan gadis itu masih menyimpan rasa pada sang mantan calon suami. Apakah Fadli berhasil meluluhkan hati Aisyah? Atau akankah Aisyah bisa melupakan masa lalunya dan membuka lembaran baru bersama Fadli?

View More
Kekasih Pilihan Allah Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
EnKa Jasmine
ditunggu lanjutannya, kak... ayo up lagi
2022-01-25 18:55:09
0
user avatar
EnKa Jasmine
masyaallah, suka ceritanya. semangat menebar manfaat ya, Thor....
2021-12-25 18:55:08
2
user avatar
Kholis Alfaqir
bagus lanjutkan episode sampe tamat min
2021-07-13 21:18:15
0
user avatar
corn leaf
Semoga Fadli mau menjadi relawannya...
2021-06-05 17:03:53
1
user avatar
Asterona
Mantap deh sinopsisnya. Jarang bgt ketemu cerita Religi sebagus ini. Semangat kak upnya! 😍
2021-05-24 16:19:04
1
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-22 19:59:39
1
user avatar
Erdes04
Suka sama alur ceritanya 😍 semangat kak
2021-05-20 19:09:15
2
user avatar
Fredelina Putri
Semangat lanjuuuttt lagi kakak 👍👍👍👍
2021-05-20 18:59:28
2
user avatar
Oyenart
Baru baca bab 1 udah potek hati 🥺😭 semangat updatenya author
2021-05-20 18:00:24
1
user avatar
Key Nara
Tata bahasa yang sejuk dipandang, sejauh ini seruuuuu... Otw baca chap berikutnya!
2021-05-20 12:25:14
1
user avatar
Melda Fitri
Menarik banget, jadi ingat masa lalu dg nama Fadli, semangat up Thor
2021-05-20 12:14:29
1
user avatar
Asihdias
Tim Fadil mana suaranya? Aisyah please buka hatimu untuk pria lain ya,
2021-05-20 12:12:46
1
user avatar
RidaPrilia
Semangat ya😍🐰
2021-05-20 12:07:11
2
user avatar
Liliss354
Subhanallah, baca cerita ini dapat banyak pelajaran🥰 Semangat kak, feedback 'King of Night' ya😉
2021-05-18 21:03:47
1
user avatar
_MamsFa
MasyaAllah semangaaat terus Aisyah 😍
2021-05-18 18:34:26
1
  • 1
  • 2
11 Chapters
PROLOG
Aisyah POV"Bagaimana, Abi? Apa sudah ada kabar dari Mas Reza?"Abi menggeleng. Tubuhku terasa semakin lemas. Bahkan aku tidak yakin apakah bisa menopang tubuh ini.Di mana dia? Seseorang yang beberapa hari lalu menyatakan bahwa dia ingin menjadikanku sebagai kekasih halalnya. Tapi kini, di hari yang sudah ditentukan, dia pun tidak memunculkan batang hidungny. Memberi kabar pun tidak.Aku mengingat kembali, dan aku yakin di antara kami memang tidak ada konflik apapun. Bahkan semalam dia sempat mengirim pesan yang semakin membuat aku yakin untuk menerimanya menjadi imamku.Oh, Allah ... ada apa ini? Ke manakah Mas Reza? Teriak batinku tak kuasa menerima kenyataan pahit ini.Aku mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja rias. Lalu mencari nama Reza di kontak nomor dan langsung menekan tombol panggilan.Nihil. Hasilnya
Read more
SATU
Satu tahun telah berlalu. Setelah kejadian pahit yang amat sangat menyakitkan itu, Aisyah memutuskan untuk lebih fokus mengurus rumah singgah yang ia beri nama Rumah Singgah Zahira. Sesuai dengan namanya, Aisyah Nuha Zahira. Aisyah mendirikan rumah singgah ini bukan tanpa alasan, dia sangat suka dengan anak-anak sampai pada akhirnya gadis ini pun berinisiatif mendirikan rumah singgah ini.Dengan dibantu Nailah dan Fatimah --adiknya-- Aisyah bisa menghandle semua yang menyangkut dengan rumah singgah.Tentu, rumah singgah ini memang Ia peruntukkan bagi anak jalanan. Biasanya anak jalanan datang karena kemauannya sendiri ingin belajar, tapi mereka terhalang oleh biaya. Itulah mengapa Aisyah ingin sekali mendirikan rumah singgah ini sejak dulu.Bukan hanya untuk anak jalanan, bagi anak-anak yang berasal d
Read more
DUA
"Mbak mau sekarang ke pasarnya?" tanya Fatimah ketika dia melihat Aisyah sudah rapih dengan gamis hitam dan menggunakan khimar berwarna abu-abu.Aisyah mengangguk sebagai jawaban pertanyaannya Fatimah. "Abi, Aisyah harus berangkat pagi ke pasar. Karena kebetulan teman Aisyah baru membuka usahanya di sana, dan Aisyah diminta menjadi pelanggan pertamanya," izinnya pada sang abi yang kini sedang membaca koran sembari menyesap kopi.Beliau menatap Aisyah, kemudian mengangguk. "Pergilah. Kamu sudah janji tepat waktu bukan pada temanmu itu? Tepatilah janjimu karena janji merupakan salah satu hutang yang harus kamu lunasi."Begitulah Abi yang selalu menjawab dengan sedikit taburan agama di setiap ucapannya. Aisyah pun mengangguk, lalu meraih tangan abi dan menciumnya. Sebagai tanda bakti Aisyah pada Abi."Mbak, setelah dari pasar langsung ke rumah singgah, 'kan? Jangan lupa bawakan bakso untuk aku dan Mbak Nailah," ujar Fatimah disertai cengirannya."Tenang sa
Read more
TIGA
"Assalamu'alaikum, Mbak," ucap salam laki-laki tersebut.Aisyah menoleh ke belakang. "Wa'alaikumussalam. Ada apa, ya?"Laki-laki itu terlihat gugup. Dia sempat terbata-bata menjawab pertanyaan Aisyah. "Anu, ini bukumu terjatuh." Aisyah pun melirik pada tangan kekar si laki-laki, dan beralih ke arah tangannya. Benar saja novel itu kini sudah berpindah tangan. "Ma syaa Allah, terima kasih sudah menemukannya. Saya sendiri belum sadar kalau novel saya terjatuh," pekiknya sembari mengambil novel yang diserahkan laki-laki tersebut."Kalau begitu, saya permisi dulu. Assalamu'alaikum ...." Lanjut Aisyah. Setelah itu, ia pun berpamitan pergi. Meski begitu gadis muslimah ini sempat melihat wajah tampan laki-laki itu. Lak-laki bernama Fadli itu segera menundukkan kepala karena tidak baik jika harus menatap lama wajah yang bukan makhromnya."Wa'alaikumussalam ...." lirihnya sembari diam-diam menatap kepergian Aisyah.Entah atas
Read more
EMPAT
Fadli mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Pandangan mata tertuju pada jalan raya yang ada di hadapannya. Hari ini dia ada meeting penting dengan salah satu klien. Maka dari itu Fadli memilih berangkat lebih pagi supaya tidak terlambat. Di tengah perjalanan, tiba-tiba terlintas wajah wanita yang ditemuinya di pasar saat itu. Dia memang sudah sering bertemu dengan wanita cantik. Tapi ini beda. Ntah apa yang membuatnya beda, namun yang pasti di saat dirinya melihat wanita itu memberikan selembar uang kepada si pengemis kemarin, seperti ada getaran kecil terjadi di hati.Apa Fadli menyukainya? Fadli tidak mau menampik akan hal ini. Laki-laki di luaran sana pun akan mengatakan Ya jika ditanya apakah dia menyukai wanita yang cantik nan anggun
Read more
LIMA
"Loh, itu Kak Yusuf!" seru salah satu dari mereka. Membuat semua yang ada di luar kini mengedarkan pandangan ke arah yang ditunjuk. Itu Yusuf dan lainnya. Tapi, siapa laki-laki dengan berkemeja rapih itu?"Assalamu'alaikum ....""Wa'alaikumussalam ...."Yusuf menyerahkan dua kantong besar berisi makanan pada Nailah dan Fatimah. Dua gadis muslimah itu pun menerima dan membawanya ke dalam. Setelah itu, Yusuf pun berjalan mendekat ke Aisyah dengan laki-laki itu terus mengikuti langkahnya.Tunggu, sepertinya wajah laki-laki ini tidak asing baginya. Aisyah tertegun, ia ingat siapa laki-laki yang bersama Yusuf dan yang lainnya. Beliau orang yang menemukan novelnya yang sempat terjatuh di pasar kemarin. Tapi, untuk apa dia kesini? Dan, bagaimana bisa Yusuf mengenalnya?Aisyah tersenyum kecil untuk menyambut laki-laki yang bernama Fadli itu."Kak Aisyah masih ingat dengan kakak baik yang memberikan kami makanan kemarin? Bel
Read more
ENAM
Aisyah menatap sendu dan mengelus lembut bingkai foto di hadapannya. Dia rindu akan sosok perempuan yang sudah melahirkannya dengan pertaruhan nyawa. Dia Umi Hasnah. Dulu, ketika umi masih berada di sisi mereka setiap pagi beliaulah yang menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya. Jika umi sedang memasak, abi akan mengurus tanaman di luar rumah. Terkadang Aisyah dan Fatimah pun berbagi tugas. Jika Aisyah menemani abi, maka Fatimah akan membantu umi memasak. Begitu sebaliknya. Makanan favorit yang akan umi sajikan setiap pagi adalah nasi goreng. Bisa dikatakan Aisyah sekeluarga memang menyukai nasi goreng. Terlebih lagi nasi goreng buatan umi. Aisyah memang pandai memasak, hanya saja ia belum mengakui sepandai umi dalam urusan dapur.  Karena hal itulah,
Read more
TUJUH
Alarm dari ponsel Aisyah berbunyi tepat pukul tiga pagi. Gadis ini merapikan rambut panjang nan hitamnya. Ia pun segera memakai khimar panjang menutupi dada berwarna biru laut dan berjalan keluar menuju kamar mandi guna mengambil air wudhu untuk melaksanakan aktivitas rutinnya di sepertiga malam terakhir.Selepas berwudhu, Aisyah segera kembali ke kamar. Tepat beberapa langkah sebelum masuk, Aisyah harus menghentikan langkahnya karena suara Abi Zikri yang tiba-tiba memanggilnya."Mau melaksanakan shalat, Nak?"Aisyah mengangguk sembari tersenyum. Ia pun tak sengaja melihat baju koko berwarna putih tulang milik abi yang terdapat noda. "Ada noda, Bi. InsyaAllah nanti Aisyah belikan yang baru, ya," ucapnya."Ini juga masih bagus, Nak. Masih bisa digunakan."Selalu begitu, Abi Zikri memang susah sekali untuk diajak belanja baju. Beliau baru akan membeli ketika baju ataupun barang yang dia gunakan benar-benar sudah tidak bisa digunakan lagi.Aisy
Read more
DELAPAN
Hari ini tepat hari minggu, waktunya anak-anak yang diajar oleh Aisyah libur untuk belajar. Seperti biasa, rumah singgah tidak terlalu ramai dikunjungi oleh mereka. Karena hal itulah terkadang salah satu dari Aisyah, Nailah, maupun Fatimah memilih untuk ikut libur juga. Jika Nailah libur, maka Aisyah dan Fatimah yang menjaga. Jika Fatimah dan Aisyah libur, maka Nailah yang gantian untuk menjaga rumah singgah ditemani oleh Yusuf.Mereka tidak akan membiarkan rumah singgah dibiarkan tidak ada yang menjaga. Mengingat ada beberapa anak jalanan yang tinggal di sana juga.Namun, kali ini Aisyah dan Nailah berencana ingin mengunjungi teman SMA mereka dulu yang baru saja melahirkan. Fatimah pun yang kini menjaga rumah singgah ditemani oleh Yusuf dan anak jalanan lainnya yang berniat menemani Fatimah.Teman yang akan mereka kunjungi namanya Sari. Kebetulan juga kali ini digunakan oleh teman-teman SMA Aisyah dan Nailah untuk reuni. Sari merupakan anak yang cu
Read more
SEMBILAN
"Semalam katanya mau ditemani abi, Mbak. Kenapa sekarang sendiri?"Benar, semalam abi memang menawarkan diri untuk menemani Aisyah pergi melihat rumah yang akan dibelinya, yang nanti akan ditempati sebagai rumah singgah yang baru. "Abi ada urusan hari ini. Katanya ada tamu yang ketemu untuk membicarakan masalah tanah yang dijual," ucap Aisyah. Fatimah pun hanya mengangguk.Abi memang menjual tanah sejak beberapa bulan yang lalu. Dan, alhamdulillah baru kali ini ada yang mau membelinya. Karena hal itulah, Abi Zikri terlihat sangat antusias sekali. Aisyah dengar, orang yang akan membeli tanah abi nantinya ingin dibangun musholla. Mengingat daerah di sana masih minim sekali musholla. MasyaAllah ... mulia sekali."Mbak Nailah belum juga datang. Biasanya dia orang pertama yang datang," celetuk Fatimah.Aisyah membenarkan ucapan adiknya."Mungkin lagi ada urusan. Tunggu aja." Setelah itu, Aisyah bangkit dari tempat duduknya dan
Read more
DMCA.com Protection Status