Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu

Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu

Oleh:  Princesswaltz  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
8Bab
1.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Park Hyunwoo adalah seorang putra tunggal dari pemilik perusahaan ternama di Korea, meskipun ia anak dari orang kaya, namun kelakuannya lebih seperti preman jalanan. Sedangkan Choi Junghyeon adalah siswi di sekolah swasta yang ceria dan selalu mengkhawatirkan teman-temannya, keluarganya sangat sederhana namun ayahnya tidak memedulikannya sama sekali. Jungyeon yang berniat menyelamatkan temannya Deok Kwon dari penindasan Hyun Woo, malah membuat dirinya menggantikan posisi Deok Kwon dan menjadi budak sex Hyunwoo, hingga Jungyeon merasa frustasi dan ingin bunuh diri. Namun, Hyunwoo yang sudah terbiasa dengan Jungyeon dan mulai memiliki perasaan padanya menghentikan aksi bunuh diri dan berjanji akan berubah menjadi laki-laki yang lebih baik untuk Jungyeon selama gadis itu bersedia menikah dengannya dan selalu berada di sisinya. Apakah Jungyeon akan memberikan kesempatan Hyunwoo untuk berubah ? Dan bagaimana cara Hyunwoo dalam memperbaiki kepribadiannya ?

Lihat lebih banyak
Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
8 Bab
Hidup yang Tak Diinginkan
Pernahkah kamu merasa sangat ingin mati ? kalau aku…ya. Bahkan saat ini, meskipun aku sedang terduduk di bangku taman yang berada di keramaian tengah kota sekalipun, keinginan untuk mati itu selalu menghantui. Aku bahkan memikirkan cara-cara untuk mengakhiri hidup paling cepat. Meminum racun, menabrakan diri ke truk, atau melompat ke rel kereta saat kereta melewat, melombat ke laut dan tenggelam, atau…menggantung diriku sendiri saat tidak ada seorang pun di rumah ? Hah…kenapa hidup rasanya begitu sulit ? menunetukan jenis kematian pun sesulit ini.“Puk” Aku merasakan seseorang menepuk pundakku dari belakang, namun saat ku menoleh, tidak ada siapapun disana. Hanya sekelebat bayangan hitam yang terasa sedang mengintip di tengah-tengah keramaian orang yang sibuk berlalu lalang.“Aneh” batinku dalam hati “Apa itu halusinasi akibat dari terlalu sering melamun?” lanjut pikiranku. Hah. Bah
Baca selengkapnya
Titik Awal
Kehidupanku terasa baik-baik saja sebelum aku mengenal Hyunwoo. Meskipun aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan terkadang mendapat perlakuan yang tidak adil dari ayahku, namun aku masih bisa menikmati hidup karena keberadaan teman-temanku di sekolah. Aku bukanlah gadis yang penyindiri dan pemurung, aku sangat suka bersosialisasi dan ikut campur dalam permasalahan temanku, namun bukan dengan niat mengganggu melainkan membantu. Aku hanya tidak bisa membiarkan temanku terkena masalah dan menyuruhnya menyelesaikan sendiri, karena aku sendiri tahu betapa tidak menyenangkannya jika harus menghadapi sesuatu yang sulit itu sendirian. Namun, disitulah masalahku. Hyunwoo dan aku merupakan murid di sekolah yang berbeda. Ia merupakan siswa di sekolahan Sungkyukhwan yang merupakan sekolah elite dan diisi oleh anak-anak dari keluarga kaya dengan latar belakang yang bagus, sedangkan aku adalah siswi di sekolah Gemhwa yang merupakah sekolah swasta di pinggiran kota.
Baca selengkapnya
Pengorbanan Diri
Malam harinya, di saat aku sendirian di rumah, aku membaringkan diri di tempat tidur, mencoba untuk terlelap dan melupakan semua kejadian yang ku alami tadi. Namun, sayangnya melupakan suatu kejadian memang tidak semudah membalikan telapak tangan, apalagi jika kejadian itu adalah kejadian yang meningalkan kesan buruk dalam ingatan. Aku kembali mengingat cara Hyunwoo yang menyeringai sambil menghisap rokoknya, ah benar-benar mengerikan. Terlebih lagi ia terleihat sangat menikmati rasa sakit yang dirasakan Deok Kwon saat dirinya dipukuli, semua itu membuat sosok Hyunwoo terlihat seperti seorang psikopat.  Jelas saja, orang normal mana yang senang melihat seseorang menderita. Dan membayangkan bahwa baru saja aku berurusan dengan orang semacam dia benar-benar mengganggu pikiranku. Membuatku terjaga hingga waktu ayahku pulang.Ayahku yang bernama Choi Suguk adalah seorang sales di perusahaan MT Electronic yang merupakan anak perusahaan dari MT Group, perusahaan yang sedang na
Baca selengkapnya
Pengorbanan Diri 2
“Jungyeon… !!! Heiiiii!” Seol Mi berteriak memanggil namaku, ia berlarian menghampiri diriku yang masih berjalan dengan santai dan baru akan memasuki gerbang sekolah. Mataku membulat melihat tingkahnya yang terkesan aneh. Apakah sesuatu sedang terjadi tanpa sepengetahuanku ? mengapa ia seperti terburu-buru untuk memberitahukan sesuatu. Seol Mi memukul punggungku dengan keras hingga aku mengaduh kesakitan“Ya, Jeong Seol Mi ! Kenapa kau memukulku seperti itu ? Sakit tahu !” bentakku dengan kesal“Jungyeon Choi…sebenarnya apa yang kau lakukan kemarin hingga menyeret preman dari sekolah Sungkyungkhwan ke sekolah kita, hah ?!” Tanya Seol Mi dengan histeris.“Preman ? apa maksudmu ?” mulutku ternganga, teringat kejadian sebelumnya, segera aku menyadari bahwa preman yang dimaksud teman sebangku ku itu adalah Hyunwoo, Park Hyunwoo yang meminta kawanannya memukuli Deok Kwon hingga babak belur, dan
Baca selengkapnya
Ikatan
“Buka bajumu !” perintah Hyunwoo saat kami sedang berada di kamarnya. Itu adalah pertama kalinya aku mendatangi kediaman Hyunwoo. Melihat kemegahan rumah dan ruang kamar tidurnya saja sudah berhasil membuatku terkejut, namun perintah Hyunwoo barusan lebih mengejutkan lagi ternyata. “Apa maksudmu ?” tanyaku dengan was-was. Kedua tanganku disilangkan di dada, menutupi bagian terpenting diriku dari pandangannya.“Bukankah sudah jelas apa maksudku itu” jawab Hyunwoo dengan santai. Ia menepuk-nepuk bantalan sofa empuk di pinggirnya “Buka bajumu dan duduklah kemari” lanjut Hyunwoo dengan senyum usil terukir di wajahnya.“Dasar gila !” celetukku. “HAHAHAHA” Hyunwoo tertawa dengan keras. Ia selalu puas tiap kali melihat raut kesal terpampang jelas di wajahku. Bahkan caci makiku selalu terdengar seperti puisi cinta di telinganya. Ya, puisi cinta yang selalu membuatnya gembira dan t
Baca selengkapnya
Titik Balik
 Jungyeon berjalan dengan linglung di sisi jalan, di sampingnya terdapat sungai Han yang mengalir dengan tenang, ia memandangi sungai tersebut dengan tatapan yang nanar, memikirkan seberapa dalamnya sungai tersebut, dan berapa waktu yang dibutuhkan seseorang untuk kehabisan nafasnya jika tenggelam di sungai itu, pemikiran-pemikiran yang sebenarnya sama sekali tidak perlu dipikirkan oleh orang normal yang hidup dengan baik. Sayangnya Jungyeon bukanlah salah satu dari orang normal tersebut, kehidupannya kan sudah benar-benar hancur sekarang. Angin yang berhembus terasa kencang dan menikam kulitnya. Ada sedikit keraguan dalam dirinya, juga ketakutan, namun pada akhirnya tangan dan kakinya yang bergetar berhasil membuat dirinya berdiri di atas pembatas jembatan, tinggal selangkah lagi untuk melakukan aksi bunuh diri yang selalu ia rencanakan, ia memajamkan mata dan merentangkan tangannya, merapalkan do'a agar dosa-dosanya akan diampuni oleh yang Maha Kuasa."KAU GILA YA?!" b
Baca selengkapnya
Kedatangan yang Tak Terduga
Puluhan tetes air berjatuhan dari pakaian yang dikenakan oleh Jungyeon, rambutnya masih belum kering sama sekali, dan tekanan air yang ia rasakan saat berada di dalam sungai masih bisa ia rasakan pula hingga saat ini. Jungyeon membuka pintu rumahnya dan mndapati ayahnya yang sedang duduk di tengah ruangan sambil menonton televisi, tidak biasanya orang itu sudah berada di rumah padahal matahari masih belum terbenam.Choi Suguk tertawa terbahak-bahak sambil mengipas dirinya dengan koran bekas dan memakan cemilan yang entah ia dapatkan dari mana, ia hanya menatap sekilas ke arah Jungyeon yang baru saja tiba di rumahnya "Kau sudah pulng?" tanya Choi Suguk berbasa basi, sebenarnya ia sama sekali tidak peduli anak perempuannya itu pulang atau tidak, dan entah pula yang merasuki diirnya hingga berbicara seperti itu pada Jungyeon.Jungyeon sama sekali tidak menanggapi ucapan ayahnya, ia segera berjalan tertatih menuju kamarnya, mencari baju ganti, setelah itu baru berjalan ke
Baca selengkapnya
Lamaran
Jungyeon keluar dari kamarnya dalam keadaan yang berantakan, ia sama sekali tak menuruti perkataan ayahnya, ia sama sekali tidak takut dengan ancaman yang keluar dari mulut lelaki itu. Pakaian kumal yang ia kenakan, rambutnya yang belum juga kering, dan lebam merah di pipi kanannya membuat wanita berbaju ungu tua itu merasa iba. Ia mendekati Jungyeon dan meraba wajahnya dengan lembut "Kau tidak apa-apa Nak? Kenapa kondisimu sampai seperti ini?" tanya wnaita itu dengan khawatir. Tak lama kemudian wanita itu langsung mengedarkan pandangannya ke arah Choi Suguk yang tengah ketakutan dan merasa malu, wanita itu menatap tajam Choi Suguk seakan siap untuk menembakan anak panah ke jantung lelaki itu.Berbeda dengan tatapannya pada Jungyeon yang penuh cinta, wanita itu memeluk Jungyeon dan mengusap punggungnya dengan lembut "Kau akan baik-baik saja selepas keluar dari rumah ini." Ujar wanita itu yang masih belum diketahui identitasnya.Di tempatnya berada Hyunwoo duduk dengan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status