Terjebak Cinta Aaro

Terjebak Cinta Aaro

Oleh:  Rea Sheren  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
57 Peringkat
62Bab
38.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Aaro dan Zahra terpaksa menikah demi menghindari skandal akibat razia yang terjadi di sebuah kelab malam. Pernikahan yang tidak direncanakan itu ternyata mengubah takdir keduanya. Aaro menjadi begitu cinta dan tergantung dengan Zahra, tapi tidak sebaliknya. Usia Zahra yang tiga tahun lebih tua daripada Aaro membuatnya tidak mudah untuk memercayai kelayakan Aaro sebagai seorang suami hingga ia terus meminta cerai sebagai solusi setiap kali terjadi pertengkaran. Mampukah mereka mempertahankan pernikahan yang awalnya tidak didasari oleh rasa saling cinta? Apakah Aaro bisa terus bersabar menghadapi sifat Zahra yang kekanakan dan ceroboh? Berhasilkah ia membuktikan bahwa dirinya layak menjadi suami seorang Zahra?

Lihat lebih banyak
Terjebak Cinta Aaro Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
maisdddd
Untuk author yg baik hati bisa ngak ini ada versi ebooknya di palystore
2022-05-13 02:41:22
0
user avatar
Latem Iku Luluk
ada bukunya nggak thor...??
2022-02-03 22:58:10
2
user avatar
Latem Iku Luluk
bwa semua crita Blackstone p sni donkk thor...
2022-01-19 21:35:53
1
user avatar
刘俊明
sis kasih pinda semua ke sini ceritanya donkk... ^_^
2021-12-02 15:08:47
1
user avatar
刘俊明
kok nghakbnemu cetitanya tawanan aleron sma aidan& camelia thor....??
2021-11-18 05:17:48
1
user avatar
Andrian Widyastuti
Kak ini Aaroo yg bos nya Irva bukan sih?
2021-10-25 16:12:48
1
user avatar
bung Nazrul - Music
gak puas .. ada lanjutannya gak ?
2021-09-24 14:48:59
1
user avatar
Rai
wow nggak nyangka bs baca series nya blackstone :(((
2021-07-08 01:56:11
1
user avatar
wawan abdullah
mantulllllll
2021-07-05 13:12:06
1
user avatar
Senada
Hay kk, sukses terus yah. Maaf mau numpang promo. siapa tau kk² disini berkenan untuk mampir juga kecerita aku. "Radit dan Tia" by Senada. Berharap banget atas kehadirannya. terimakasih 🥰🙏🥰🥰
2021-06-03 13:30:51
2
user avatar
Alfred D Kaporoh
bagus ceritanya, saya suka sekali membaca cerita cerita yang ada di sini..👍👍👍
2021-05-23 12:37:18
1
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-22 12:27:42
1
user avatar
Haris Firmansyah
semangat kak. salam dari Superhero Inc.
2021-05-20 15:20:01
1
user avatar
Otnayhodu Ryanto001
👍👍👍 sukses👌
2021-05-11 10:12:08
1
user avatar
Authoring
Semangat kak, update terus ya. Salam dari Married With Killer's Teacher
2021-05-08 13:55:24
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
62 Bab
Prolog
"Jadi, kau memutuskan untuk menerima pinangan Dana?!" Aaro meledak marah karena saat dirinya pulang dari futsal, di rumahnya sudah ramai tamu. Mereka adalah rombongan keluarga Dana yang ternyata sedang melamar adik bungsunya, Alea.Alea menundukkan kepala tak berani menatap sang kakak. Ia tahu dirinya telah mengingkari janji sehidup semati mereka, tapi dirinya mempunyai alasan kuat untuk itu dan tak bisa menjelaskannya kepada Aaro ataupun keluarganya yang lain."Ada apa?! KENAPA TIBA-TIBA MEMUTUSKAN UNTUK MENIKAH TANPA PERSETUJUAN DARIKU, LEE?!" "Ma-maaf, Kak." Hanya itu yang mampu Alea ucapkan. Ia tahu Aaro pasti kecewa dan terpukul dengan keputusannya ini, tapi ia yakin ini adalah yang terbaik untuk semua.Aaro berjalan mondar-mandir di kamar Alea seraya mengacak-acak rambutnya frustrasi. Ia memeras otak mencari cara untuk melarikan Alea. Pernikahan ini tidak boleh terjadi. Bagaimanapun caranya, dirinya akan berusaha untuk membatalkan pertunangan
Baca selengkapnya
Salah Paham
Kemeriahan pesta pernikahan Alea Blackstone dan Dana Ryan Nugraha semakin membuat hati Aaro sakit. Mungkin, dirinya adalah satu-satunya orang yang tidak merestui pernikahan kedua mempelai. Sampai kapan pun, Aaro akan mengingat rasa sakit ini. Sakit karena dikhianati. Alea, gadis yang ia cintai sejak lama yang juga merupakan adik kandungnya telah memilih untuk menikah dengan pria lain.Aaro duduk menjauh dari keluarganya di sudut ruangan yang tersembunyi seraya menatap geram ke arah pelaminan. Kedua tangannya mengepal erat untuk menahan diri agar tidak mengacaukan acara pesta. Namun, jika saja diizinkan, dengan senang hati dirinya akan berlari ke arah pelaminan dan membawa kabur Alea, seperti kakak keduanya yang membawa kabur pengantin wanita orang lain.Aaro mendengus keras membayangkan kemungkinan dirinya menghambur ke arah pelaminan dan membunuh suami Alea, tapi itu tidak akan mungkin terjadi karena Aidan Blackstone—ayahnya—beserta keempat
Baca selengkapnya
Pernikahan Dadakan
"Shit!" Aaro mengumpat pelan.Saat ini, Aaro sedang berada di dalam sel tahanan sementara di kantor polisi. Ia menarik napas panjang kemudian mengembuskannya dengan keras ketika melihat seorang petugas polisi menunjuk ke arah selnya. Bukan polisi itu yang membuatnya kesal, tapi rombongan keluarganya yang membuat dirinya seperti mendapat mimpi buruk.Seketika Aaro berdiri dari duduknya dan melangkah ke pagar jeruji untuk menyambut kedatangan keluarganya. Firasatnya mengatakan jika akan ada kejadian buruk yang menimpa dirinya. Apalagi ketika melihat ekspresi datar dan dingin ayahnya yang saat ini berjalan mendahului anggota keluarga yang lain menghampiri sel tahanannya."Ayah, Aaro bersumpah tidak melakukan apapun! Ini salah paham!" Aaro berusaha menjelaskan begitu sang Ayah sudah berdiri di depan sel tahanannya."Namamu Zahra?" Bukannya menjawab sang putra, Aidan Blackstone—ayah Aaro—justru mengarahkan
Baca selengkapnya
Suami Brondong
Zahra memandang berkeliling kamar perawatan ibunya di rumah sakit. Bukan hanya bisa dibilang bagus, tapi sangat mewah. Di sudut ruangan terdapat sebuah kitchen set dengan desain elegan dilengkapi lemari pendingin dua pintu berukuran besar. Tak hanya itu, di sana juga terdapat satu set meja makan berbentuk persegi dengan sebuah kursi bersandaran tinggi di setiap sisinya.Di sudut lain ruangan, Zahra melihat sebuah ruangan lain dengan pintu geser yang sedang terbuka. Dari tempatnya duduk saat ini, ia bisa melihat di dalam ruangan itu terdapat sebuah tempat tidur berukuran single untuk penunggu pasien. Sementara di depan pintu geser itu pun disediakan satu set sofa berwarna khaki dengan meja oval di tengahnya untuk menerima tamu yang datang menjenguk.Zahra mengembuskan napas panjang melihat semua kemewahan ini. Ia tak bisa membayangkan berapa tarif di dalam kamar ini per harinya. Bahkan mungkin gajinya sebagai pelayan di kela
Baca selengkapnya
Move On
Setelah menghentikan mobilnya di bawah sebuah pohon rindang depan gedung perkuliahan Zahra, Aaro mengirim pesan kepada istrinya itu untuk memberitahu bahwa dirinya sudah sampai di depan dan meminta gadis itu supaya bergegas.Sebetulnya Aaro enggan sekali dengan urusan jemput menjemput ini. Namun apa daya, jika sudah kepala suku yang memberi titah, maka itulah yang harus dilaksanakan. Di sinilah ia sekarang, menjemput Zahra kemudian mengantar gadis itu ke kelab untuk mengemasi barang-barangnya karena mulai sekarang dia akan tinggal di kediaman Blackstone.Aaro menarik napas panjang seraya memejamkan mata. Sampai detik ini, dirinya masih menyesali pernikahan Alea, tapi anehnya beberapa hari belakangan ini semenjak dirinya disibukkan dengan urusan Zahra dan ibunya yang berada di rumah sakit, dirinya hampir tak memiliki waktu untuk memikirkan Alea. Bahkan rasa sakit karena ditinggal menikah oleh Alea pun sudah tak sesakit sebelumnya. Semua i
Baca selengkapnya
Kekasih Aaro
Zahra mendesah dengan bahu terkulai. Hari ini adalah hari bersejarah yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya. Akhirnya, ia dan ibunya bisa meninggalkan kelab yang merupakan impian dan cita-cita mereka sejak lama. Meski tidak tinggal bersama, tapi Zahra tetap merasa bersyukur karena setelah ini, ibunya tak perlu lagi menderita dan mendapat perlakuan buruk dari orang-orang di kelab.Awalnya, Zahra merasa berat untuk berpisah dengan ibunya. Ia menangis dan memaksa untuk ikut tinggal bersama dengan ibunya, tapi ibunya menolak dengan alasan Zahra sudah memilik suami dan wajib mengikuti suaminya. Selain itu, ruko yang disediakan oleh keluarga Blackstone untuk ditempati ibunya juga jaraknya terlalu jauh dengan kampus Zahra.Zahra mengedarkan pandangannya ke segala penjuru kamar. Saat ini, ia sudah berada di kamar Aaro atau bisa dibilang sekarang ini juga kamarnya. Sesaat tadi dirinya sempat mengira bahwa Aaro menunjukkan ruangan yang sa
Baca selengkapnya
Kejutan
Zahra meratakan bedak bayi ke seluruh wajah dan memoleskan sedikit lipgloss warna untuk membuat wajahnya yang pucat agar terlihat lebih segar. Ia menatap bayangan wajahnya sendiri dalam cermin yang balas menatapnya dengan ekspresi murung. Hatinya masih sakit dengan tuduhan yang diarahkan Aaro padanya semalam. Besar kepala, sok ikut campur dan berusaha menggantikan posisi Alea di hatinya?Andai Aaro tahu bahwa dirinya juga tidak menyukai pernikahan ini.Memang awalnya Zahra menerima pernikahan ini dengan penuh rasa syukur karena selain bisa terbebas dari kehidupan di kelab, ayah mertuanya juga mengatakan akan mengambil alih segala bentuk tanggung jawab atas dirinya dari ibunya. Tentu saja Zahra merasa senang karena itu berarti dirinya tak perlu membebani ibunya lebih lama lagi. Ia ingin ibunya bisa merasakan kebebasan untuk bahagia. Namun, ucapan Aaro semalam membuat Zahra sadar bahwa tidak seharusnya dirinya memanfaatkan pernikahan ini.
Baca selengkapnya
Hasrat
Jam dinding di kamar Aaro sudah mengaum sepuluh kali, itu artinya waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Namun, Zahra sepertinya tidak menyadari itu. Ia terlalu larut dalam pekerjaannya mengoreksi tugas dari murid-muridnya di sekolah yang sangat menguras tenaga dan pikiran. Jawaban yang diberikan oleh murid-muridnya kebanyakan berupa narasi panjang yang berputar-putar dan tidak langsung pada pokoknya."Sudah larut," ujar Aaro yang sejak tadi menunggui Zahra. Tidak hanya menunggui, Aaro bahkan mengamati setiap gerak gerik Zahra tanpa sepengetahuan gadis itu—seakan tidak ada pekerjaan yang lebih menyenangkan selain itu—sambil duduk di atas sofa, sementara Zahra bersila di lantai."Belum selesai," gumam Zahra tanpa menatap Aaro. Dahinya berkerut dengan bibir mengerucut beberapa senti ke depan saat membaca jawaban salah satu muridnya yang sungguh memeras otak."Aku ngantuk." Aaro menjulurkan kakinya unt
Baca selengkapnya
Percaya
"Mana dia?" Aaro yang baru saja menghambur ke dalam ruang makan bertanya karena tidak melihat ada Zahra di sana."Zahra? Dia sudah berangkat beberapa menit yang lalu," Carmila tersenyum keibuan kemudian berdiri menyambut sang putra."Jalan ke halte?" tanya Aaro dengan nada jengkel sekaligus marah. Bukan marah kepada bundanya, tapi kesal pada dirinya sendiri yang bangun kesiangan dan yang menjengkelkan adalah Zahra sama sekali tidak berusaha membangunkan dirinya.Aaro mengerang pelan sambil mengusap wajah dengan telapak tangannya. Ia tahu apa yang mereka lakukan semalam adalah kali pertama untuk Zahra, jadi pasti akan terasa tidak nyaman bagi Zahra. Apalagi jika dia sampai harus berjalan jauh dari rumahnya ke halte."Tadi Om Damian mampir sebentar untuk mengambil beberapa berkas yang harus dibawa ke luar kota. Jadi, Ayah meminta tolong untuk mengantar Zahra sekalian. Kebetulan satu arah kan?" Aidan menjawab san
Baca selengkapnya
Terpesona
"Aa, ini di sekolah," desah Zahra di sela-sela ciuman Aaro yang terus menuntut. Bukannya menjawab, Aaro justru semakin menyudutkan dirinya hingga punggungnya menyentuh besi tempat tidur yang dingin.Masih sambil mencium bibir Zahra, Aaro membungkuk sedikit agar bisa mengangkat tubuh Zahra dan mendudukkannya ke atas tempat tidur. Kebutuhannya sudah mendesak dan menuntut pemuasan dengan segera, tapi ia tak bisa terburu-buru karena semua ini masih memerlukan penyesuaian bagi Zahra. Ia harus memastikan istrinya itu betul-betul sudah siap sebelum menyatukan diri.Zahra menancapkan kukunya pada lengan telanjang Aaro ketika cumbuan suaminya itu mulai turun dari wajah ke leher dan semakin turun hingga bagian bawah dirinya. Ia menggigit bibirnya dengan kuat—mencegah teriak kenikmatan lolos dari bibirnya—ketika Aaro menyentuh daerah sensitifnya dan ketika sentuhan itu semakin intens, ia seperti hilang akal dengan terus meracau memi
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status