Turun Ranjang?

Turun Ranjang?

By:  Askama95  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.4
51 ratings
45Chapters
26.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kenyataan hidup tidaklah selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Bella, wanita berusia 25 tahun itu terpaksa menikah kilat dengan adik iparnya setelah kejadian naas menimpa dirinya. Sikap Chiko—suami Bella—yang acuh dan sering berlaku kasar kepada istrinya itu membuat hati sang adik yang bernama Criss atau lebih lengkapnya Christopher pun berontak. Namun, setelah menikah dengan Criss, tiba-tiba Chiko datang kembali dan mengganggu Bella. Lalu bagaimanakah kehidupan rumah tangga Bella dengan Criss? Sanggupkah mereka menjalani bahtera rumah tangga yang tanpa di dasari rasa cinta itu? Kenapa juga Chiko sampai datang mengganggu Bella lagi? Ikuti terus ceritanya! Kritik dan saran sangat membantu penulis.

View More
Turun Ranjang? Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Senja
bagus sih cuma kurang suka akhirnya aja sih aku.giamana ya emang sih si kcris bisa nerima keysha yg bukan ank dia tpi kan dia emang udh niat tanggung jawab tpi malah pnya anak dri gea pas nikah sma bella kalo aku jadi bella sih cerai itu pasati...maaf gk selegowo itu bisa nrma ank suami dri ibuk lain
2022-04-19 07:02:23
0
user avatar
Chyruszair
keren ceritanya, bikin penasaran dan nyaman dibaca
2021-09-24 15:54:29
0
user avatar
riwidy
wew kepoooo pengen kelarin baca. Keren lah. Fenomena gini sering terjadi.
2021-09-21 06:02:54
0
user avatar
Pena Air
wahhh menarik sekali.
2021-09-17 20:05:07
0
user avatar
Salman
Akhirnya tamat juga. Baguslah happy ending. makasih thor!
2021-06-30 19:23:33
1
user avatar
Julia Samuel
Gea apakabar thor 🤔
2021-06-29 22:07:59
1
user avatar
Salman
lanjut thor! tanggung nih,,,
2021-06-27 17:23:49
1
user avatar
Secret.Vee
Ceritanya menarik thor, auto masuk library
2021-06-27 11:33:25
1
user avatar
Melodearose
Semangat kakkk ceritanya keren bangettt👍👍👍
2021-06-27 08:03:31
1
user avatar
Rizuki
Like it, kak... Lanjutkan....
2021-06-27 07:11:58
1
user avatar
Rafli123
Baru baca dua bab bikin penasaran kelanjutannya
2021-06-27 06:59:10
1
user avatar
athena_vivian
Bab hu ha ... hu ha-nya mana lagi, Thorrrrrrrr.....aku menantiiiiiii....hehehehe
2021-06-27 06:55:46
1
user avatar
Novica Ayu
Next thor, penasaran nih
2021-06-27 06:52:47
1
user avatar
Novica Ayu
Cinta segitiga nih!
2021-06-27 06:52:28
0
user avatar
Julia Samuel
lanjut thor
2021-06-19 17:32:03
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
45 Chapters
Dalam Kegelapan
Tap! Tap! Tap!Derap langkah kaki semakin terdengar kencang dan membuat Bella yang sedang mandi pun segera meraih handuknya. Ia belum terbiasa dan masih beradaptasi tinggal di rumah mertuanya."Siapa?" gumamnya agak takut.Kaki kecilnya melangkah keluar dari bath up yang penuh dengan  bunga mawar. Ia lalu berhenti di pintu kamar mandi. Dengan ragu ia putar pegangan pintu itu.Ceklek!"Ah, enggak ada siapa-siapa," katanya. Mata Bella berkeliaran melihat sekeliling kamarnya. Tidak ada tanda kehidupan di sana.Ia pun kembali melepas handuknya dan melanjutkan aktivitasnya yang terganggu. Kali ini ia tidak berendam. Ia berdiri hingga air dari shower membasahi tubuhnya. Ia sangat menikmati rutinitasnya di pagi hari, setelah sang suami pergi ke kantor.Setelah mandi, lalu ia menuju ke lemari. Ia memilih pakaian yang akan dikenakannya hari ini. "Aku harus terlihat selalu cantik. Chiko pasti akan sangat senang. Bagaimana pun kami 'kan masih pengantin baru. Hihi," gu
Read more
Ternoda?
    Bibir Bella menjadi bahan utama untuk menikmati sensasi itu. Semua lekuk tubuhnya disentuh dan tak ada yang terlewatkan. Hingga dengan kasarnya sang pria mengentakkan miliknya pada sang wanita.“Pelan-pelan!" rintih Bella. Ia meringis.Ini adalah kali pertamanya bagi Bella melepas mahkota yang selalu dijaganya mati-matian.Sang pria seakan tak mendengar dan semakin gencar melakukan aksinya. Bella sangat menikmati. Fantasinya kini terwujud. "Akhirnya kamu mau menyentuhku," katanya.Bella sama sekali tak peduli dengan kesakitan yang diberikan. Semakin cepat sang pria itu menghantamkannya hingga sampailah pada puncak batasnya. Bella yang kelelahan pun tertidur.***    Keesokan harinya, Bella bangun pagi sekali agar bisa melihat sang suami. Senyum Bella mengembang saat melihat Chiko masih tertidur lelap di sampingnya."Kamu kalau lagi tidur kelihatan kaya lugu, tapi ... tadi malam itu, kamu garang banget! Hihi."Bella menyingkirkan
Read more
Aku Kotor
"Diamlah!" bentak Jasson pada Bella. Matanya merah melotot hingga membuat siapa pun yang melihatnya menjadi sangat ketakutan. Bella merasakan lututnya gemetar, ia benar-benar merasa ketakutan sekarang. Namun, Jasson tak peduli, ia mendekat dan mengunci tubuh Bella."Enggak! Jangan, Pa!" Bella meronta. Jantung Bella seakan berdetak kencang tak beraturan. Keringat panas dan dingin mulai membasahi tubuhnya. Ia berusaha keras untuk meloloskan diri. Namun, Jasson dengan akal liarnya malah melepas dasi di lehernya dan mengikat kedua pergelangan tangan menantunya."A-apa yang akan Papa lakukan?" Bella ketakutan setengah mati. Tangan dan kakinya gemetar hebat. Ia berusaha untuk meronta dan melawan, tapi apalah daya tenaganya kalah kuat dibandingkan tenaga Jasson."Tolong!" teriak Bella di sela-sela isak tangisnya."Diam!" bentak Jasson lagi.Jasson yang cemas karena takut aksinya diketahui seseorang, segera membekam mulut Bella dengan telapak tangan kanannya.“Berhenti ber
Read more
Menuntut Pertanggungjawaban
"Aku ... diceraikan Chiko. Katanya dia enggak mau nerima barang bekas," kata Bella sambil menunduk dan menyembunyikan wajahnya di antara rambutnya yang terurai. Malu. Air matanya terus mengalir deras."Biadab! Seenaknya mereka berkata itu pada putriku,” ucap sang papa.George menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tak habis pikir dengan kelakuan keluarga yang sudah menjadi besannya itu."Tenanglah, Pa!" ucap Ana. Ia tak mau jika sampai terjadi yang tidak-tidak.Ketika amarah George tak tertahankan, ia biasanya akan merusak beberapa barang di rumahnya. Ia juga akan melempar benda apa saja yang berada di dekatnya."Enggak bisa! Kita harus segera bertindak,” berang George."Sabar, Sayang! Kita tunggu aja besok. Kasihan Bella," ucap Ana sambil mengelus dada dan pundak suaminya.George terdiam. Matanya sudah memerah. Namun, ia kembali menatap iba anak semata wayangnya yang malang itu.“Bawa dia masuk!” suruh George sambil menjatuhkan kembali dirinya ke sofa dan menghe
Read more
Foto Pernikahan
Bab 5"Turun ranjang maksudmu?" George tak mengerti apa maksud dari menantunya yang tidak bisa diandalkan itu.George melipat tangan di dada. Ia berpikir keras. "Itu memang bisa dilakukan jika kamu sudah tiada. Sudah mati,” tambahnya."Ya, anggap saja saya sudah mati," ucap Chiko. Ia berdiri dan sama sekali tak menghormati keberadaan orang tua Bella. Lalu ia pergi sambil mengangkat tangannya."Chiko ...," sebut Bella. Ia memanggil nama suaminya.Bella sangat kecewa pada Chiko yang tidak mau memperjuangkan bahtera rumah tangganya."Enggak ada pilihan lain, Sayang. Menikahlah dengan Criss!" ucap George. Ia tak memaksa Chiko karena ia pun sudah sangat kecewa terhadapnya.George segera menarik kerah baju Criss. Namun, Criss tak menampakkan rasa takut. Ia menatap tajam orang yang akan menjadi mertuanya.“Aku akan menyerahkan anakku padamu. Tapi, jika kau membuat kesalahan dan membuat anakku bersedih seperti perlakuan Kakakmu, aku tak segan-segan akan menjeblosk
Read more
Belum Siap
"Maaf, saya tidak bisa menerima jabatan itu. Biarkan saya belajar dan mengenal dulu bisnis ini. Saya masih terlalu awam dan buta tentang masalah perusahaan," tutur Criss.Pandangan Criss lurus ke depan. Keputusannya sudah bulat karena ia bukanlah tipe orang yang serakah dan gila akan jabatan. Baginya bisa mendapatkan uang untuk makan dirinya dan Bella saja sudah teramat cukup.Criss menyadari dirinya sendiri yang memang tidak paham betul mengenai seluk-beluk tentang bisnis. Dari kecil yang ia tahu hanya bermain saja. Sementara itu, Chiko melirik adiknya itu."Tapi–" ucap George tak selesai."Saya janji akan belajar. Untuk sementara biar Chiko yang menduduki posisi itu. Saya dengar, bisnis ini juga sedang tidak stabil. Saya hanya takut membuatnya semakin terpuruk."Hal ini juga yang membuat Criss berpikir berulang kali. Ia tak mau jika perusahaan malah hancur oleh dirinya.George mengangguk-anggukan kepalanya. "Mmm ... bagaimana?" tanyanya kepada para karyawan yang
Read more
Kalah Cepat
Mata Bella masih tertutup, hingga ia tak sadar jika bagian depannya sudah sangat terlihat. Criss menatapnya sejenak. Bella perlahan membuka matanya dan melihat sosok Chiko yang berada tepat di hadapannya itu. Ia yang malu-malu hanya menggigit jari telunjuknya.Criss tak puas jika hanya memandangnya saja. Ia dengan cepat memakannya dengan rakus. Seperti bayi, ia mengisap puncaknya. Tangannya yang nakal masuk menyelinap ke dalam rok. Bella semakin mengila saat ia merasakan dua jari masuk ke dalam area terlarang itu."Duh ... Chiko." Bella menutup mulut dengan kedua tangannya.Seketika Criss menghentikan aktivitasnya. Ia merasa kecewa pada Bella yang menyebut nama orang lain. Ia meninggalkan Bella begitu saja dan kembali ke kamar mandi."Aku ... apa yang udah aku ucapin? Astaga!"Bella segera merapikan pakaiannya dan menyusul suaminya. Ia hendak meminta maaf. Saat mengintip dari sedikit celah itu, ia melihat Criss sedang mengeluarkan cairannya.Bella menunduk dan meng
Read more
Punyamu Lebih Enak
Tok! Tok! Tok!Suara ketukan semakin keras. Chiko segera mengalirkan air lagi pada tubuhnya, membersihkan sisa-sisa sabun.Namun, suara ketukan pintu masih saja terdengar jelas."Berisik banget, sih?!" dengkus Criss.Criss yang marah dan jengkel dengan suara ketukan itu lalu mematikan shower dan meraih handuknya. Ia pun berjalan dan membuka pintu.Dilihatnya Bella sedang berdiri sambil memegang nampan. Matanya membulat, begitu pun dengan Bella."Aduh, lihat dia pakai handuk lagi." Bella menundukkan kepalanya. Ia hanya melihat sandal bulu yang dipakai suaminya.Bella memang belum terbiasa melihat suaminya dalam keadaan seperti itu. Jarak dan komunikasi antar keduanya belum terlalu intens meskipun mereka sudah sah menjadi sepasang suami-istri."Ada apa?" tanya Criss sambil menggosok rambutnya yang masih bercucuran air.Sesekali Bella menatap wajah Criss. Ia merasa jika Criss memang sangat tampan ketika rambutnya sedang dalam keadaan basah.Bella merasa ak
Read more
Menyusahkan
“Pe-pengen apa?” tanya Criss.Pikirannya sudah melayang-layang. Hasratnya sudah mulai naik ketika melihat wajah Bella yang semakin terlihat cantik dan menggoda.“Criss ....” Bella menghampiri dan mengelus pipi suaminya.Criss sangat gugup dibuatnya. “A-apa?” Hatinya mulai tak karuan."Ya ampun, ini udah malem. Aku lelah," lanjutnya sambil menelan ludahnya kasar.“Apa dia mau malam ini juga? Duh, aku udah lelah banget. Takut enggak memuaskan. Nanti dia kapok dan kecewa lagi, gimana dong?” pikir Criss.Seketika Bella menangis mendengar perkataan Criss. Sang suami jadi salah tingkah dan merasa sangat bersalah."Sabar Criss ... sabar! Apa aku turutin aja maunya?" batin Criss. Ia mengatur nafasnya."Mmm ... pengen apa istriku?" Berucap dengan nada yang menggemaskan. Ia sudah tidak sabar untuk mendengar Bella meminta hal yang selalu dimimpikannya."Enggak jadi. Nanti dimarahin lagi. Enggak mau.” Bella melipat tangan di dada dan membuang muka.Criss semakin ge
Read more
Perhatiannya
Bella kemudian berjalan ke arah kamar Criss. "Kamar Criss pasti lebih berantakan dari pada kamarku."Saat membuka pintu, semerbak wangi pengharum ruangan beraroma lemon menusuk hidung Bella."Wangi banget, kaya kamar perawan,” ucap Bella.Matanya terpana. Ia terkejut dengan keadaan kamar suaminya yang teramat rapi dan bersih. Barang-barangnya tertata dengan sedemikian rupa hingga melihat siapapun yang memandang akan terlena.“Kasurku kok enggak kaya punya dia? Enggak adil, nih!”Kasur ukuran king size itu sangat menggoda dirinya. “Wah, nyaman banget tidur di sini.” Bella mencoba berbaring di kasur Criss yang empuk hingga matanya tertuju pada kalender di sana.Selanjutnya ia berjalan menghampiri kalender yang menempel di dinding karena begitu menarik perhatiannya. "Banyak lingkaran merah. Artinya apa, ya?"Ia mencoba menelaah dan mulai merasa tidak asing dengan tanggal-tanggal dalam lingkaran itu. "Tanggal 23 April 'kan tanggal lahirku. Dari mana dia bisa tahu?"
Read more
DMCA.com Protection Status