Istri Yang Dilupakan CEO

Istri Yang Dilupakan CEO

Oleh:  Pinnacullata  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
48 Peringkat
48Bab
12.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

**Warning banyak adegan dewasa 21+, harap membaca dengan bijaksana** Perjodohan? Pernikahan yang terpaksa? Biasa, di kalangan mereka. Yang penting kerja sama perusahaan sudah terjadi. Toh, Noel selalu menganggap Bianca tidak ada. Mereka tinggal bercerai saat waktunya tiba. Tapi … "Nggak, kita nggak bisa cerai!" "Kenapa?" "Karena aku bilang nggak!"

Lihat lebih banyak
Istri Yang Dilupakan CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Yasmin_imaji
Penasaran akut sama kelanjutan ceritanya. Bagaimana nasib Bianca selanjutnya ...
2024-03-07 15:23:24
0
user avatar
Evita Maria
kasihan Bianca jadi korban pria tak bertanggung jawab, jadi penasaran ama lanjutan ceritanya
2024-02-23 14:40:51
0
user avatar
Rosemala
keren kak......, mampir ceritaku juga kak, judulnya pura-pura bahagia ......
2022-01-22 22:58:50
2
user avatar
Rosemala
keren kak......, mampir ceritaku juga kak, judulnya pura-pura bahagia ......
2022-01-22 22:58:45
2
user avatar
Rosemala
keren kak......, mampir ceritaku juga kak, judulnya pura-pura bahagia ......
2022-01-22 22:58:44
2
user avatar
ms huang
hi kk...aku datang dukung kmu dgn ksi 5* ... yukkk intip ceritaku juga kk. judulnya KEKASIH BRENGSEKKU ...uda msuk bab 18...cerita ttg hubungan toxic, dijamin seru! makasi y kk ...
2021-12-17 18:04:38
1
user avatar
Evhae Naffae
Semangat kak .........
2021-11-11 10:34:54
2
user avatar
Sandra Setiawan
semangat thor... ............️...️...️
2021-10-15 16:57:32
2
user avatar
Jinada
thor tolong tampolin si noel, keren deh ceritanya
2021-10-15 10:53:56
2
user avatar
Pinnacullata
mampir keren nih
2021-09-26 13:22:30
1
user avatar
Avaya0627
Keren thor ayo semangat
2021-09-25 13:31:14
2
user avatar
Biru Langit
Ceo jadikan aku simpanan juga. Bagus banget ceritanya kak
2021-09-23 20:02:36
2
user avatar
A_W
Keren banget ceritanya, ga nyesel bacanya..
2021-09-23 19:59:34
1
user avatar
Ursa Mayor
Pernikahan paksa. Kejam banget emaknya.
2021-09-21 15:56:47
1
user avatar
Wiselovehope
Gregetan sama Noel, kisahnya menarik, dikemas rapi dan bikin penasaran (✪ω✪) lanjutkan!
2021-09-21 11:37:45
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
48 Bab
Ch. 1 Pelacur
Seperti kata pepatah, sepintar -pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. Setelah berhasil menyembunyikan percintaan terlarangnya dengan Kevin, Bianca Thomas gagal menyembunyikan kehamilan pada mama tirinya. Begitu pula perasaan Bianca saat Alice, mama tirinya menatapnya dengan penuh amarah. Bianca sama sekali tak bisa menutupi apapun dari mama tirinya. Wanita itu memegang benda pipih berwarna putih itu sambil menatap Bianca tidak percaya. Bianca sudah hamil dan mengacaukan semua rencana mama tirinya. Sebenarnya ini adalah cara penolakan Bianca, atas perjodohannya dengan Noel Klein, CEO dari Goro Grup. Tapi rencananya yang brilian itu gagal karena ternyata, Kevin yang menjadi tumpuan harapan Bianca malah mengkhianatinya dan menghilang. Alice sudah sangat senang saat Karen, mama dari Noel Klein, setuju untuk menjodohkan anak mereka. Pernikahan pun juga sudah mulai disiapkan, tapi kenyataan seperti ini, membuat Alice hampir mati berdiri. "Bagaimana anak tiriny
Baca selengkapnya
Ch 2. Pura-pura Bahagia
Wanita muda itu menutup mata, mencoba tidur. Tetapi rasa perih dan ngilu di perutnya, membuatnya terus mengerang kesakitan. Kepalanya terasa pusing dan perdarahannya belum juga berhenti. Bianca membuka matanya dan menatap langit-langit kamarnya. Dia mendesah sedih memandang sekeliling kamarnya. Walau semua benda di kamarnya seakan berteriak mahal, tapi kemewahan yang melimpah tidak berarti apa-apa bagi Bianca sekarang. Dengan limbung berjalan ke kamar mandi untuk kembali mengganti pembalut. Sambil menghela napas, wanita itu menatap bathup. Berendam dengan air panas di dalam bak sepertinya akan menyenangkan. Wanita itu mulai mengisi air hangat dan masuk, merendam seluruh tubuhnya, pilu di perutnya sedikit mereda, namun hatinya terasa kosong dan kesepiannya semakin menjadi-jadi. Dengan kepala terasa berputar, wanita muda itu merendam dirinya dan menikmati sensasi kehangatan air panas memeluk dirinya. Bianca lalu mengambil obat penenang yang diberikan dokter, dan meminumnya
Baca selengkapnya
Ch. 3 Malam Pertama
Karen, mamanya Noel menatap dengan tatapannya yang menusuk, seperti biasa Noel menunduk dan kembali ke masa kecilnya, di mana dia memecahkan pot bunga kesayangan mamanya. Wanita itu tidak berkata apa-apa hanya diam seakan Noel tak ada dan tidak mau menatap Noel selama 3 hari penuh. Noel kecil sama seperti Noel dewasa, dia langsung takut Karen akan membenci dirinya dan otomatis mengikuti apa kemauan mamanya, waktu itu adalah dia masuk kelas piano, yang Noel benci. Kini sama saja, dia harus menikah. Noel tidak pernah menyukai wanita, menurutnya wanita makhluk aneh yang terlalu sering mengeluarkan air mata. Wanita juga tidak pernah jelas apa maunya, dia harus menelaah wajah Karen, dan memperkirakan apa keinginan wanita tua itu, dan seringnya pria itu salah. Kali ini mamanya berkata jelas, bulan depan dia akan menikah dengan putri keluarga Thomas, Bianca namanya. Mereka membutuhkan aset pabrik PT. Thomas untuk bekerja sama di bidang pakan ternak. Noel waktu itu hanya bisa m
Baca selengkapnya
Ch. 4 Pelukan Yang Nyaman
Menulis buku harian adalah kebiasaan yang terus dia lakukan setelah mengikuti konseling beberapa waktu yang lalu. Seperti biasanya anak-anak di kalangan mereka, rata-rata semua mengikuti sesi di psikolog untuk mengatasi berbagai masalah kejiwaan. Kalau untuk kasus Noel, psikolog yang belum mengetahui apa masalah yang ada di dirinya akhirnya menyuruh Noel untuk menulis apa yang tak bisa dia katakan, ke buku hariannya. Perasaan tak nyaman itu sudah mulai hilang, namun menulis seperti ini sudah menjadi kebiasaannya setiap mengakhiri hari. Noel meregangkan tubuhnya, lalu masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat. Pria itu tercengang sesaat karena lupa kalau dia sudah memiliki istri sekarang. Saat membuka pintu kayu rumah itu, dia terpana melihat istrinya tertidur dengan rambutnya yang terurai bagai mahkota di sekeliling bantal. “Cantik, tulisannya tadi tidak salah, istrinya memang sangat cantik,” pikirnya segera keluar kembali dan tidur di ruang bacanya tadi. Noel merebahkan
Baca selengkapnya
Ch. 5 Pulau Goro
“Nasi goreng, kalau boleh.” Dia makan nasi goreng buatan ibu tua itu, yang ternyata lezat sekali. Melihat meja makan yang besar dan kaku, Bianca merasa semakin kesepian, karena itu Bianca lebih memillih duduk di samping kolam renang yang jernih airnya. Matahari terasa hangat di kulitnya, Bianca menatap air kolam beriak-riak terkena angin sambil tersenyum tipis. ”Aku boleh berenang,” pikirnya dalam hati dengan gembira. Wanita itu menghela napasnya sambil merebahkan tubuhnya di kursi kolam yang berbantalkan bermotif daun pisang. Malam pertama sudah berhasil dia lewati dengan aman, bagaimana dengan malam-malam berikutnya? Sebenarnya bukan salah Noel, mereka sama-sama terperangkap dalam pernikahan ini, dan sudah seharusnya jika dia meminta haknya, Bianca harus menerimanya. Tapi jika bisa mengelak, Bianca akan sangat bersyukur. Hatinya masih sesak dengan Kevin yang kabur dari kehidupannya, lalu anaknya yang direnggut paksa. Air matanya mengalir lagi, lalu dia menghapusnya seg
Baca selengkapnya
Ch. 6 Mertua Yang Mengatur Segalanya
Tatapan Karen sangat merendahkan Noel. Pria itu segera menelan ludahnya sendiri. “Kamu jadi suami harus bisa mengatur rumah, Mama sangat kecewa. Sudahlah, sekarang Mama tunggu di ruang piano. Kamu segera bersiap untuk ke pulau Goro, Mama sudah atur semua.” Wanita segera berbalik dan dengan langkah anggun berjalan menaiki undakan menuju dalam rumah. Emily tanpa sadar menghembuskan napas yang dia tahan. Lalu menatap wajah bosnya yang pucat. Setiap bertemu dengan Madam, pria itu selalu berwajah seperti itu. Tapi Emily tidak bisa menyalahkannya, jika memiliki ibu seperti itu, Emily mungkin sudah gila sebelum puber. “Goro?” “Siap pak.” “Jam?” “Jam 11.30 pak,” jawab Emily melihat jam tangannya, sekarang sudah jam 11. Tapi dia sebenarnya bersyukur, sudah jam 11. Karena dengan begitu mereka tidak perlu berlama-lama bersama nenek lampir itu. Wanita itu menatap istri baru bosnya, tapi aneh, wanita itu biasa saja, dia tidak terkejut dengan gelagat madam mereka yang berlebihan. “
Baca selengkapnya
Ch. 7 Bagaimana Cara Membuat Bayi
Walau tertegun sebentar, tapi Bianca segera tersenyum lebar. “Bodo amat, kenapa aku harus memikirkan dia!” pikir Bianca mendengus kesal dan membanting pintu di belakangnya. Wanita itu terperangah saat menyadari kalau dia berada di sebuah ruangan yang cantik bernuansa merah muda. Baju-bajunya bahkan sudah tergantung manis di lemari dengan rapi. “Ah betapa menyenangkannya,” pikirnya sambil melempar tubuhnya ke kasur yang empuk. Dia mulai merasakan betapa menyenangkannya menikah, bukan untuk hal yang biasa terjadi dalam pernikahan, tapi untuk merasakan kebebasan untuk melakukan apapun yang dia mau, biasanya dia selalu di bawah radar Alice. … Setelah menerima kabar kalau Bianca sudah jalan untuk bulan madu, Alice segera tersenyum tenang. Akhirnya rencananya sudah kembali ke rencana awal. Sebenarnya, Kevin adalah satu kesalahan besar yang di buat Alice. Pria culun itu adalah teman kuliah Bianca yang selalu tampak bodoh di mata Alice. Tapi, siapa sangka, tanpa sadar pria itu telah
Baca selengkapnya
Ch. 8 Tertolak
Tubuh Noel menjadi kaku, pria itu masih tetap harus merangkul Bianca, sambil mendengarkan semua penjelasan vulgar dari mamanya. Jantungnya berdebar kencang dan dia sama sekali tak berani untuk menatap ke arah istrinya. "Kamu dengar Bian, sesudah Noel selesai, kamu jangan langsung bangkit, kamu taruh bantal di bawah bokongmu dan angkat kakimu ke atas, tahan beberapa lama." Karen menatap Bianca dengan tajam. Wanita itu mengangguk cepat walau merasa itu tak terlalu berpengaruh. Waktu itu, dia hanya melakukan sekali dengan Kevin, dan tanpa harus melakukan semua yang diucapkan oleh Mama Karen. Bianca ingat bahkan berusaha menggagalkan kehamilannya dengan minum soda banyak-banyak, namun dia tetap hamil. Tapi tatapan mata Alice sangat mengerikan, wanita paruh baya itu menatapnya dengan penuh ancaman. Tanpa diucapkan, Bianca tahu, dia harus pura-pura masih murni dan tidak tahu apa-apa. Tidak ada yang boleh tahu kalau dia pernah berhubungan dengan pria dan melakukan aborsi. "Ya, mah, Bia
Baca selengkapnya
Ch. 9 Kecupan Di Bibir
"Dasar aneh," pikir Noel sambil ikut berdiri dengan kesal. “Buat apa aku menyelamatkannya kalau dia mau mati!” Pria itu mendengus kesal sambil mengeluarkan air dari telinganya. Tak lama ada pegawai kolam renang yang mendekatinya dengan wajah pucat. "Maaf tuan, saya,—" "Rapihkan bajumu, malam ini juga kamu kembali ke Jakarta. Emily akan mengatur sisa gajimu," tegas Noel dengan dingin lalu meninggalkan pria tua itu mematung dengan tak berdaya. Dia hanya ke toilet sebentar, karena melihat wanita muda itu pintar berenang. Hanya sekali ini saja kesalahannya dan dia langsung kehilangan pekerjaannya selama 5 tahun ini. Noel segera kembali ke kamarnya dengan kesal. "Dasar wanita menyebalkan bisa-bisanya dia malah marah padaku." Dengan kesal dia kembali melepaskan kaos dan celananya yang basah. Kali ini dia tidak lupa untuk mengunci pintu terlebih dahulu. Siapa tahu, wanita tidak tahu malu itu kembali menyelonong masuk ke dalam kamarnya. Dengan berdebar kencang, Bianca berlari mas
Baca selengkapnya
Ch. 10 Kamu Milikku!
Namun setelah diperhatikan, di meja makan itu tidak ada air minum lain selain botol anggur. Noel mulai merasa tidak enak dan terjebak. Dia kembali makan dengan rasa tidak enak di lehernya karena kurang minum. Sepertinya selesai makan dia akan minum sedikit anggur demi mendorong makanannya lalu mengunci pintu kamarnya, agar tidak terjadi apa-apa. Dia mengangguk sendiri tanpa sadar lalu menyelesaikan makannya dengan cepat. Saat Bianca mulai kenyang dan menghabiskan gelas anggur yang ketiga dia merasa dirinya hangat dan ringan. Dia mulai meracau, dan kehilangan kontrol dirinya. "Aish, dia mabuk," desis Noel kesal melihat Bianca yang tertawa sendiri menatap buah stroberi di tangannya. "Kamu tahu, aku dulu pernah seharian hanya dikasih mama, stroooberi yang banyak. Katanya beratku naik sekilo, jadi aku harus diet." Wanita itu terkikik sendiri, lalu memasukkan buah stroberi impor yang besar itu ke mulutnya yang mungil. Noel berdiri setelah menghabiskan segelas anggur yang dia sudah si
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status