BUKAN ZAINUDIN DAN HAYATI

BUKAN ZAINUDIN DAN HAYATI

Oleh:  sutan sati  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
9 Peringkat
7Bab
5.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ini bukan Zainudin dan Hayati dari film tenggelamnya kapal Van Der Wijck. Karena Zainudin dan Hayati dalam cerita ini punya kisahnya sendiri. Kisah ini, tentang dua orang anak kecil yang sama-sama mengikrarkan janji semasa kecilnya, Janji untuk selalu bersama. Sebuah janji polos dari dua orang anak kecil yang belum mengerti apa-apa. Namun, janji itu mengikat keduanya dalam pusaran takdir cinta yang Abadi. Dikemas dengan konsep romance comedy ala anak kuliahan. NB : Cerita ini merupakan kisah perjalanan cinta orang tua Zaha, yang lagi masih dalam proses penulisan. (CHANGE : THE STORIES OF ZAHA). Biar pembaca tidak penasaran bagaimana kisah cinta orang tua Zaha. So, Ane bikinkan dalam satu threat sendiri. Enjoy it!

Lihat lebih banyak
BUKAN ZAINUDIN DAN HAYATI Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Rise Septriya Wahyuni
mantap thor
2023-04-11 06:38:46
1
user avatar
bang Fandi
sayang cerita nya singkat. ga ada kelanjutannya kah thor..???
2023-03-17 22:16:26
1
user avatar
Langit
zaha ada dicerita amana kak??
2022-08-08 18:18:52
1
user avatar
Ali Sodiq
ortunya Zaha,......
2022-07-07 21:33:47
1
default avatar
Ali08054690
Joz gandos Tor,......
2022-07-07 21:26:34
2
user avatar
Lof Yuh
Aseloleeeee
2022-02-26 15:07:06
2
user avatar
Lof Yuh
Aaaakaayyyyy
2022-02-26 14:57:59
1
user avatar
Arief Adhi
Mantap uda
2022-02-15 17:12:54
1
user avatar
Assalamualaikum
nobody next
2022-01-12 12:11:28
0
7 Bab
BAB I : JANJI
Flashback : "Hayati, kamu nanti kalau sudah besar mau jadi apa ?" tanya Zain kecil pada sahabat satu–satunya itu. "Aku mau jadi Dokter, biar bisa ngobatin Kamu kalau lagi sakit." Jawab Hayati dengan gaya polosnya. "Tapi, Aku takut disuntik. Kata Kakakku, disuntik itu sakit." jawab Zain kecil sambil mengelembungkan pipinya. "Masa cowok takut sama suntik ? Nanti Hayati suntiknya dengan sayang deh!" kata Hayati lagi dengan senyum cantiknya yang gemesin. Zain kecil menatap Hayati kecil dengan senyum senang. "Iya deh, Zain janji gak akan takut kalau Hayati yang menyuntiknya." kata Zain sambil memegang tangan Hayati kecil. "Kalau Zain, sudah besar nanti mau jadi apa ?" tanya Hayati sambil mereka berpegangan tangan. "Zain mau jadi Arsitek, biar bisa bangunin rumah buat dokternya Zain." jawab Zain kecil dengan sangat yakin sambil menatap Hayati. "Beneran ?" tanya Hayati kecil sangat senang. Zain kecil mejawab d
Baca selengkapnya
BAB II : PERTEMUAN
POV Zainudin Siang yang sangat terik, dipadu dengan macetnya jalannya kota Yogyakarta menambah panasnya suhu siang itu. Belum lagi, hari ini Kami dapat tugas praktek lapangan untuk mata kuliah Arsitektur Kota, setiap mahasiswa ditugaskan untuk membuat sketsa bangunan perkotaan, dengan tema bebas. Kegiatan itupun dibebaskan tempatnya, kebetulan ini adalah mata kuliah terakhir di hari ini. Sehingga para Mahasiswa sudah pada berpencar, tidak terkecuali diriku. Entah kenapa kaki ini melangkah begitu saja ke Fakultas Kedokteran, Aku cuek saja membuka kertas gambarku lalu menggambar gedung utama fakultas kedokteran walau banyak yang menatap heran ke arahku, jarang-jarang lihat anak fakkultas teknik yang ganteng mengambil sketsa disini kali yah, hehehe. Untuk itu Aku mengambil posisi dekat tangga antara gedung 1 dan 2, tempatnya lumayan teduh, disamping itu view untuk ke gedung utama sangat pas. Krringg kriingg Belum lama Aku memu
Baca selengkapnya
BAB III : UNTUK ZAIN
POV Zain Aku kembali kekamar Kosku, saat jam sudah diangka 4 sore. Waktu kulihat HP, banyak sekali notifikasi panggilan dan WA yang masuk. Astaga, ternyata dari teman-temanku yang menanyakan keberadaanku, bahkan mereka kekamarku siang tadi saat jam makan siang. Aku lupa mengabari sahabat-sahabatku kalau hari ini ada tugas lapangan. Namun ada sebuah WA yang membuatku hatiku berteriak senang, yaitu sebuah pesan WA dari Hayati. Ia baru membalasnya, setelah seminggu yang lalu Aku mengirimkan pesan WA padanya. Hayati : "Maaf baru balas pesannya Zul, Hayati kemaren-kemaren lagi sibuk praktek. Boleh! main aja ke kos Hayati, alamatnya : Jl. dilarang Toleh-Toleh no.xx. Kalau kesini jangan lupa kabari yah^^ see u" Aku yang barusan kelelahan karena banyak mengerjakan tugas lapangan, malah jadi semangat otomatis begitu membaca pesan WA-nya Hayati, sampai-sampai Aku meloncat kegirangan. Hehehe, soalnya Aku sangat khawatir kal
Baca selengkapnya
BAB IV : HAYATI
POV Hayati "Nak, segera berkemas ya! Hari ini juga Kita akan pindah ke Bandung." Ucap Papa padaku. "Loh kata Papa kemarin Kita gak jadi pindah ?" protesku yang merasa keberatan karena kepindahan Papa secara tiba-tiba. Setelah sebelumnya, belum ada kepastian dari Dinas Kesehatan tentang rencana pemindahan tugas Papa. "Iya Nak. Papa baru menerima suratnya pagi ini, dan besok Papa sudah mulai berdinas di tempat tugas yang baru. Jadi Kita harus pindah hari ini juga." ucap Papa lembut. "Tapi Pa.. Hayati gak mau pindah dari sini! nanti kalau pindah, Hayati gak akan bisa bertemu lagi dengan Zain." ujarku yang menolak untuk pindah. "Terus Hayati mau tinggal sama siapa disini ? hmnn! Mama kan harus ikut juga kemanapun Papa pergi Nak." Ucap Mama membantu meyakinkanku. "Tapi Mah... hikss. Zainudin gimanaa?" ucapku mulai menangis. Aku sangat berat hati untuk meninggalkan sahabatku satu-satunya itu. Satu-satunya orang terdekat sela
Baca selengkapnya
BAB V : SIASAT
"Beb, hari ini kita jalan yuk! Sejak kita dekat disini, malah belum pernah jalan-jalan, kemana kek gitu ?" Tanya Adam siang itu. "Adam, please jangan lagi panggil Aku begitu. Hayati gak suka." Ucapku kesal karena Ia masih saja memanngilku dengan panggilan itu, padahal Kami sama sekali tidak pacaran. "Tapi kan kita sudah dekat Beb. Orang tua Kita juga sudah setuju dan telah menjodohkan kita." jawab Adam bersikukuh dengan panggilannya. Hufftt, ini karena Papa dan Mama juga yang pakai acara jodoh-jodohan segala. Si Adamnya jadi ngelunjak dan berlaku seenaknya. "Iya, tapi bukan berarti Adam seenaknya manggil Hayati begitu. Hayati gak suka!" ucapku makin kesal. "Oke, oke. Tapi, baik sekarang ataupun nanti akan sama saja. Biar Kita jadi terbiasa saja." Ucapnya sambil tersenyum. "Hufftt.. kalau Adam masih begitu juga, Hayati gak mau dekat-dekat dengan Adam lagi." ujarku tambah kesal sambil berlalu pergi. Adam tidak
Baca selengkapnya
BAB VI : PENCULIKAN
POV Zainudin Gila, malu banget cok! Mau berlagak jadi superhero yang gagah dalam membela seorang perempuan, malah terkapar duluan hanya kena sebuah pukulan di hidung. Mau ditaroh dimana muka ganteng ini ? malah Hayati yang mengobati hidungku yang berdarah hari itu. Untungnya Hayati sangat pengertian dan tidak mengungkit sama sekali kejadian siang itu. Ia dengan telatennya menghentikan pendarahan dihidungku dan membersihkan darahnya hingga bersih. Sungguh dokter idaman banget nih, pujiku mengaguminya dalam hati. Berkat kejadian hari itu juga, hubungan Kami jadi semakin dekat tiap harinya. Hayati bahkan terang-terangan memintaku untuk mengantar-jemputnya kuliah. Aku sih senang-senang saja, bisa selalu bersama dengan wanita yang Kucintai. Walau Hayati taunya Aku adalah Zulfikar bukan Zainudin, karena memang Aku memperkenal diriku demikian. Namun anehnya, Hayati tidak lagi pernah menanyakan tentang Zainudin padaku. Apa Ia memang sudah lupa? Atau
Baca selengkapnya
BAB VII : BAD OR HAPPY ENDING ?
POV ZAINUDIN"Uhuk.. uhukk.. di mana Saya?" tanyaku sambil coba duduk. Gila, sakit banget rasanya kepalaku. Tubuhku rasanya remuk redam akibat dikeroyok oleh para preman tadi."Ini diminum dulu, Mas!" ujar salah seorang security sambil memberikan segelas air minum padaku."Hmnn terima kasih, Mas." ucapku sambil meminum air pemberiannya. Hahhh baru agak sedikit lega rasanya."Teman Saya dimana, Mas?" tanyaku syok begitu sadar kalau Hayati tidak ada didekatku."Tenang Mas, sedang ditangani oleh pihak berwajib. Untung tadi ada Bang Midun ini. Kalau gak ? apa yang terjadi dengan Mas! Mbuhlah, Kita juga gak berani ikut campur soale." kata security yang memberiku minum tadi sambil menunjuk orang berpakaian bebas yang duduk di sampingnya."Urang Minang ang Yuang?" tanya Bang Midun padaku. (Kamu orang Minang ?)Eh dia orang Padang kah?"Iyo Da." Jawabku sambil meringis kes
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status